Jakarta, CNN Indonesia -- Suasana pagi di pintu masuk Sekolah Alam Cikeas tak pernah berbeda. Para guru setiap pagi berdiri di pintu masuk untuk menyambut para siswa dengan senyuman dan kasih sayang.
Tak banyak kalimat yang mereka ucahkan, selain Assalamu alaikum, selamat pagi, apa kabar, good morning, how are you?. Itulah implementasi 3S (Senyum Salam Sapa).
Sapaan itu begitu tulus mereka ungkapkan kepada setiap siswa yang datang. Hal tersebut rutin dan konsisten dilakukan sehingga membuat siswa yang datang merasa senang dan nyaman ke sekolah, karena ada guru-guru yang siap menjaga dan memfasilitasi kebutuhan siswa di sekolah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya guru tertentu saja yang terbiasa menyapa siswa di pagi hari, tapi semua guru yang ada di sekolah menyapa siswa setiap pagi sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan selama satu tahun. Sehingga para siswa tidak hanya mengenal guru yang mengajar di kelas tetapi akan kenal dan dekat serta dikenal oleh semua guru yang ada di sekolah.
“All the students in this school are my own students” adalah prinsip bagi semua guru kami. Hal itu akan membuat siswa merasa bahwa “all school teachers are my teachers” dan menghalau rasa sungkan bagi semua siswa untuk bertanya ke guru kelas berapa saja.
Tak hanya guru yang berkesempatan menyambut di pagi hari. Para kakak kelas juga secara bergantian berkesempatan menyapa adik-adik kelasnya.
Mereka adalah siswa SD 3 – SD 6 yang sudah mendapat jadwal dan sosialisasi dari setiap gurunya di kelas terkait duty rota pagi atau tugas menyambut kedatangan siswa di pagi hari. Siswa yang bertugas di hari tersebut akan datang 15 menit lebih awal untuk menyambut kedatangan siswa.
Program ini bertujuan untuk membangun karakter siswa di antaranya:
1. Bertanggung jawab di setiap jadwal yang telah ditetapkan
2. Membiasakan hidup ramah
3. Mengenal dan menyayangi kakak dan adik kelasnya
4. Menghindari gap antar kelas
5. Membangun percaya diri siswa
6. Membangun kedekatan antar semua siswa di setiap level
Dengan demikian adik-adik kelas akan merasa lebih nyaman di sekolah karena kakak kelas telah memposisikan sebagai kakak mereka yang ramah dan mengayomi mereka serta dapat menjadi teman bermain bersama. No more gang, no more bully, di sekolah.
Begitu juga para pramusaji, staf kebun dan tim keamanan dengan menggunakan topi khas daerah tertentu juga ikut ambil bagian dalam penyambutan kedatangan siswa di pintu atau gerbang utama sekolah di setiap paginya.
Ada sekitar 2–4 orang yang bertugas setiap paginya. Meski ada yang masih kurang percaya diri dalam menyambut siswa dan orangtua, namun senyum kaku lugu mereka begitu menyenangkan orangtua yang mengantar. Hal ini mengajarkan bahwa keramahan adalah kebutuhan dan kewajiban mutlak bagi setiap warga sekolah.
(ded/ded)