Jakarta, CNN Indonesia -- Minum segelas es teh manis atau teh hangat setelah makan menjadi kebiasaan orang-orang setelah makan. Hampir semua tempat makan menyuguhkan teh sebagai minuman andalan setelah makan.
Apalagi jika makanan itu pedas, cocok disandingkan dengan es teh manis. Rasanya hilang sudah rasa pedas yang tertinggal di mulut. Namun di samping kenikmatan tersebut, apakah kalian tahu masalah yang dapat ditimbulkan? Simak berikut ini.
Di kalangan masyarakat banyak anggapan bahwa apa pun makanannya, minumnya tentu teh. Karena dianggap cocok dan menjadi teman yang baik setelah makan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tapi nyatanya, minum teh setelah makan tersebut justru dapat menghambat penyerapan nutrisi yang tubuh perlukan dari makanan tersebut. Salah satu nutrisi yang dapat terhambat yakni zat besi. Nah, apabila seseorang kekurangan zat besi akan memicu timbulnya penyakit anemia. Anemia merupakan sebuah penyakit kekurangan sel darah merah, yang biasanya ditandai dengan seringnya sakit kepala.
Kesegaran es teh manis atau hangat setelah makan hanya bersifat sementara. Mengapa? Karena sebenarnya minum teh tersebut hanya akan membuat seseorang menjadi cepat haus dan ingin terus minum atau yang lebih dikenal dengan dehidrasi.
Dehidrasi ini dapat dipicu oleh sifat diuretik yang terdapat dalam daun teh. Sebenarnya kandungan dalam teh dapat didapatkan secara optimal ketika teh tersebut dikonsumsi tanpa dengan tambahan lain.
Salah satu kandungannya yakni flavanol, antioksidan alami yang memiliki manfaat melindungi dari adanya radikal bebas. Sebaiknya apabila ingin mengkonsumsi teh setelah makan sah saja namun beri jeda waktu dari makan dengan minum teh sekitar 2 atau 3 jam sehingga nutrisi makanan telah dicerna dan tidak terhambat.
(ded/ded)