Masa kepemimpinan Khulafaur Rasyidin dikenal umat Islam sebagai generasi penerus setelah Rasulullah wafat, tepatnya pada tahun 632 Masehi atau 11 Hijriah.
Akan tetapi, apa pengertian Khulafaur Rasyidin yang sebenarnya dan siapa saja sosok yang mendapat kepercayaan tersebut?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merangkum dari berbagai sumber, di bawah ini pengertian Khulafaur Rasyidin dan kisah teladannya.
![]() |
Mengutip dari Fatah Syukur dalam Sejarah Peradaban Islam (2011) hal.50, dijelaskan arti Khulafaur Rasyidin atau Al-Khulafa ar-Rasyidin adalah para pengganti Rasul yang cendekiawan.
Para Khulafaur Rasyidin ini merupakan orang-orang Muslim yang terdahulu sangat dekat dengan Rasul, bahkan mereka selalu mendampingi beliau saat menjalani tugas.
Sementara itu, Machfud Syaefuddin dalam Peradaban Islam (2013) hal.29 menjelaskan bahwa Khulafaur Rasyidin termasuk para pemimpin pengganti Rasul yang mengatur kehidupan umat manusia.
Mereka akan bertindak menegakkan keadilan, bersikap bijaksana dan cerdik, serta selalu melaksanakan tugas dengan benar karena mendapat petunjuk dari Allah SWT.
Jika sebelumnya tugas Rasul terdiri dari urusan kenabian dan kenegaraan, para Khulafaur Rasyidin hanya fokus pada kenegaraan serta keagamaan saja.
Mengapa para Khulafaur Rasyidin tidak melanjutkan tugas kenabian? Sebab Rasulullah adalah Nabi sekaligus Rasul terakhir utusan Allah SWT. Setelah beliau wafat, maka seluruh tugas kenabian dinyatakan berakhir karena sudah tidak ada lagi Nabi dan Rasul.
Lihat Juga :![]() KISAH SAHABAT NABI Kisah Zaid bin Tsabit Menulis Wahyu dan Menghimpun Al-Qur'an |
Sosok dan nama-nama Khulafaur Rasyidin yang dinilai sangat dekat dengan Rasul memang tidak banyak.
Mereka adalah Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Berikut kisah teladan Khulafaur Rasyidin.
Abu Bakar Ash Shiddiq adalah nama Khulafaur Rasyidin pertama. Nama aslinya yaitu Abdullah bin Abi Quhafah at-Tamimi.
Sejak kecil, beliau terkenal dengan sifat yang lemah lembut, jujur, dan sabar. Beliau telah bersahabat dengan Rasulullah SAW sejak berusia remaja.
Nabi memberinya gelar Ash-Shiddiq berarti 'yang berkata benar', setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan Nabi kepada para pengikutnya. Dari situlah ia lebih dikenal dengan nama Abu Bakar ash-Shiddiq.
Abu Bakar diangkat menjadi khalifah dengan jalan musyawarah antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin di Saqifah Bani Sa'idah (balai pertemuan di kota madinah).
Dalam masa kepemimpinannya yang terbilang singkat, Abu Bakar telah mencapai usaha dan prestasi yang sangat luar biasa.
Antara lain memberantas penolak pembayar zakat, melakukan ekspansi ke wilayah Irak, Syiria, Hirab; memerangi nabi palsu, dan sangat gigih dalam melindungi orang yang memeluk agama Islam.
Sebelum meninggal karena sakit, Abu Bakar mewasiatkan Umar bin Khattab untuk menggantikannya.
Umar bin Khattab adalah satu di antara nama-nama Khulafaur Rasyidin sekaligus tokoh besar dalam sejarah Islam yang paling berpengaruh.
Ia dikenal dengan pribadi yang berani, bertekad kuat, dan tegas. Umar merupakan salah satu sahabat dekat Nabi dan juga merupakan ayah dari Hafshah, istri Nabi Muhammad.
Di bawah masa kekhalifahan Umar, Islam tumbuh dengan sangat pesat, didukung dengan kondisi politik yang lebih stabil.
Islam berhasil mengambil alih Mesopotamia, sebagian Persia, serta Mesir, Palestina, Syria, Afrika Utara, dan Armenia dari kekaisaran Romawi. Selain itu pembentukan baitul maal menjadi gebrakan besar Umar di bidang ekonomi.
Berkat keberhasilan pada masa pemerintahannya, Umar mendapat gelar Amir Al Mukminin atau komandan orang-orang beriman, dan dikenal sebagai Al faruq atau tegas membedakan benar dan salah.
Utsman bin Affan adalah khalifah ketiga sekaligus Khulafaur Rasyidin dengan masa kekuasaan terlama. Utsman dikenal sebagai pribadi yang lembut dan murah hati.
Mulanya, Utsman memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi SAW. Beliau mendapatkan gelar Dzun Nurain atau yang memiliki dua cahaya.
Utsman adalah seorang saudagar kaya dan cerdas sejak muda. Meski demikian, ia memiliki sifat sederhana. Sumbangsihnya yang paling menonjol adalah sifat kedermawanan dalam memberikan harta yang digunakan untuk kepentingan Islam.
Utsman juga dikenal atas perannya dalam mengumpulkan ayat-ayat Alquran, menyalin, dan membukukannya. Karena jasa besarnya yang bermanfaat bagi umat Islam itulah, maka mushaf tersebut dinamakan Mushaf Usmani.
Ali bin Abi Thalib adalah nama Khulafaur Rasyidin yang terakhir setelah Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Ali diberi gelar khusus Karamallahu Wajhahu, yang artinya semoga Allah memuliakannya.
Masa kekuasaan Ali merupakan periode tersulit dalam sejarah Islam karena terjadi perang saudara pertama pertama kalinya di dalam tubuh umat Muslim yang disebabkan oleh terbunuhnya khalifah ketiga, Utsman bin Affan.
Meski demikian, terlepas dari perbedaan pendapat mengenai status Ali dan kepemimpinannya atas umat Islam, kaum Sunni dan Syiah mengakui bahwa Ali memiliki pribadi yang saleh, adil, dan berani.
Ali begitu berjasa dalam membenahi keuangan negara (baitul maal), memajukan bidang ilmu bahasa, pembangunan, dan meredam pemberontakan di kalangan umat Islam.
Lihat Juga :![]() Keluarga Nabi Mengenal Putra dan Putri Rasulullah SAW |
Itulah pengertian Khulafaur Rasyidin dan kisah teladannya yang bisa dijadikan contoh baik bagi umat Islam.
(avd/juh)