Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden dari Amerika Serikat, Hillary Clinton, kabarnya suka makan makanan pedas macam jalapenos mentah, seperti makan keripik kentang.
Kalau di Indonesia, cabai juga termasuk bumbu favorit. Atau, kamu suka memakannya sebagai pelengkap gorengan?
Makanan pedas itu punya beberapa dampak pada tubuhmu lho:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menurunkan berat badan
Capsaicin adalah senyawa yang membuat cabai begitu pedas. Senyawa ini dapat berkontribusi untuk kemampuan tubuh dalam mengubah lemak putih menjadi lemak coklat, menurut sebuah studi 2015 pada tikus oleh para peneliti di University of Wyoming. Lemak coklat dianggap "gemuk pintar" dalam hal ini membantu kalori tubuh membakar lebih efisien daripada lemak putih.
Tentu saja, karena penelitian ini dilakukan pada tikus, belum bisa diprediksi apakah reaksinya bakal sama kalau direplikasi pada manusia. Namun, kemungkinannya dicatat.
2. Pria yang makan makanan pedas mungkin memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi
Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Physiology and Behavior menemukan bahwa pria yang lebih suka makanan pedas juga berpengaruh pada kadar testosteronnya.
Para peneliti mencatat preferensi manusia untuk capsaicin sudah dikaitkan dengan perilaku dominasi, agresi dan pengambilan risiko, yang dilansir dari The Huffington Post.
3. Capsaicin membantu mengatur tingkat gula darah
Setiap kali kamu makan makanan yang dipecah menjadi gula, termasuk karbohidrat, tingkat gula dalam darah akan berfluktuasi. Tetapi, menambahkan cabai untuk makananmu dapat membantu mencegah kenaikan tingkat gula darah, menurut sebuah studi 2006 yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Ini dapat sangat membantu mereka dengan diabetes tipe 2.
(ded/ded)