Jakarta, CNN Indonesia -- Sejak pesawat terbang ditemukan pertama kali, manusia terus berupaya mengembangkan teknologi dan desainnya, untuk menciptakan pesawat yang lebih efisien.
Salah satu desain pesawat yang dianggap paling efisien adalah sayap tandem. Maksudnya, pesawat punya dua sayap, satu di depan dan satu di belakang, tapi kedua-duanya punya daya angkat yang sama.
Dalam desain sayap tandem, vektor angkat pada dua sayap tersebar jauh dan terpisah secara longitudinal, sehingga memungkinkan mereka bertindak bersama untuk mencapai stabilitas dan kontrol pesawat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah, baru-baru ini ada ilmuwan Jepang yang mencoba mengembangkan sayap tandem, terinspirasi dari ikan terbang
ribbon halfbeak alias
Euleptorhamphus viridis. Ikan ini punya kemampuan terbang di atas permukaan laut.
Tapi morfologi ikan ini berbeda dengan ikan terbang lain. Ikan terbang lain biasanya punya sirip dada besar yang berfungsi sebagai sayap depan dan sirip panggul besar, yang dipakai sebagai sayap ekor horizontal.
Sedang ikan
ribbon halfbeak tak punya sayap ekor yang besar. Lantas bagaimana caranya mereka bisa terbang?
"Hebatnya, mereka memecahkan masalah ini dengan memutar tubuh belakang mereka hingga 90 derajat dan menggunakan sirip punggung dan siripnya yang lebar sebagai sayap ekor horizontal," kata Dr Yoshinobu Inada dari Universitas Tokai, Jepang, seperti dikutip Science Daily.
Selain memutar tubuh, ikan ini juga ternyata punya kecenderungan mengangkat tubuh belakangnya di atas sayap
pectoral utama untuk mengurangi efek
downwash (pusaran angin ke bawah) pada sayap ekor. Ternyata itu punya efek positif pada peningkatan daya angkat dan performa terbang ikan itu.
Untuk menguji hal itu, Dr Inada membuat pesawat model yang dicetak secara 3D, berdasarkan tubuh ikan
ribbon halfbeak. Performa terbang model ini diuji dengan beberapa posisi sayap di terowongan angin.
Penelitian yang diterbitkan di Society for Experimental Biology ini, kata Dr Inada, bisa memberikan informasi yang berguna untuk menciptakan desain pesawat bersayap tandem paling optimal.