Nabi Musa senantiasa berdoa kepada Allah SWT untuk meminta berbagai hal, mulai dari ampunan, petunjuk, hingga perlindungan. Doa Nabi Musa tertuang dalam Al Quran.
Muslim dapat mengamalkan doa-doa Nabi Musa untuk meminta keberkahan dan pertolongan Allah dalam menghadapi berbagai hal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nabi Musa sendiri merupakan salah satu nabi yang mendapat gelar Rasul Ulul Azmi karena memiliki keteguhan hati yang luar biasa. Musa adalah utusan Allah untuk membimbing kaum Bani Israil dan Firaun di Mesir.
Berikut lima bacaan doa yang dipanjatkan Nabi Musa kepada Allah semasa hidupnya seperti dirangkum dari Buku Dahsyatnya Doa Para Nabi: Mengungkap Rahasia Kemustajaban Doa Para Nabi dan Keutamaannya untuk Diamalkan karya Syamsuddin Noor.
![]() |
Nabi Musa pernah tidak sengaja membunuh Fatun dari kaum Firaun karena membela Samiri dari kaum Bani Israil. Kendati hal itu tidak disengaja, Musa tetap menyesali perbuatannya dan memohon ampun kepada Allah.
Nabi Musa pun memanjatkan doa kepada Allah seperti tertuang dalam surat Al Qashash ayat 16-17 sebagai berikut.
قَالَ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَٱغْفِرْ لِى فَغَفَرَ لَهُۥٓ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Qāla rabbi innī ẓalamtu nafsī fagfir lī fa gafara lah, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm.
Artinya: Musa berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku." Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
قَالَ رَبِّ بِمَآ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ فَلَنْ أَكُونَ ظَهِيرًا لِّلْمُجْرِمِينَ
Qāla rabbi bimā an'amta 'alayya fa lan akụna ẓahīral lil-mujrimīn.
Artinya: Musa berkata, "Ya Tuhanku, demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, aku sekali-kali tiada akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa."
Pasukan Firaun rupanya tahu bahwa Nabi Musa yang membunuh Fatun. Mereka kemudian berencana menangkap Musa, tetapi Musa sudah lebih dulu mengetahui rencana itu, sehingga dapat keluar dari Mesir sebelum ditangkap.
Dalam pelariannya, Nabi Musa memanjatkan doa kepada Allah agar selamat dari kezaliman pasukan Firaun seperti tertuang dalam surat Al Qashash ayat 21 berikut.
فَخَرَجَ مِنْهَا خَآئِفًا يَتَرَقَّبُ ۖ قَالَ رَبِّ نَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Fa kharaja min-hā khā`ifay yataraqqabu qāla rabbi najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīn.
Artinya: Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa, "Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu."
Selain memanjatkan doa keselamatan dari kezaliman, Nabi Musa juga berdoa kepada Allah agar mendapat petunjuk jalan yang benar dalam pelariannya.
Doa Nabi Musa tersebut tertuang dalam surat Al Qashash ayat 22 sebagai berikut.
وَلَمَّا تَوَجَّهَ تِلْقَآءَ مَدْيَنَ قَالَ عَسَىٰ رَبِّىٓ أَن يَهْدِيَنِى سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
Wa lammā tawajjaha tilqā`a madyana qāla 'asā rabbī ay yahdiyanī sawā`as-sabīl.
Artinya: Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Mad-yan ia berdoa (lagi), "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar."
Baca juga artikel mengenai doa nabi lainnya:
Dalam pelariannya, Nabi Musa sempat merasa lapar. Ia pun berdoa kepada Allah agar mendapat kebaikan saat kesulitan seperti yang tertuang dalam surat Al Qashash ayat 24.
Berkat doa ini, Nabi Musa mendapat pertolongan dari anak Nabi Syu'aib.
