Jakarta, CNN Indonesia -- Alga coklat (
Padina australis) adalah jenis alga yang telah lama diketahui kegunaannya dalam menghasilkan senyawa
alginat (
Alginofit). Alga coklat ini ditemukan hidup di bebatuan pada terumbu karang di pinggiran pantai perairan Indonesia, baik di tempat-tempat yang terkena hempasan ombak maupun yang terlindungi.
Sedangkan Alga Merah (
Eucheuma spinosum) merupakan rumput laut dari kelompok alga merah (
Rhodophyceae) yang mampu menghasilkan ragi. Alga merah ini dikelompokkan menjadi beberapa spesies yaitu
Eucheuma edule,
Eucheuma spinosum,
Eucheuma cottoni,
Eucheuma cupressoideum, dan lain-lain.
Untuk manfaatnya, alga coklat dikenal dapat membantu menyembuhkan penyakit stroke. Sedangkan alga merah dikenal dapat membantu menyembuhkan penyakit herpes dan penyakit lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muchammad Faris dan Jesica Rahmaningrum, siswa-siswi SMA Negeri 3 Sidoarjo ini menemukan manfaat lain dari alga coklat dan alga merah. Dalam lomba karya ilmiah remaja (LKIR) ke-48 yang didakan oleh LIPI di Jakarta, Faris dan Jesica memperkenalkan hasil karya mereka yang berjudul “Hemostop: Gel Prokoagulan Berbahan Alga Coklat (Padina Australis) dan Alga Merah (Eucheuma Spinosum) sebagai Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) dalam Kasus Perdarahan”.
Kerja keras mereka pun membuahkan hasil, karya ilmiah yang mereka hasilkan berhasil meraih juara kedua Lomba Karya Ilmiah Remaja ke-48 Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian dan Kelautan (IPK).
Faris, kelahiran 21 Januari 2000, mengaku tertarik pada Gel Prokoagulan berbahan Alga Coklat dan Alga Merah yang bisa digunakan sebagai pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dalam kasus perdarahan.
“Perdarahan merupakan permasalahan yang paling ditakuti oleh dokter dan pasien jika terjadi dalam masa yang lama dengan jumlah yang banyak,” ujar Faris kepada CNN Student, Selasa (27/9), di Gedung LIPI Jakarta.
Sosok yang hobi membaca buku dan lari jarak jauh ini menambahkan, Alga coklat dan Alga merah tersebut bermanfaat menghentikan perdarahan. Riset secara eksperimental laboratorium bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak dan sediaan gel terhadap perdarahan. Identifikasi senyawa antiperdarahan dan pengujian stabilitas sediaan gel juga dilakukan.
Faris dan Jesica bersyukur dapat menjadi juara kedua. Mereka mengaku banyak pihak yang mendukung karya mereka. Di antaranya adalah orang tua, guru-guru di sekolah, pendamping lomba dan mentor lomba, serta teman-teman.
Dukungan dari berbagai pihak inilah yang membuat Faris dan Jesica yakin untuk menghasilkan karya ilmiah yang menjadi inovasi kolaborasi antara bidang medis dan bidang kelautan. Pesan dari faris dan Jesica untuk teman-teman “Dengan berkarya kita bisa lebih berharga dan dengan berbagi kita bisa lebih berarti”.
So, yuk kembangkan kreatif dan ide teman-teman seperti Faris dan Jesica ini ya.
(ded/ded)