Sumenep, CNN Indonesia -- Dalam dunia pendidikan, berhasil tidaknya peserta didik menguasai mata pelajaran ditentukan oleh pendidik (guru) di samping tersedianya fasilitas pendidikan yang mumpuni. Karena itu, kerja sama semua pihak—mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, pendidik hingga orangtua peserta didik—mutlak harus digalakkan.
Salah satu kerja sama tersebut dilakukan oleh persatuan guru-guru pengajar mata pelajaran ekonomi kelas menengah atas se-Kabupaten Sumenep di bawah naungan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) Ekonomi SMA Kabupaten Sumenep. MGMP mata pelajaran (mapel) ekonomi ini menjadi sarana bagi guru-guru ekonomi SMA se-Kabupaten Sumenep untuk bersilaturahmi dan berbagi gagasan dalam rangka meningkatkan kualitas guru mapel ekonomi di seluruh SMA/MA Kabupaten Sumenep.
Hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Ketua MGMP Ekonomi SMA Kab. Sumenep Eko Febrianto, SE., MM. saat mengawali pertemuan MGMP di SMA I Sumenep (26/07/2017). “Sudah saatnya para guru di Sumenep, khususnya guru mapel ekomoni SMA yang menjadi wilayah saya, melakukan terobosan-terobosan dalam mentransfer ilmunya untuk peserta didik. Zaman terus berkembang dan metode pengajaran mapel ekonomi harus menyesuaikan dengan kebutuhan zaman, dalam hal ini kebutuhan peserta didik. Tentu, dengan tetap mengacu pada kurikulum yang berlaku,” kata Eko.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam paparannya, Eko yang juga guru mapel ekonomi SMK I Kalianget, Sumenep ini menyatakan pula komitmennya untuk merangkul semua guru mapel ekonomi SMA di Sumenep, baik negeri maupun swasta, untuk terlibat aktif dalam MGMP Ekonomi Kab. Sumenep. Dengan keterlibatan semua guru ekonomi SMA di Sumenep, Eko berharap agar MGMP Ekonomi Kab. Sumenep benar-benar menjadi sarana aktualisasi diri para guru untuk meningkatkan mutu pengajaran yang pada gilirannya meningkatkan pula mutu peserta didik di seluruh SMA/MA Kabupaten Sumenep.
Hal senada diungkapkan oleh Adi Kusno, SE., guru mapel ekonomi SMA Pesantren Al-In’am, salah satu SMA di Sumenep. “Musyawarah guru mapel ekonomi tingkat SMA ini penting untuk dilakukan. Problem guru ketika mengajar akan terpecahkan dengan berbagi antar guru di MGMP, metode pengajaran yang baik akan ditemukan seiring musyawarah terus berlangsung, dan terutama, semangat untuk mendidik akan terjaga,” ujar Adi ketika memaparkan gagasannya di pertemuan MGMP Ekonomi SMA se-Kabupaten Sumenep.
Sementara itu, Edy Triyono, S.Pd., Pengawas Pendidikan Kabupaten Sumenep memberikan apresiasi setinggi-tingginya atas pertemuan tersebut. “Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Sumenep dengan langkah musyawarah ini, harus didukung. Karena meningkatkan mutu pendidikan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri oleh setiap guru tanpa adanya koordinasi antara guru dan semua pihak. Dan musyawah para guru ekonomi ini adalah prasyarat untuk meraih pendidikan yang bermutu di Sumenep,” papar Edy.