فَسَقَىٰ لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّىٰٓ إِلَى ٱلظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّى لِمَآ أَنزَلْتَ إِلَىَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
Fa saqā lahumā ṡumma tawallā ilaẓ-ẓilli fa qāla rabbi innī limā anzalta ilayya min khairin faqīr.
Artinya: Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku."
Perjuangan dakwah Nabi Musa terhadap kaum Firaun sejatinya bukan hal yang mudah. Maka dari itu, Nabi Musa memanjatkan doa kepada Allah agar mendapat rekan dalam perjuangannya.
Nabi Musa memohon kepada Allah agar kakaknya, Harun dapat menjadi rekan dalam perjuangan dakwahnya. Allah pun mengabulkannya seperti doa yang telah dipanjatkan dalam surat Al Qashash ayat 33-34 berikut.
قَالَ رَبِّ إِنِّى قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَأَخَافُ أَن يَقْتُلُونِ
Qāla rabbi innī qataltu min-hum nafsan fa akhāfu ay yaqtulụn.
Artinya: Musa berkata, "Ya Tuhanku sesungguhnya aku, telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka, maka aku takut mereka akan membunuhku."
وَأَخِى هَٰرُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّى لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِىَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِىٓ ۖ إِنِّىٓ أَخَافُ أَن يُكَذِّبُونِ
Wa akhī hārụnu huwa afṣaḥu minnī lisānan fa arsil-hu ma'iya rid`ay yuṣaddiqunī innī akhāfu ay yukażżibụn.
Artinya: "Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku."
Ketika menghadapi berbagai cobaan dari Firaun, Nabi Musa senantiasa berdoa kepada Allah agar diberi kesabaran. Begitu juga bagi kaumnya, agar senantiasa sabar dan mampu mempertahankan keimanannya dalam Islam.
Doa ini tertuang dalam surat Al A'raaf ayat 126 sebagai berikut.
وَمَا تَنقِمُ مِنَّآ إِلَّآ أَنْ ءَامَنَّا بِـَٔايَٰتِ رَبِّنَا لَمَّا جَآءَتْنَا ۚ رَبَّنَآ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِينَ
Wa mā tangqimu minnā illā an āmannā bi`āyāti rabbinā lammā jā`atnā, rabbanā afrig 'alainā ṣabraw wa tawaffanā muslimīn.
Artinya: Dan kamu tidak menyalahkan kami, melainkan karena kami telah beriman kepada ayat-ayat Tuhan kami ketika ayat-ayat itu datang kepada kami. (Mereka berdoa) "Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu)."
Raja Firaun dan pasukannya tak pernah berhenti ingin menangkap dan membunuh Nabi Musa. Nabi Musa dan kaumnya pun harus melakukan pelarian dari kejaran pasukan Raja Firaun.
Dalam pelariannya, Nabi Musa dan kaumnya mencapai Laut Merah, tetapi tak ada lagi jalan bagi mereka. Nabi Musa pun berdoa kepada Allah memohon keselamatan dari kejaran pasukan Firaun.
Doa ini tertuang dalam surat Yunus ayat 85-86.
فَقَالُوا۟ عَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ
Fa qālụ 'alallāhi tawakkalnā, rabbanā lā taj'alnā fitnatal lil-qaumiẓ-ẓālimīn.
Artinya: Lalu mereka berkata, "Kepada Allahlah kami bertawakal! Ya Tuhan kami; janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim."
وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلْكَٰفِرِينَ
Wa najjinā biraḥmatika minal-qaumil-kāfirīn.
Artinya: "Dan selamatkanlah kami dengan rahmat Engkau dari (tipu daya) orang-orang yang kafir."
Allah pun mendengar doa Nabi Musa dan memintanya untuk menghentakkan tongkat sehingga Laut Merah terbelah dan mereka mendapat jalan untuk selamat dari kejaran pasukan Raja Firaun.
Demikian tujuh doa Nabi Musa yang tertuang dalam Al Quran dan dapat diamalkan oleh setiap muslim. Semoga bermanfaat.
(uli/juh)