Paragraf: Pengertian, Jenis, Unsur, Syarat, dan Contohnya

CNN Indonesia
Rabu, 01 Mar 2023 13:00 WIB
Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan menghasilkan suatu tema. Simak jenis, unsur, dan syarat paragraf.
Ilustrasi. Pengertian, jenis, unsur, dan syarat paragraf (iStockphoto/lemono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan menghasilkan suatu tema tertentu. Untuk lebih memahaminya, simak jenis, unsur, dan syarat paragraf berikut ini.

Paragraf merupakan unit terkecil sebuah karangan yang terdiri atas kalimat pokok atau gagasan utama dan kalimat penjelas, seperti yang dikutip dari Modul Paragraf: Pengertian, Jenis, Syarat Pembentukan, dan Metode Pengembangannya oleh Memen Durachman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Paragraf yang baik minimal terdiri atas dua kalimat atau dua gagasan. Umumnya paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan gagasan yang diinginkan penulisnya.

Jenis, Unsur, dan Syarat Paragraf

Detail of a textbook emphasizes the words Inspiration and Creativity.Ilustrasi. Pengertian, jenis, unsur, dan syarat paragraf (iStockphoto/RapidEye)

Jenis Paragraf berdasarkan Fungsi

Paragraf memiliki beberapa jenis ditilik berdasarkan fungsinya. Berikut jenis-jenis paragraf berdasarkan fungsi.

1. Deskripsi

Deskripsi merupakan jenis paragraf yang berisi kalimat-kalimat mendeskripsikan atau menggambarkan sesuatu.

Contohnya paragraf deskripsi:

Bandung masih diselimuti kabut. Orang-orang baru satu dua yang lalu lalang. Kendaraan hanya kadang-kadang terdengar menderu. Tampak para petugas kebersihan kota yang sibuk membersihkan sampah. Mereka bekerja dengan riang. Terkadang mereka bersenandung di sela-sela pekerjaannya. Perlahan tapi pasti keramaian kendaraan di jalan bertambah sedikit demi sedikit. Bandung sedang menggeliat dari tidurnya.

2. Eksposisi

Eksposisi merupakan jenis paragraf yang menjelaskan sesuatu. Penjelasan atau pemerian sering kali bertolak dari satu definisi.

Contoh paragraf eksposisi:

Bandung adalah salah satu ibu kota provinsi dari sekian banyak provinsi di Indonesia, yaitu Jawa barat. Sebagai ibu kota provinsi, Bandung juga amat dikenal sebagai kota Asia Afrika, yakni kota tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Selain itu, Bandung juga memiliki banyak julukan, di antaranya sebagai Paris van Java.

3. Argumentasi

Argumentasi merupakan jenis paragraf yang berusaha meyakinkan bahwa hal yang dikemukakan adalah benar. Cara meyakinkan kebenaran itu biasanya dengan cara mengajukan sejumlah fakta.

Contoh paragraf argumentasi:

Hampir semua orang pernah tinggal di Kota Bandung menyatakan merasa betah tinggal di kota tersebut. Bahkan, umumnya mereka berusaha tetap tinggal di kota ini. Bisa dimengerti mengapa mereka merasa betah. Kota ini memiliki hawa yang sejuk. Tingkat kriminalitasnya juga relatif kecil bila dibandingkan dengan kota setaranya, seperti Surabaya dan Medan. Terdapat banyak lembaga tinggi negeri di dalamnya dan kotanya tidak terlalu besar seperti Jakarta sehingga dari satu sudut kota ke sudut kota lainnya tidak terlalu jauh. Itulah beberapa hal yang menyebabkan para pendatang rela tinggal berdesakan di kota ini.

4. Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang berusaha menceritakan peristiwa demi peristiwa yang dialami seorang tokoh.

Contoh paragraf narasi:

Hari itu ia telusuri sudut demi sudut Kota Bandung yang amat dicintainya seolah-olah tidak mau ada satu pun sudut yang terlewat. Setiap sudut yang disinggahinya menyisakan kenangan amat mendalam baginya. Mulai-mula ia telusuri sudut Setiabudi. Di wilayah ini ia menyimpan banyak kenangan. Penelusuran dilanjutkan ke wilayah Balai Kota dan sekitarnya. Di sini pun ia amat hanyut dengan kenangan bersama-sama sahabatnya juga kekasihnya. Lalu, ia lanjutkan menyusuri wilayah Alun-Alun yang sekarang telah berubah total dari masa dua puluh tahun yang lalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalam kenangan masa lalunya. Setiap tempat, setiap sudut kota itu, yang ada hanyalah kenangan indah baginya.

Jenis Paragraf berdasarkan Letak Kalimat Utamanya

Jenis paragraf berikutnya dikelompokkan berdasarkan letak kalimat utamanya di dalam paragraf, yaitu paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif (campuran), dan tersebar. Berikut penjelasannya.

1. Paragraf deduktif

Paragraf deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Contohnya:

Kota Bandung adalah kota yang paling kami cintai. Kota ini lebih sejuk dari kota lain yang sama besarnya di Indonesia. Kota ini juga lebih aman dibandingkan kota lainnya. Kota ini lebih kaya ragam budayanya dibanding kota lainnya yang sejenis.

2. Paragraf induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada akhir paragraf. Contohnya:

Secara ekonomi, kota ini sangat kondusif untuk berbisnis. Secara budaya, kota ini amat kaya akan ragam budaya etnis. Penduduknya relatif terbuka terhadap unsur etnis yang berbeda-beda. Secara geografis, kota ini terletak di darah yang relatif tinggi tetapi tidak terlalu tinggi yang membuat badan kami membeku seperti es. Artinya, kota ini relatif sejuk. Itulah tiga hal yang membuat kami merasa amat kerasan tinggal di kota Bandung.

3. Paragraf deduktif-induktif

Deduktif-induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak pada awal dan akhir paragraf. Contohnya:

Faktor ekonomi, faktor budaya, dan faktor geografislah yang membuat kami amat kerasan tinggal di kota Paris van Java ini. Secara ekonomis kami merasa amat mudah
mencari sesuap nasi di kota ini. Asal kreatif hampir semua hal bisa dijadikan mata pencaharian. Secara budaya kami  juga mudah diterima lingkungan masyarakat Sunda, hal bisa dijadikan mata pencaharian. Secara budaya kami juga mudah diterima lingkungan masyarakat Sunda, sekalipun kami berasal dari tanah Karo yang terbuka benar kebudayaannya dengan mereka. Mereka amat terbuka menerima pendatang dari mana pun. Secara geografis, kami tidak terlalu kaget dengan hawa kota Bandung yang sejuk, malah kami merasa amat nyaman dibuatnya. Itulah tiga faktor yang membuat kami lagi-lagi amat kerasan tinggal di kota Bandung: faktor ekonomi, faktor budaya, dan faktor geografis.

4. Paragraf tersebar

Paragraf tersebar adalah paragraf yang kalimat atau gagasan utamanya tersebar pada keseluruhan paragraf. Contohnya:

Tiba-tiba langit Kota Bandung berubah menjadi gelap gulita. Petir menyambar-nyambar. Angin menderu amat kencang, Listrik mati mendadak. Hujan datang mengguyur amat tiba-tiba. Orang berlarian mencari perlindungan. Klakson berbagai kendaraan berbunyi serempak. Mobil-mobil saling bertubrukan. Para sopir saling memaki di antara mereka. Pak polisi kebingungan menertibkan keadaan.

Unsur Paragraf

Unsur paragraf merupakan unsur-unsur pembangun di dalam paragraf. Unsur pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat agar menjadi paragraf yang baik.

Sebagai contohnya kalimat utama tanpa kalimat penjelas tidak akan membentuk paragraf yang sempurna. Berikut unsur-unsur paragraf:

  • Topik atau gagasan utama
  • Kalimat utama
  • Kalimat penjelas atau kalimat pendukung
  • Konjungsi

Syarat Pembentukan Paragraf

Paragraf yang baik adalah paragraf yang memenuhi syarat kohesi, koherensi, dan kelengkapan. Sebagai berikut.

1. Kohesi-Kesatuan: Menyatakan satu hal

  • kalimat utama
  • kalimat penjelas

2. Koherensi-Kepaduan/kekompakan: kompak tertuju kepada satu hal.

  • repetisi - kepaduan paragraf dan kata kunci
  • kata ganti - menghindari monoton atau membuat diksi bervariasi
  • kata transisi - penyambung antarkallimat

3. Menggunakan metode pengembangan paragraf tertentu

Demikian penjelasan mengenai pengertian, jenis unsur dan syarat paragraf. Semoga dapat membantumu lebih memahaminya.

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER