Yesus Kristus mempunyai murid yang membantu melayani pengajaran-Nya dalam menyebarkan pesan damai dan ajaran Kristiani. Murid-murid Tuhan Yesus tersebut dikenal dengan sebutan 12 Rasul Yesus.
Dalam beberapa referensi disebutkan kedua belas Rasul Yesus melambangkan kedua belas suku Israel, yaitu bangsa pertama yang dipilih Allah untuk menerima janji keselamatan.
Selama mengikuti Yesus, ke-12 Rasul dipersiapkan untuk menjadi pemimpin dan penerus ajaran cinta kasih kepada dunia setelah Yesus kembali ke surga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada artikel sebelumnya telah dijelaskan 6 rasul Yesus, mulai dari Simon Petrus, Andreas, Yakobus Bin Zebedeus, Yohanes, Filipus, dan Bartolomeus.
Dalam artikel ini akan mengulas 6 rasul Yesus mulai dari Thomas hingga Yudas Iskariot. Berikut ulasan Rasul Yesus sebagai penjala manusia.
![]() Ilustrasi 12 rasul Yesus: Thomas adalah salah satu Rasul Yesus yang melakukan penyebaran Injil di luar perbatasan kekaisaran Romawi, seperti Persia dan India. |
Dalam bahasa Aram nama Tomas berarti anak kembar, meski tidak diberitakan siapa nama kembaran Tomas dan kapan ia menjadi murid Yesus.
Nama Tomas di Alkitab hanya disebutkan dalam tiga peristiwa pada Injil Yohanes. Pertama, ketika Yesus hendak kembali ke Yudea, dan murid lainnya memperingatkan Yesus agar tidak ke sana, sebab masyarakat Yudea tidak menyukai Yesus.
Hanya Thomas yang mengajak murid lainnya agar tidak takut dan tetap setiap mengikuti Yesus (Yohanes 11:16).
Kedua, saat Tomas bertanya kepada Yesus, ke mana Yesus akan pergi (Yohanes 14:5). Ketiga, saat ketidakpercayaan Tomas akan kebangkitan Yesus, dan meraba bekas luka salib Yesus sewaktu penampakan diri kepada murid-muridNya (Yohanes 20:28).
Menurut catatan gereja, Thomas termasuk salah satu Rasul Yesus yang melakukan penyebaran Injil ke daratan timur seperti Persia dan di India yang saat itu berada di luar perbatasan kekaisaran Romawi.
Konon Thomas wafat sebagai martir dan dikuburkan di kota Madrash (saat ini bernama Chennai).
Untuk menghormati perjuangan Thomas mengenalkan Injil dan Tuhan Yesus, Portugis membangun sebuah gereja pada 1892. Pembangunan kemudian diteruskan oleh Inggris pada 1896 yang diberi nama National Shrine of Saint Thomas Cathedral Basilica.
Dalam bahasa Yunani, nama Matius ditulis dengan Matthaios, yang berasal dari bahasa Ibrani Mattiyahu artinya Pemberian Tuhan. Para ahli Alkitab menduga nama Matius adalah nama pemberian Yesus.
Sebelum dipanggil Yesus untuk menjadi muridNya, Matius terlebih dulu dikenal sebagai pemungut pajak di Kapernaum. Dalam Perjanjian Baru, Matius dikatakan sebagai saksi kebangkitan dan kenaikan Yesus ke Surga.
Dalam misi penginjilannya, Matius berkarya selama 15 tahun dan mengajarkan Injil kepada masyarakat Yahudi di Yudea, serta berkeliling ke Ethiopia, Makedonia, Persia, dan Partia.
Matius dipercaya sebagai penyusun atau sumber utama dari Injil Matius. Pasalnya sebagai seorang pejabat pemerintah di Kapernaum, pemungut pajak harus dapat berbahasa Aram dan Yunani.
Selain itu, juga harus dapat menulis. Bahasa Yunani saat itu adalah bahasa internasional dalam perdagangan umum. Para teolog masa itu mencatat Matius menulis dalam bahasa Ibrani (Aram), namun kemudian diterjemahkan ke bahasa Yunani seiring penyebaran Injil dan ajaran Yesus.
Keteguhan dan kegigihannya dalam menyebarkan agama Kristen dan Yesus, membuat status Matius sebagai Santo diakui oleh gereja Katolik maupun Ortodoks.
Dalam lukisan Gereja Katolik, sosok Matius dilukis sebagai seorang pria bersayap yang menunjuk ke malaikat yang mendiktenya saat dia menulis.
