Jakarta, CNN Indonesia -- Baru-baru ini ramai dibicarakan keluhan masyarakat soal lamanya antre di toilet perempuan, dibandingkan toilet pria.
Nah, fenomena ini sudah diteliti oleh ilmuwan di Universitas Ghent di Belgia. Mereka bahkan mengusulkan solusi untuk memecahkan masalah tersebut.
Ilmuwan di Ghent itu membandingkan berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk mengantre di toilet pria dan perempuan. Solusinya adalah memakai toilet unisex. Mengapa?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada beberapa alasan mengapa antre di toilet perempuan lebih lama. Pertama, menurut studi mereka, jumlah toilet perempuan lebih sedikit.
Meski luas area toilet perempuan dan pria bisa jadi sama saja, tapi
space untuk urinoir lebih kecil ketimbang kabin untuk perempuan. Sehingga di toilet pria bisa diletakkan 20-30 persen lebih banyak urinoir dan kabin.
Alasan kedua, perempuan menghabiskan waktu 1,5-2 kali lebih lama ketimbang pria di toilet. Alasannya praktis. Berbeda dengan urinoir, pintu kabin harus dibuka dan ditutup masing-masing dua kali. Kemudian toilet jongkok atau duduk harus disiram. Lalu, begitu juga untuk membuka dan memakai kembali pakaian. Kalau dihitung, rata-rata seorang pria menghabiskan waktu 1 menit di toilet, sedang perempuan 1 menit 30 detik.
Faktor ketiga, adalah keseluruhan aktivitas di toilet. Kalau tak sibuk, kedua faktor tadi sebetulnya tidak memicu antrean panjang. Tapi ketika waktunya pulang tiba, lebih banyak perempuan yang mengantre di toilet dibandingkan jumlah toilet yang tersedia. Kondisi ini memicu faktor pertama dan kedua tadi menjadi penyebab terjadinya antrean panjang di toilet perempuan.
Nah, solusinya, menurut peneliti di Ghent adalah dengan menggunakan toilet
unisex, alih-alih toilet terpisah perempuan dan pria. Dengan
layout toilet yang mengakomodasi kabin dan urinoir sekaligus (dua kabin per urinoir), diklaim lebih efisien dan waktu tunggu menurun sampai 63 persen.