Jakarta, CNN Indonesia -- Ini masih tentang peringatan nasional museum Indonesia. Di Kota Serang, Banten, ada sekumpulan anak muda yang gemar pada museum dan sejarah lho. Mereka menyebut dirinya Komunitas Sahabat Museum.
Usianya masih seumur jagung, belum genap setahun. Komunitas ini berdiri pada 21 Januari 2016 lalu. Tapi mereka cukup aktif lho.
Terbentuknya komunitas ini berawal dari berkumpulnya para anak muda Banten yang gemar akan sejarah dan budaya. Sebelumnya banyak dari mereka yang aktif di komunitas lain seperti Kelas Inspirasi Serang, UKM Seni Budaya Pandawa, dan juga dari mahasiswa-mahasiswa jurusan sejarah yang ada di Banten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasa kesamaan akan kecintaan terhadap sejarah inilah yang membentuk mereka menjadi komunitas Sahabat Museum. Komunitas ini juga diakui keberadaannya oleh pengurus Museum Negeri Provinsi Banten. Mereka juga kerap melakukan kegiatan bersama.
Kegiatan rutin dari komunitas ini di antaranya Pengajian Budaya dan Lawatan Budaya. Pengajian Budaya adalah forum diskusi yang membahas segala macam seni, budaya, dan sejarah yang ada di Banten. Kegiatan ini diadakan sebulan sekali, dan siapapun boleh ikut jadi peserta diskusi.
Selain itu komunitas ini juga melakukan Lawatan Budaya. Program ini berupa kunjungan ke situs-situs sejarah yang ada di Banten. Ini bertujuan untuk membuat para anggotanya lebih mengenal dan mendalami budaya Banten.
Saat ini memang Lawatan Budaya baru dilakukan di lingkup Provinsi Banten. Mereka ingin mengenal daerahnya dulu secara mendalam. Dan bukan tidak mungkin, nantinya mereka juga akan melakukan lawatan ke daerah lain.
Anggotanya saat ini ada sekitar 40 orang dari beragam latar belakang. Semua orang dari segala usia dan segala profesi boleh bergabung di komunitas ini. Yang terpenting adalah mereka memiliki kecintaan dengan sejarah.
Saiful Iskandar, Ketua komunitas ini berharap ke depannya anak muda lebih banyak yang mencintai sejarah dan menggali lebih dalam tentang sejarah. Karena saat ini banyak pemuda yang sudah melupakan sejarah.
(ded/ded)