Penulis seringkali menambahkan majas pada karya sastra. Hal ini dimaksudkan agar terdapat efek yang lebih indah, dramatis, dan menjadi hidup bagi pembaca atau penikmat karya sastranya.
Dari beragam klasifikasi majas yang biasanya diaplikasikan oleh para penulis pada karyanya, majas sindiran menjadi salah satu yang cukup sering untuk digunakan. Majas ini ada yang memperhalus sindiran, namun ada juga yang memperkuat sindiran tersebut.
Sebelum mengulas lebih mendalam, ketahui terlebih dahulu pengertian majas sindiran dan jenis-jenisnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Majas sindiran adalah sebuah gaya bahasa yang bertujuan untuk mengungkapkan sebuah sindiran atau kritik yang ditujukan kepada seseorang, hal, maupun objek. Sindiran yang disampaikan bisa dalam bentuk halus maupun kasar.
Penggunaan majas sindiran dalam karya sastra adalah untuk meningkatkan atau mempertegas makna dan kesan terhadap seseorang atau objek yang dituju.
![]() |
Berdasarkan jenisnya, majas sindiran terbagi menjadi lima, yakni majas ironi, majas satire, majas sinisme, majas sarkasme, dan majas innuendo.
Majas ironi dan satire digolongkan sebagai majas sindiran halus karena diungkapkan tanpa tujuan menyakiti atau menyinggung lawan bicaranya. Sementara majas sinisme dan sarkasme termasuk majas sindiran kasar karena mengkritik bahkan mencela secara langsung.
Berikut penjelasan beserta contoh untuk membantumu membedakannya.
Jenis majas sindiran yang pertama adalah majas ironi. Jika dibandingkan dengan majas sindiran lainnya, majas ini merupakan majas yang paling halus. Majas ini digunakan untuk menyindir seseorang tanpa membuat orang tersebut marah.
Majas ironi adalah majas yang menggunakan sindiran dengan cara menyembunyikan fakta yang merupakan kebalikan dari fakta tersebut. Ciri-cirinya adalah awal dari kalimat itu seolah meninggikan, namun berikutnya akan menjatuhkan orang atau objek tersebut.
Contoh majas ironi:
Majas satire adalah majas yang digunakan oleh si penulis untuk mengungkapkan atau menyampaikan kritikan, sindiran, gagasan atau penolakan kepada orang lain dengan cara yang lebih halus dan biasanya dibalut dengan komedi.
Majas satire ini juga bertujuan untuk bisa menarik perhatian orang lain dengan tujuan mencari pembenaran.
Contoh majas satire:
Kebalikan dari majas ironi, majas sinisme justru akan memperkuat sindiran tersebut tanpa basa-basi. Majas sinisme adalah majas yang mengungkapkan sindiran dengan kasar, lugas, terbuka, dan cenderung negatif.
Pada umumnya, majas ini digunakan oleh si penulis untuk memberikan kritik atau bisa juga cemoohan terhadap sesuatu hal. Baik pada personal maupun pada ide atau gagasan dari yang bersangkutan.
Contoh majas sinisme:
Majas sarkasme adalah majas atau gaya bahasa yang menggunakan kata-kata kasar, pedas, negatif untuk memberikan sindiran dengan tujuan untuk menyakiti orang lain. Biasanya, majas ini berupa cemoohan atau ejekan yang ditujukan pada satu individu.
Majas ini bisa dikatakan atau dirasakan lebih 'jahat' jika dibandingkan dengan majas sinisme karena memang ditujukan untuk melakukan penghinaan.
Contoh majas sarkasme:
Majas sindiran yang terakhir adalah majas innuendo. Berbeda dengan empat majas sebelumnya, merupakan ini mengungkapkan sindiran justru dengan mengecilkan fakta yang sesungguhnya.
Contoh majas innuendo:
Itulah lima jenis majas sindiran beserta pengertian dan contohnya. Semoga membantu.
Lihat Juga : |