Pengertian serta Beda antara Asam, Basa, dan Garam

CNN Indonesia
Selasa, 28 Feb 2023 14:00 WIB
Asam, basa, dan garam merupakan senyawa yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan. Simak apa beda antara asam, basa, dan garam.
Ilustrasi. Pengertian dan beda antara asam, basa, dan garam (iStockphoto/Bakonyi Szabolcs)
Jakarta, CNN Indonesia --

Asam, basa, dan garam merupakan senyawa yang keberadaannya banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, apa beda antara asam, basa, dan garam?

Sebelum mengetahui apa saja perbedaan asam, basa, dan garam, simak terlebih dahulu pengertian ketiganya berikut ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Asam, Basa, dan Garam

ilustrasi garamIlustrasi. Pengertian danbeda antara asam, basa, dan garam (iStockphoto/chaofann)

Dikutip dari Modul Mata Pelajaran IPA Terapan Sekolah Menengah Kejuruan Kemdikbud (2016), asam merupakan senyawa elektrolit yang jika dilarutkan dalam air terionisasi menghasilkan ion hidrogen (H+) dan ion sisa asam yang bermuatan negatif.

Menurut Arrhenius, basa merupakan senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan terurai menghasilkan ion OH- atau ion hidroksida.

Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat menetralkan asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O).

Sementara garam adalah suatu senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa yang menghasilkan garam dan air.

Beda antara Asam, Basa, dan Garam

Berikut perbedaan antara asam, basa, dan garam, dihimpun dari buku Kimia untuk SMA/MA Kelas Xi karya Unggul Sudarmo dan sumber lainnya.

1. Rasa

Perbedaan mencolok antara asam, basa, dan garam adalah rasanya. Zat asam memiliki rasa yang asam saat dicicipi lidah. Contohnya vitamin C yang mengandung senyawa askorbat yang memiliki rasa asam yang kuat.

Sementara zat basa memiliki rasa pahit. Contohnya adalah saat Anda tak sengaja mencicipi sabun. Sedangkan garam yang memiliki rasa asin. Contohnya adalah garam dapur (NaCI) yang biasa digunakan untuk keperluan memasak.

2. Perubahan kertas lakmus

Kertas lakmus adalah indikator keasaman yang paling terdiri dari dua jenis, yakni kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru.

Senyawa atau zat asam umumnya tidak mampu memerahkan kertas lakmus biru dan tidak mengubah warna kertas lakmus merah. Sementara senyawa atau zat basa umumnya akan mampu membirukan kertas lakmus merah dan tidak mengubah warna kertas lakmus biru.

Sementara larutan garam bersifat netral sehingga tidak bersifat asam maupun basa, maka larutan ini tidak akan mengubah warna kertas lakmus.

3. Sifat

Asam, basa, dan garam juga memiliki sifat yang berbeda. Asam merupakan korosif atau dapat mengikis benda lain yang bersentuhan dengannya. Sifat basa adalah kaustik atau dapat merusak kulit.

Untuk garam, memiliki sifat larut dalam air contohnya KNO3, NH4CI, Na2SO4 dan sukar larut dalam air, contohnya BaSO4, CaCO3, PbCO3. Selain itu, garam memiliki bentuk yang padat dan titik didihnya tinggi.

4. Reaksi Air

Perbedaan asam dan basa juga dapat dilihat dari hasil reaksi dengan air. Bila senyawa asam dilarutkan ke dalam air, maka akan terjadi ionisasi yang menghasilkan ion H+.

Sementara bila senyawa basa dilarutkan ke dalam air, maka ion yang terbentuk adalah ion OH-. Untuk garam reaksinya larut dalam air dan bisa juga sukar larut dalam air sesuai dengan sifatnya.

Demikian penjelasan mengenai beda antara asam basa dan garam. Selamat belajar!

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER