Kolase dan mozaik adalah dua jenis karya seni yang populer. Sekilas, kedua jenis karya seni ini mirip bahkan sering kali tertukar penyebutannya.
Lantas, apa saja perbedaan serta persamaan karya seni kolase dan mozaik?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu persamaan keduanya ada pada segi teknik yang digunakan. Karya kolase dan mozaik sama-sama menggunakan teknik tempel untuk bisa menghasilkan suatu gambar atau karya.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang pengertian, persamaan, serta perbedaan antara karya seni kolase dan mozaik.
Pengertian kolase adalah karya seni rupa dua dimensi yang dibuat menggunakan berbagai macam paduan bahan.
Dalam buku Modul Prinsip Karya Dua Dimensi Seni Budaya Paket C Setara SMA/MA Kelas XII Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset, dan Teknologi, bahan yang digunakan untuk teknik kolase berupa material alam, non-alam, sampai limbah.
Misalnya, potongan kertas bekas, biji-bijian, daun-daunan, sampai serutan kayu. Dengan begitu, hasil karya seni kolase ini nantinya masih memperlihatkan bentuk asli dari bahannya tetapi tetap memperlihatkan bentuk gambar yang mudah dikenali.
Menurut KBBI, mozaik adalah karya seni dekorasi bidang dengan kepingan-kepingan bahan kertas berwarna, yang kemudian disusun dan ditempel menggunakan perekat.
Menurut Restian dalam Wawasan Creativity Indonesia dan Mancanegara Sekolah Dasar, mozaik merupakan kreasi gambar, lukisan, dan hiasan yang dibuat dengan cara menempelkan potongan-potongan bahan berukuran kecil atau berupa kepingan-kepingan.
Bahan yang digunakan dalam karya seni mozaik, yakni kepingan kertas, daun kering, kulit telur, kaca, kayu, plastik, atau kepingan keramik.
Kepingan kemudian ditempel pada media seperti kertas, kanvas, lantai, atau dinding yang telah diberi pola dan diisi oleh kepingan-kepingan yang tidak beraturan. Kepingan dengan berbagai warna ini disusun sehingga membentuk gambar atau corak yang diinginkan.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut persamaan karya seni kolase dan mozaik. Mulai dari bahan-bahan sampai teknik yang digunakan.
Karya seni kolase dan mozaik sama-sama menggunakan teknik menempel atau merekatkan, meski caranya agak berbeda.
Misalnya pada kolase, alat perekat yang digunakan cukup dengan lem kertas, masking tape, double tape foam, atau double tape.
Sementara pada mozaik, alat perekatnya menggunakan lem kayu khusus, lem putih, pvc, atau jenis perekat lain sesuai dengan material yang digunakan.
Persamaan karya seni kolase dan mozaik selanjutnya yaitu dari segi bahan baku utama yang digunakan. Kedua karya seni ini bisa memanfaatkan bahan-bahan dari lingkungan sekitar, yang umumnya mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contohnya, serbuk kayu, cangkang telur, pecahan kaca atau keramik, mika atau plastik bekas, daun kering, serbuk kayu, sampai biji-bijian.
Kolase dan mozaik merupakan dua jenis karya seni paling populer, bahkan sudah banyak dibuat dan mudah ditemukan.
Contohnya, pada tugas pelajaran seni, kamu mungkin pernah membuat karya seni kolase. Yaitu menempelkan biji-bijian tertentu, kemudian dibentuk pola menjadi gambar hewan atau lainnya.
Salah satu contoh karya seni mozaik juga ada pada keramik dengan motif pecahan keramik jenis lain yang ditempel acak, atau lukisan yang dibuat dari kepingan kulit telur dan diberi warna.
Selain memiliki persamaan, ada beberapa hal yang membedakan antara karya seni kolase dan mozaik. Perbedaannya sebagai berikut.
Komponen penyusun kolase biasanya berupa potongan kertas, kain, atau biji-bijian. Nantinya bahan tersebut akan disusun pada suatu pola, supaya menjadi suatu gambar besar.
Sementara komponen penyusun mozaik biasanya menggunakan potongan-potongan material tertentu, lalu diberi warna-warna yang berbeda.
Bahan membuat seni mozaik ini nantinya disusun sesuai bentuk yang diinginkan. Misalnya, mozaik yang sama bentuk, atau sama warna.
Bentuk dari hasil karya seni kolase dan mozaik juga berbeda. Contohnya, kedua jenis seni ini ingin menciptakan suatu karya berupa gambar burung.
Pada kolase, materialnya bisa lebih dari satu. Contohnya, bagian badan burung menggunakan biji-bijian, sayapnya menggunakan daun kering, kaki burung dari potongan plastik, dan paruhnya dari kayu.
Sementara pada mozaik, bentuk burung yang dihasilkan bisa saja hanya menggunakan satu material yaitu potongan kertas. Kemudian disusun dan ditempel dengan lem agar membentuk burung.
Itulah beberapa perbedaan serta persamaan karya seni kolase dan mozaik, yang hasilnya bisa bernilai jual tinggi.
(avd/fef)