5 Pencapaian Penerbangan Luar Angkasa Terbesar 2016

Pernita Hestin | CNN Indonesia
Selasa, 10 Jan 2017 16:35 WIB
Setidaknya ada lima pencapaian terbesar dalam dunia penerbangan luar angkasa pada tahun lalu. Inilah mereka.
Pesawat OSIRIS-Rex (Foto: NASA/Handout via Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pada 2016 yang sudah berlalu, tercatat kesibukan yang tinggi dalam dunia penerbangan luar angkasa. Dikutip dari Space.com, setidaknya ada lima pencapaian terbesarnya:

1. Pendaratan roket

Pada 2016 lebih banyak roket yang berhasil didaratkan ke Bumi ketimbang yang diterbangkan ke luar angkasa. Itu berkat SpaceX, perusahaan yang berbasis di California. Perusahaan ini berhasil mendaratkan lima Roket Falcon 9. Satu berhasil kembali ke landasan peluncuran, sedang empat lagi mendarat di kapal drone di Samudera Atlantik. Kamu tahu, dulu roket yang sudah diterbangkan takkan kembali atau setidaknya tidak dalam wujud utuh.
 
2. Juno tiba di Jupiter

Pesawat luar angkasa Juno diluncurkan pada Agustus 2011 dalam misi mempelajari atmosfer Jupiter, komposisi, medan gravitasi dan magnetik planet itu. Pada tahun lalu, pesawat itu tiba di Jupiter.
 
3. Perjalanan panjang ke luar angkasa

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak lama setelah Juno mencapai tujuannya, pesawat luar angkasa milik NASA yang lain memulai perjalanan panjang. Pada tanggal 8 September, pesawat OSIRIS-Rex (Origins, Interpretasi spektral, Resource Identification, Security, Regolith Explorer) lepas landas dari pangkalan udara Cape Canaveral di Florida.
 
4. Tiba di Planet Merah

Tahap pertama dari misi ExoMars yang dipimpin Eropa diluncurkan pada bulan Maret. Misi ini mengirimkan pendarat dan pengorbit menuju Planet Merah alias Mars. Duo ini tiba di sana pada bulan Oktober, tetapi hanya salah satu dari mereka yang hidup untuk menceritakan kisahnya.

Trace Gas Orbiter (TGO) - yang akan mengendus metana di atmosfer Mars, (yang mungkin menjadi tanda kehidupan di Mars) berhasil menyelinap ke orbit Mars pada 19 Oktober. Tapi sebelumnya, pendarat yang dikenal sebagai Schiaparelli, jatuh di Mars. Komputer Schiaparelli rupanya berpikir pendarat itu lebih dekat ke permukaan planet daripada sebenarnya. Hasilnya, kendaraannya tidak menyala.

5. Astronaut China

China ingin memiliki stasiun luar angkasa sendiri dan akan beroperasi di orbit Bumi pada awal 2020 nanti. China meluncurkan laboratorium angkasa kedua, yang dinamai Tiangong-2, pada 15 September, untuk membantu menguji docking pesawat ruang angkasa dan teknologinya. Kemudian, pada 18 Oktober, kapal Shenzhou-11 seberat 8,6 metrik ton dan Tiangong-2 berlabuh di laboratorium itu selama satu bulan. Hal ini sudah mencapai lebih dari dua kali lipat rekor misi luar angkasa China sebelumnya. (ded/ded)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER