Terpecahkan, Misteri Singa Pemburu Manusia di Kenya

CNN Indonesia
Jumat, 05 Mei 2017 17:41 WIB
Daerah Tsavo di Kenya pernah dihantui sepasang singa pemakan manusia pada 119 tahun lalu. Misteri mengapa mereka berburu manusia akhirnya terpecahkan.
Ilustrasi singa (Foto: AFP PHOTO/PEDRO UGARTE)
Jakarta, CNN Indonesia -- Daerah Tsavo di Kenya pernah 'dihantui' sepasang singa pembunuh yang dijuluki “Si Hantu” dan “Si Kegelapan”. Kedua singa ini memburu pekerja proyek rel kereta di sana selama kurun waktu 9 bulan, pada 1898.

Korbannya luar biasa. Yang tewas diperkirakan sebanyaknya 135 orang. Para peneliti sampai berjuang mencari tahu, apa yang menyebabkan kedua singa itu suka sekali daging manusia. Dan akhirnya misteri terpecahkan, 119 tahun kemudian.

Dulu, disimpulkan bahwa ketiadaan buruanlah yang membuat singa itu berburu manusia. Tapi analisis terbaru pada bangkai singa yang disimpan di The Field Museum di Chicago memberikan pandangan baru.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ilmuwan menyebut gigi dan rahang kedua singa itulah yang membuat mereka enggan berburu hewan herbivora di Tsavo. Bruce Patterson, peneliti sekaligus kurator mamalia di museum itu, mengatakan kebanyakan singa tidak memburu manusia. Mangsa utama mereka adalah hewan herbivora besar, macam zebra, wildebeest, antelop, dan sebagainya.

Kalau pun melihat manusia, biasanya singa akan menjauh. “Tapi ada sesuatu pada singa Tsavo yang membuat mereka juga memburu manusia,” kata Patterson, seperti dikutip Live Science, baru-baru ini.

Rupanya bentuk gigi dan rahang kedua singa pembunuh, setelah diteliti secara mikroskopis, menunjukkan bahwa mereka tak sanggup berburu hewan lain. Ada sejumlah kerusakan di gigi, gusi, dan rahang kedua singa.

Ilmuwan menyimpulkan, kalau singa-singa itu berburu hewan lain yang kuat dan tangguh, mereka takkan sanggup menaklukkannya. Malah kesakitan yang mereka rasakan. Alhasil, kedua singa pun berburu manusia yang lebih mudah diserang.
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER