Jakarta, CNN Indonesia -- Tomat layak panen adalah yang telah berubah warna dari hijau kekuning-kuningan menjadi merah atau bagian tepi daun terlihat kering dan batangnya menguning. Ukurannya juga yang sudah mencapai 16 centimeter. Memanen tomat tidak dapat dilakukan sekaligus. Karena tomat biasanya tidak matang secara serentak.
Tapi saat memanen tomat, seringkali petani juga memetik buah yang belum tergolong matang. Dua siswi sekolah dasar asal Jawa Tengah akhirnya menciptakan sebuah sarung tangan yang dapat memudahkan petani saat panen tomat.
Mereka adalah Hanun Dzatirrajwa siswi kelas 4 dari SD IT Bina Amal Semarang, dan Izza Aulia Putri Purwanto siswi kelas 5 SD IT Al Islam Kudus. Kedua siswa ini merupakan saudara sepupu. Berkat prestasinya, mereka menjadi finalis National Young Inventors Award 2016 yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka memodifikasi sarung tangan karet yang ada di pasaran menjadi ‘Match and Pick Gloves’. Pada jari-jari sarung tangan diberikan warna yang merupakan indikator kematangan tomat. Pada jari telunjuk diberi warna merah, jari tengah berwarna jingga, jari manis berwarna hijau muda, dan kelingking berwarna hijau tua. Sedangkan di sepanjang jempol hingga jari telunjuk juga dilengkapi indikator pengukur. Itu untuk mengetahui diameter tomat apakah sudah memenuhi standar.
Sarung tangan ini akan memudahkan petani dalam memanen tomat. Mereka dapat mencocokkan warna tomat dengan indikator warna di jari sarung tangan mereka, jika sama maka tomat tersebut sudah dapat dipanen. Dengan bantuan alat pengukur, petani akan mudah mengklasifikasikan tomat berdasarkan ukurannya.
Selama ini, sebagian besar para petani hanya menggunakan tingkat kematangan tomat berdasarkan indera penglihatan mereka, yang berpotensi sangat subjektif. Kendala yang sering dihadapi oleh petani ini adalah bagaimana cara menentukan tingkat kematangan dan ukuran tomat yang seragam. Maka dari itu, alat ini diciptakan untuk menjadi solusi.
Izza mengatakan, produknya ini dapat dijual dengan harga Rp.18.500 per sarung tangan. Saat ini tersedia untuk sarung tangan sebelah kanan saja. Dalam ajang NYIA ini mereka juga membuat produk lain, yaitu Permainan Ular Tangga Tuna Netra.
Tahun lalu mereka merupakan peraih Special Award di kompetisi yang sama. Kala itu mereka membuat produk yang memudahkan orang untuk meneteskan obat air mata.
Mereka mengaku menyukai hal-hal penelitian dan inovasi semacam ini. Mereka juga berkeinginan untuk ikut di kompetisi tahun mendatang.
Wah masih SD saja sudah kreatif. Kalian jangan mau kalah dengan mereka ya. Ayo mulai berinovasi!
(ded/ded)