Nabi Ayub merupakan salah satu utusan Allah SWT yang memiliki kesabaran tinggi. Berikut kisah Nabi Ayub yang sabar menghadapi tiga ujian dalam hidupnya.
Menurut Buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi Sejak Adam hingga Isa karya Ibnu Katsir, Nabi Ayub adalah seorang dari bangsa Romawi dari keturunan Nabi Ishaq, anak Nabi Ibrahim.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mulanya, Allah memberikan banyak keberkahan dalam hidup Nabi Ayub. Ia merupakan seseorang yang kaya raya.
Nabi Ayub dikisahkan memiliki harta berupa lahan perkebunan yang luas, lumbung gandum dan perkebunan yang banyak, hingga ribuan ternak di daerah Hauran.
Tak hanya itu, Nabi Ayub juga memiliki istri yang mencintainya dan keturunan yang banyak. Namun, semua yang dimiliki Nabi Ayub diambil darinya seiring satu per satu ujian yang datang dalam hidupnya.
![]() |
Berikut kisah ujian yang dihadapi Nabi Ayub.
Seperti dikisahkan, Nabi Ayub merupakan seseorang yang kaya raya karena memiliki perkebunan dan peternakan yang besar.
Namun, menurut Buku Kisah Menakjubkan 25 Nabi dan Rasul karya Nurul Ihsan, seluruh kekayaannya itu seketika musnah. Ribuan hewan ternaknya mati mendadak. Sementara lumbung gandumnya habis terbakar dan lumbung perkebunannya mengering.
Akhirnya, Nabi Ayub jatuh miskin dan hidup sengsara karena serba kekurangan. Bahkan, istrinya sampai harus bekerja kepada orang lain agar dapat membeli makanan dan merawat Nabi Ayub.
Tak hanya kehilangan harta kekayaan, Nabi Ayub juga mendapat ujian berupa kehilangan keluarga.
Dalam kisah Nabi Ayub yang sabar, ia pun harus ikhlas kehilangan keluarganya. Tiba-tiba, satu per satu keturunan dan keluarganya lenyap.
Bahkan, tempat tinggal mereka pun ikut hancur. Hingga yang tersisa hanya dua orang saudaranya dan istrinya yang masih terus setia merawat Nabi Ayub.
Setelah harta dan keluarganya hilang, Nabi Ayub mendapat cobaan lain berupa penyakit gatal-gatal di seluruh tubuhnya.
Penyakit ini sangat mengerikan karena membuat badan Ayub panas dan melepuh. Selain itu, tubuhnya juga sangat kurus.
Seluruh dagingnya lenyap sampai yang tersisa hanya tulang dan ototnya saja. Kemudian, badannya juga mengeluarkan bau anyir yang busuk.
Hal ini membuat Nabi Ayub sampai diusir oleh para tetangganya. Bahkan, mereka menempatkan Nabi Ayub di tempat pembuangan sampah.
Tidak ada seorang pun yang kasihan kepada Nabi Ayub, kecuali istrinya yang setia karena selalu mengingat kebaikan suaminya kepadanya.
Nabi Ayub menderita penyakit kulit itu selama 18 tahun. Bagian tubuhnya yang tak sakit hanya tersisa hati dan lidah.
Kendati begitu, Nabi Ayub justru semakin sabar dan tabah akan ujian dari Allah. Ia pun menggunakan hati dan lidahnya untuk terus bertasbih kepada Allah SWT.
Nabi Ayub memanjatkan doa berikut seperti tertuang dalam surat Al-Anbiya ayat 83.
أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
Artinya: Ya Tuhanku, sesungguhnya, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.
Allah rupanya mendengar doa Nabi Ayub. Allah pun menurunkan wahyunya kepada Nabi Ayub seperti tertuang dalam surat Shad ayat 42 berikut ini.
ٱرْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَشَرَابٌ
Artinya: (Allah berfirman): Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.
Seketika tanah yang diinjaknya mengeluarkan sumber air yang dapat digunakan untuk minum dan mandi. Nabi Ayub pun meminum air itu dan kemudian mandi.
Seketika seluruh penyakit yang ada di tubuhnya sembuh. Allah juga mengembalikan seluruh harta dan keluarganya yang sempat hilang.
Bahkan, Allah melipatgandakan harta dan keturunannya. Setelah itu, ia kembali hidup bahagia bersama istri dan keluarganya.
Itulah kisah Nabi Ayub yang sabar menghadapi tiga ujian dalam hidupnya. Semoga kisahnya menjadi teladan.
(uli/juh)