Bandung, CNN Indonesia -- Bukan hal yang asing apabila kita membicarakan tentang makanan yang satu ini. Yap telur! Makanan yang satu ini memang banyak digemari masyarakat, terutama anak kost-kostan karena harganya yang relatif murah.
Bentuk olahan yang sering dibuat dan sederhana dari telur ialah telur ceplok dan telur dadar. Tetapi apakah kalian pernah berpikir tentang mana yang lebih baik di antara kedua bentuk olahan tersebut? Tentunya kedua bentuk olahan telur ini memiliki warna, bentuk dan cita rasa yang berbeda.
Bagi sebagian orang mungkin akan memilih telur dadar karena rasa pada setiap gigitannya akan terasa sama, berbeda dengan telur ceplok yang memiliki 2 rasa yang berbeda pada bagian putih dan kuningnya. Tahukah kalian bahwa telur dadar memiliki nilai gizi sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan telur yang diceplok?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prof. Rindit Pambayun, ketua umum Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) dalam seminarnya di Universitas Padjadjaran, hal tersebut disebabkan putih telur mengandung senyawa avidin, senyawa ini merupakan senyawa yang tidak diinginkan karena sifatnya yang dapat mengikat senyawa biotin yang terdapat pada kuning telur.
Senyawa biotin atau dapat disebut sebagai vitamin-H memiliki peranan penting meningkatkan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein dalam tubuh. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan seseorang mengalami penyakit seperti rambut rontok, dermatitis, diabetes tipe 2 dan depresi.
Senyawa avidin dapat dihilangkan dengan cara pemanasan. Akan tetapi telur yang dikocok sebelum dipanaskan (telur dadar) menyebabkan kuning dan putih telur menyatu, sehingga senyawa avidin mengikat senyawa biotin. Pemanasan setelah telur dikocok dapat mengakibatkan beberapa senyawa biotin ikut pecah bersama senyawa avidin yang berarti kadar vitamin-H dalam telur tersebut ada yang hilang.
Yap, di antara telur ceplok atau telur dadar yang lebih baik adalah telur ceplok. Akan tetapi pilihan tentunya ada di tangan kalian, karena sumber vitamin-H tidak hanya terdapat dalam kuning telur saja, yang terpenting dalam memasak telur pastikan kalian memasaknya sampai matang.
(ded/ded)