Tiga lukisan kisah hidup Matius diabadikan oleh pelukis tersohor abad lampau, Caravaggio di Gereja San Luigi dei Francesi di Roma.
Tidak ada kepastian soal tempat dan penyebab Matius wafat sebagai martir. Jasad Matius dimakamkan di Cathedral of Saint Mary of the Angels, di Salerno, Italia.
Nama Yakobus anak Alfeus hanya disebut dalam daftar para rasul (Matius 10:3). Sebagian pakar Alkitab menyebut Yakobus anak Elfeus masih memiliki hubungan saudara dengan Matius.
Sementara pendapat lain menyatakan Yakobus adalah sama dengan Yakobus muda. Sebutan muda disematkan untuk membedakan dengan Yakobus anak Zebedeus.
Para pakar juga berpendapat kemungkinan Yakobus anak Alfeus adalah sepupu dari Yesus lantaran ada kesamaan fisik dengan Yesus. Hal ini kemudian berkaitan dengan Yudas Iskariot yang menyerahkan Yesus melalui ciuman di pipi pada malam Yesus dikhianati (Markus 14:43-4).
Berbeda dengan rasul lainnya, Yakobus tidak melangkah jauh dalam menyebarkan paham Kristiani. Yakobus memilih berkarya di Yerusalem hingga dia dinobatkan sebagai Uskup pertama Yerusalem dan bergelar Yakobus si Adil atau Yakobus yang Kudus.
Tidak dijelaskan secara rinci penyebab dan tahun berapa Yakobus wafat. Sejumlah teori mengatakan Yakobus tewas setelah dilempari batu. Versi lain menyebut Yakobus dilempar dari Menara Bait Allah, namun karena tidak mati, kepalanya dipukul sampai mati.
![]() Ilustrasi 12 rasul Yesus: Tadeus adalah salah satu rasul yang membawa agama Kristen ke Armenia. |
Tak banyak yang tercatat tentang Tadeus di Alkitab. Karya penginjilannya mencakup Yudea, Samaria, Idumea, Suriah, Mesopotamia, dan Libya. Konon, Tadeus bersama Santo Bartolomeus adalah rasul pertama yang membawa agama Kristen ke Armenia.
Karena itu, penduduk Armenia menobatkan kedua rasul tersebut dengan mendirikan dua buah Biara Apostolik di Armenia yaitu Biara Santo Thaddeus dan Santo Bartolomeus.
Diprediksi Tadeus wafat sekitar tahun 65 Masehi di Beirut, provinsi Romawi Suriah. Diduga kematiannya akibat dipasung. Santo Tadeus dikenal sebagai Santo pelindung bagi umat yang pupus harapan.
Menurut catatan Perjanjian Baru pada Alkitab Deuterokanonika, Simon orang Zelot disebut juga sebagai Simon Kananaios atau Simon orang Kanani. Tidak banyak jejak kerasulannya yang tertulis di Alkitab.
Begitupun informasi tentang dirinya dan kapan Yesus mengajaknya menjadi rasul. Dirumorkan, dia dan Tadeus menyebarkan Injil ke Persia dan Mesir, dan wafat sebagai martir.
![]() Ilustrasi 12 rasul Yesus: Yudas Iskariot digambarkan sebagai pengkhianat karena perbuatannya dan kegagalannya menghayati rahmat dan tugas sebagai rasul Yesus. |
Nama Yudas Iskariot berada pada urutan terakhir dari kisah 12 Rasul Yesus. Tidak disebutkan secara pasti kapan Yesus memanggil Yudas Iskariot menjadi muridNya.
Namun, sosok Yudas dalam kisah para rasul sudah digambarkan sebagai pengkhianat karena perbuatannya dan kegagalannya menghayati rahmat dan tugas sebagai rasul Yesus.
Dalam Injil Matius 27:3-5 dikatakan Yudas Iskariot menyesal telah menjual Yesus hingga dijatuhi hukuman mati, dan mengaku diri berdosa akibat perbuatannya.
Namun kemudian, Yudas memilih gantung diri. Paparan kitab ayat dari Alkitab ini, menunjukkan gambaran negatif seorang manusia dalam menjawab panggilan Tuhan.
Dengan melakukan bunuh diri, Yudas seakan menolak rahmat pengampunan atau pertobatan dari Allah. Setelah kematiannya, Petrus dan murid lainnya mengadakan pemilihan terkait pengganti Yudas.
Pemilihan dilakukan secara mengundi, dan menghasilkan Matias sebagai pengganti Yudas Iskariot.
Lihat juga:Mengenal Sejarah dan Makna Doa Bapa Kami |