Laporan keuangan diartikan sebagai laporan kinerja suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dari data-data tersebut, para pengguna informasi akuntansi dapat mengetahui secara pasti kondisi keuangan perusahaan.
Agar dapat terbaca dengan jelas, akurat, dan terstruktur, laporan keuangan harus dibuat sesuai dengan jenis-jenis laporan keuangannya.
Lihat Juga : |
Pembuatan laporan keuangan mengikuti Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Pedoman tersebut memudahkan akuntan dalam mengonsepkan dan membuat prosedur keuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Standar akuntansi di Indonesia sendiri mengacu pada standar akuntansi internasional yang disebut International Financial Reporting Standards (IFRS).
![]() |
SAK menentukan 5 jenis laporan keuangan yang lazim digunakan di Indonesia, yakni laporan laba rugi, neraca, perubahan modal, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Berikut penjelasannya.
Laporan ini berfokus pada tiga hal yakni pendapatan, biaya, dan untung-rugi. Sesuai namanya, laporan ini membantu anda mengetahui apakah perusahaan atau bisnis anda untung atau rugi.
Laporan laba rugi kerap disebut sebagai laporan kinerja keuangan perusahaan atau bisnis.
Dalam laporan ini, Anda juga akan mendapatkan informasi pendapatan, pengeluaran, dan beban pajak. Informasi ini, dapat membantu anda dalam mengambil kebijakan atau keputusan terkait langkah selanjutnya dalam bisnis atau perusahaan.
Neraca bisa disebut juga sebagai Laporan Posisi Keuangan. Jenis laporan keuangan ini menyajikan informasi seputar aset, kewajiban, dan modal dalam satu periode secara menyeluruh dan terperinci.
Sederhananya, laporan neraca berfungsi sebagai penunjuk kondisi dan informasi keuangan perusahaan.
Informasi aset, kewajiban, dan modal adalah elemen penting dalam laporan neraca. Untuk mengetahuinya, dapat menggunakan rumus persamaan akuntansi: Aset = Kewajiban+Modal.
Dalam perjalanan operasional perusahaan, modal awal dapat mengalami perubahan sesuai kinerja perusahaan. Laporan perubahan modal dibuat untuk mengetahui seberapa besar perubahan modal yang terjadi beserta penyebab perubahannya.
Data yang diperlukan untuk membuat laporan adalah modal awal, pengambilan dana dari periode yang diinginkan, dan total laba rugi bersih yang diperoleh. Namun, laporan perubahan modal hanya dapat dibuat setelah laporan laba rugi telah dikerjakan lebih dulu.
Laporan ini membantu memahami perputaran arus uang perusahaan yang masuk dan keluar. Selain itu, laporan arus kas juga berfungsi sebagai indikator prediksi arus kas pada periode yang akan datang.
Arus kas masuk dapat dilihat dari hasil kegiatan operasional dan kas pendanaan atau pinjaman. Sedangkan arus kas keluar dilihat dari seberapa banyak biaya operasional atau investasi yang dikeluarkan perusahaan.
Laporan arus kas terbagi dalam 3 jenis, yakni aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Laporan arus kas sama pentingnya dengan laporan laba-rugi dan neraca saat menganalisis arus kas perusahaan. Tanpa laporan arus, sulit untuk mendeteksi baik-buruknya kinerja perusahaan.
Catatan atas laporan keuangan disusun berdasarkan penjelasan rinci terkait jenis laporan keuangan neraca, laba rugi, perubahan modal, dan arus kas perusahaan. Hal ini dilakukan agar perusahaan memiliki pemahaman baik terkait pengelolaan dana secara menyeluruh.
Catatan atas laporan keuangan ini biasanya dibuat oleh perusahaan berskala besar guna pengungkapan informasi laporan keuangan yang memadai.
Demikian 5 jenis laporan keuangan dengan fungsinya masing-masing dalam pelaporan keuangan perusahaan.
(fef)