Teknologi Tekanan Tinggi untuk Pengawetan Makanan

Ananta Gabriella Pradipta, Hosiana Natasya Karundeng | CNN Indonesia
Selasa, 21 Nov 2017 12:22 WIB
Saat ini ada teknologi yang dapat mengawetkan makanan tanpa mengubah struktur dan kandungan gizinya. Seperti apa?
Ilustrasi (Foto: CNNIndonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Makanan yang sehat, bergizi dan enak tentu memiliki daya tarik sendiri bagi masyarakat. Namun, makanan tersebut belum tentu memiliki daya simpan yang tinggi jika tidak disertai dengan pengolahan yang tepat.

Selama ini masyarakat masih menggunakan cara-cara tradisional untuk mengolah makanan, sebagai contoh dalam pengolahan daging. Pengolahan daging biasa dilakukan dengan proses kyuring untuk menambah daya simpan daging, namun metode ini cukup memakan waktu yang lama karena harus dibiarkan semalaman.

Pada masa sekarang ini terdapat alat yang dapat membuat daya simpan lebih lama dengan waktu yang singkat tanpa mengubah sifat produk dan dapat menaikkan kualitas produk dibandingkan menggunakan cara-cara tradisional. Salah satunya adalah High Pressure Processing (HPP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mesin ini tersedia secara komersial sejak awal tahun 2000-an dan penggunaan mesin ini sekarang semakin populer untuk beberapa makanan dan minuman.

Sesuai dengan namanya, High Pressure Processing (HPP) adalah mesin menggunakan tekanan tinggi yang isostatik yaitu memanfaatkan tekanan yang sama pada semua sisi. Tekanan tersebut digunakan untuk mengganggu biokimia mikroba patogen dan bakteri pembusuk dan memiliki keunggulan utama yaitu tidak mengubah struktur kimianya serta nutrisi suatu produk olahan.

Mesin ini juga sangat menjanjikan bagi masyarakat untuk mendapatkan produk yang tahan lama dan kualitas produk yang baik. HPP memungkinkan produsen makanan untuk tidak menggunakan bahan pengawet dan memberi jaminan produk tersebut aman tanpa pembekuan.

Dikutip dari Food Bussiness News 2017, Presiden Avure Technologies, Jeff Williams, berpendapat bahwa pilihan konsumen sangat selektif pada era ini dan HPP merupakan metode yang hemat biaya untuk menjaga kualitas, tekstur dan nutrisi serta memberikan label bersih yang dicari konsumen. Misalnya dengan HPP, pengawet buatan dapat dilepaskan dari formulasi produk tanpa mengurangi umur simpannya dan HPP juga sangat membantu dalam perkembangan kemasan bahan.

HPP juga memberikan dampak positif pada pasar di mana para pedagang dapat mengurangi kerugian mereka karena produk mereka mempunyai masa simpan yang lebih lama sehingga produk yang “out of date” berkurang. Hal ini berpengaruh besar pada pasar-pasar dalam beberapa tahun terakhir khususnya di Amerika Serikat yaitu pada produk jus yang dijaga kandungan vitamin, mineral dan enzimnya.

Pada produk lama yang menggunakan mesin sentrifugal tradisional, dihasilkan panas selama pengolahan sehingga memiliki efek merusak nutrisi dalam produk. Namun dengan HPP produk jus menjadi lebih berkualitas.

Selain jus, HPP juga digunakan pada produk daging di mana jutaan pound daging siap saji dipasteurisasi dengan tekanan tinggi setiap minggunya. Pada produk daging, digunakan tekanan 500 MPa (72.500 psi) - 600 MPa (87.000 psi) untuk jangka waktu 1-5 menit.

Mesin ini sudah ada di berbagai negara seperi Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Korea Selatan, Italia, Jepang dan China. Namun belum banyak beredar dan diketahui oleh masyarakat luas di Indonesia.

Oleh karena itu, dengan adanya mesin yang canggih, usaha untuk menaikkan kreativitas akan lebih mudah tercapai, terutama dalam wujud, waktu produksi, akurasi, dan kualitas produk serta keselamatan para pekerja.

Kecanggihan teknologi di masa ini juga dapat meningkatkan pola pikir masyarakat untuk menciptakan suatu inovasi karena alat-alat tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Maka dari itu, alangkah baiknya jika HPP dapat digunakan sebagai alternatif teknologi pengolahan pangan dan dimanfaatkan dengan baik pada industri pangan di Indonesia sehingga dapat meningkatkan hasil produksi bahan pangan yang lebih berkualitas. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER