Jakarta, CNN Indonesia -- Mempunyai pekerjaan mapan di kota besar, bekerja dari Senin sampai Jumat, lalu libur di akhir pekan menjadi zona nyaman masyarakat perkotaan. Pernahkah kamu membayangkan keluar dari rutinitas biasanya dan mengajar anak-anak di pelosok?
Seperti yang dilakukan seorang karyawan bank swasta di Ibukota. Ia adalah Deli Maya Utami yang mengambil cuti untuk terbang ke Tanimbar. Temmy, biasa ia disapa, bahkan belum tahu lokasi dan bagaimana keadaan di sana, merasa tertantang dan tergerak oleh cerita seorang mantan Pengajar Muda yang magang di kantornya.
Akhirnya ia pergi ke Tanimbar salah satu wilayah di Maluku Tenggara Barat, perjalanan 5 jam ia bersama dengan salah satu relawan fotografer dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah sampai di sana, ia pun berjumpa dengan banyak relawan dari berbagai daerah di Indonesia. Sambutan yang ia dapatkan sangat baik.
“Saya dikasih tenun dan dikasih percikan air, seperti diberi doa atau apa, dan Bupati, guru, serta kepala-kepala sekolah pun hadir untuk menyambut,” tuturnya.
Uniknya saat melihat anak-anak di sana, mereka tak mengalihkan pandangan dari para relawan yang datang membawa tas ransel berukuran besar.
“Mungkin seperti turis, padahal kita para relawan sama saja dengan mereka, orang Indonesia,” kenangnya.
Ia juga menceritakan bagaimana mengajari anak-anak mengenai profesi. Awalnya Temmy merasa bingung untuk bercerita tentang
banker yang bahkan di daerah tersebut tidak ada bank dan puskesmas.
Temmy, menuturkan bahwa ia membawa foto tampat ia bekerja untuk dikenalkan dengan anak-anak.
“Iya ini tempat kerja kakak, kalau ibarat kelas ini lantai pertama, kakak ada di lantai 30, tapi gak pakai tangga,” kenangnya saat menjadi relawan KI di Tanimbar.
Semua keraguan Temmy di awal terbayarkan dengan melihat anak-anak yang antusias untuk bertanya, selain itu juga warga sangat menyambut kedatangannya.
(rkh/rkh)