Mengenal Besi dan Fakta-Fakta Sainsnya

CNN Indonesia
Kamis, 24 Agu 2017 07:41 WIB
Besi, siapa yang tak mengenalnya? Besi adalah elemen yang banyak sekali perannya dalam mendukung keberlangsungan kehidupan manusia.
Besi baja. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Besi, siapa yang tak mengenalnya? Besi adalah elemen yang banyak sekali perannya dalam mendukung keberlangsungan kehidupan manusia. Mulai dari bahan pembuatan balok dan tiang sampai membantu membawa oksigen di dalam darah kita.

Dalam Tabel Periodik Unsur, besi diklasifikasikan sebagai logam di Grup 8. Ia adalah logam yang paling melimpah dibandingkan logam lain. Bentuknya murni dan cepat berkarat saat terpapar udara lembab dan suhu tinggi.

Besi adalah elemen keempat paling umum di kerak Bumi. Sebagian besar inti Bumi diperkirakan terdiri dari besi. Menurut informasi Laboratorium Nasional Los Alamos, selain di Bumi, besi juga ditemukan di Matahari dan bintang-bintang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia sangat berperan juga pada kelangsungan hidup organisme. Pada tanaman, besi berperan dalam memproduksi klorofil alias zat hijau daun. Pada hewan, besi termasuk penyusun komponen hemoglobin, protein dalam darah yang tugasnya membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh.
Darah berwarna merah karena adanya interaksi antara besi dan oksigen. 

Sebanyak 90 persen logam yang dimurnikan hari-hari ini adalah besi. Sebagian besar untuk membuat baja, campuran besi dan karbon. Baja banyak dipakai pada kegiatan manufaktur dan teknik sipil. Contohnya untuk membuat sistem pertulangan pada bangunan.

Baja sendiri dikembangkan dengan menambah elemen lain. Baja stainless misalnya, mengandung 10,5 persen chromium sehingga tak mudah berkarat. Baja yang ditambah nikel jadi lebih tahan lama dan tahan panas serta asam. Ditambah mangan, baja jadi lebih tahan lama. Juga kalau ditambah tungsten, baja akan tahan pada temperatur tinggi.

Dalam sejarah manusia, penggunaan besi diperkirakan sudah dimulai sejak 5.000 tahun lalu. Bahannya berasal dari luar Bumi, seperti yang pernah dipaparkan di Journal of Archaeological Science pada 2013, bahwa bahan pembuatan manik-manik Mesir kuno berpenanggalan 3.200 tahun SM adalah besi dari meteor.

Besi sangat penting bagi tubuh kita. Kalau kekurangan zat besi, bisa menyebabkan anemia dan mudah lelah, sehingga mengganggu aktivitas fisik orang dewasa. Kekurangan zat besi juga bisa melemahkan daya ingat dan fungsi mental pada remaja. Sedang perempuan hamil yang kekurangan zat besi tinggi risiko mengalami kelahiran prematur atau bayi yang kecil.

Ada dua macam zat besi: besi heme dan besi nonheme. Zat besi heme lebih mudah diserap dan ditemukan pada daging, ikan, dan unggas. Sedang zat besi yang nonheme terdapat pada bayam, kale, dan brokoli, serta daging. Manusia menyerap 30 persen besi heme, dibandingkan nonheme yang 2-10 persen saja. Makanan yang kaya vitamin C akan membantu kita menyerap lebih banyak zat besi nonheme.

Berikut ini fakta-fakta besi:
Nomor atom: 26
Simbol atom: Fe
Berat (rata-rata massa atomnya): 55,845
Densitas: 7,874 gram per kubik centimeter
Fase pada suhu ruang: solid
Titik cair: 1.538 derajat Celcius
Titik didih: 2.861 derajat Celcius

TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER