Sejarah Akuntansi di Dunia dan Indonesia

Sejarah akuntansi di dunia dan Indonesia mengalami proses yang cukup panjang sebelum sistem ini diterapkan secara umum oleh masyarakat.

Berikut penjelasan mengenai sejarah akuntansi seperti dikutip dari e-Modul Ekonomi SMA Kelas XII Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Lihat Juga : Mengenal Beda Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Sejarah perkembangan akuntansi terdiri atas empat hal, yaitu sejarah lahirnya praktik akuntansi dalam kehidupan manusia, sejarah sistem pencatatan akuntansi, perkembangan ilmu akuntansi, hingga perkembangan akuntansi di Indonesia.

Sejarah Lahirnya Praktik Akuntansi

Praktik akuntansi muncul sejak awal Kerajaan Mesir, tetapi teknik akuntansi secara umum dikenal pada 3.200 SM. Kala itu ada dua teknik akuntansi yang berlaku.

Pertama, teknik menggunakan sejenis koin dengan bentuk tertentu yang disimpan dan ditandai, kemudian dimasukkan ke dalam amplop.

Kedua, teknik menggunakan sejenis token yang disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan berbagai jenis yang lebih kompleks dibandingkan koin.

Sejarah Sistem Pencatatan Akuntansi

Sistem pencatatan akuntansi pertama kali ditemukan oleh Luca Paciolo, ahli matematika asal Italia pada 1494.

Mulanya, ia mencatat dua kegiatan penting yang dilakukan para bangsawan, yaitu kegiatan pencatatan penarikan pajak atau sewa dan kegiatan pencatatan perjalanan perdagangan per satu kali jalan.

Paciolo mencatat kedua kegiatan itu dalam bentuk pencatatan yang teratur dan berkelanjutan. Sistem ini disebut sistem pembukuan berpasangan (double entry).

Sistem pencatatan ini kemudian memberi Paciolo inspirasi untuk membuat buku berjudul d'Aritmetica, Geometria, Proportion, et Proportionalita. Hal ini yang kemudian menjadi cikal bakal sejarah akuntansi di dunia dan Indonesia.

Menurutnya, tujuan pembukuan adalah untuk memberikan informasi yang tepat waktu bagi pedagang mengenai aset yang dimiliki dan kewajiban yang harus dipenuhi.

Perkembangan Ilmu Akuntansi di Dunia

Pada akhir abad ke-XV, pusat perdagangan bergeser ke Spanyol, Portugis, dan Belanda karena pengaruh Kekaisaran Romawi mulai memudar.

Namun, sistem akuntansi yang telah dikembangkan oleh bangsa Romawi tetap digunakan dan semakin berkembang.

Sebab, para pedagang kala itu mulai membuat laporan laba rugi secara tahunan. Mereka juga membuat pencatatan rutin pada jangka waktu tertentu.

Sistem akuntansi pun semakin berkembang ketika era Revolusi Industri di Eropa pada 1776. Sebab, revolusi industri membuat kebutuhan akan informasi biaya produksi meningkat.

Hal ini menimbulkan akuntansi biaya. Dengan begitu, sistem akuntansi semakin berkembang dari yang sebelumnya sebatas laporan laba rugi dan neraca saja.

Tak hanya di Eropa, perkembangan ilmu akuntansi juga menjalar ke Amerika Serikat. Pada 1930, New York Stock Exchange dan American Institute of Certified Public Account membahas dan menetapkan prinsip-prinsip akuntansi bagi perusahaan yang sahamnya terdaftar di bursa saham.

Lihat Juga : Mengenal 5 Jenis Laporan Keuangan Menurut PSAK

Perkembangan Akuntansi di Indonesia

Sejarah akuntansi di Indonesia dimulai pada 1642. Ketika itu, prinsip akuntansi mulai diterapkan. Sistem akuntansi pertama di Indonesia adalah pembukuan Amphioen Sociateit yang berdiri di Jakarta pada 1747.

Setelah itu, akuntansi di Indonesia berkembang setelah Undang-Undang Tanam Paksa yang dihapus pada 1870.

Hal ini membuat pengusaha Belanda menanamkan modalnya di Indonesia. Mereka kemudian menerapkan sistem pembukuan yang dianjurkan Luca Paciolo.

Pada 1907, Indonesia mulai mengenal sistem pemeriksaan alias auditing untuk menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. Selepas itu, sistem akuntansi di Indonesia tidak berkembang pada era penjajahan Jepang.

llmu akuntansi baru dikenal lagi oleh Indonesia ketika masa kemerdekaan. Sebab, pada masa itu, pemerintah mendapat kesempatan untuk mengirimkan pelajar untuk belajar akuntansi di luar negeri.

Pendidikan ilmu akuntansi sendiri pertama kali muncul setelah Universitas Indonesia membuka jurusan ini di fakultas ekonominya pada 1952. Hal ini membuat pemerintah mengeluarkan UU yang mengatur soal pemberian gelar akuntan.

Setelah itu, berdirilah organisasi profesi akuntan bernama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada 23 Desember 1957.

Indonesia sendiri menganut dua sistem akuntansi, yaitu sistem akuntansi Belanda dan Amerika Serikat. Namun yang lebih populer adalah sistem akuntansi Amerika Serikat karena banyak perusahaan asal Negeri Paman Sam yang masuk ke Tanah Air.

Akuntansi sendiri adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan transaksi serta kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang signifikan dan dalam bentuk satuan uang.

Itulah sejarah akuntansi di dunia dan Indonesia. Semoga bermanfaat.