Pengertian, Tujuan, dan Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok
Gerakan Non Blok (GNB) adalah organisasi internasional yang diikuti oleh negara-negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi pada kekuatan besar apa pun di dunia.
Berikut penjelasan lengkap mengenai pengertian, tujuan, dampak, sampai peran Indonesia dalam gerakan non blok, dirangkum dari Modul Pembelajaran Sejarah Indonesia SMA Kelas XII Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Lihat Juga : |
Pengertian Gerakan Non Blok
Gerakan Non Blok adalah organisasi internasional yang berisi negara-negara yang tidak beraliansi pada kekuatan besar apa pun di dunia.
Organisasi ini berdiri saat penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I di Kota Beogard, Yugoslavia pada 1 September 1961.
Berikut adalah 25 kepala negara dan tiga kepala pemerintahan sebagai peninjau yang menghadiri KTT kala itu.
- Afghanistan
- Aljazair
- Arab Saudi
- Burma
- Kamboja
- Sri Lanka
- Kongo
- Kuba
- Cyprus
- Ethiopia
- Ghana
- Guinea
- India
- Indonesia
- Irak
- Lebanon
- Mali
- Maroko
- Nepal
- Somalia
- Sudan
- Tunisia
- RPA
- Yaman
- Yugoslavia
Sementara tiga kepala pemerintahan yang hadir sebagai peninjau, yaitu dari negara Bolivia, Brasil, dan Ekuador.
Setelah 25 negara bergabung, Gerakan Non Blok berkembang menjadi organisasi internasional dengan anggota yang terus bertambah. Sampai saat ini, anggota Gerakan Non Blok telah mencapai 120 negara dengan 17 negara peninjau.
Latar Belakang Gerakan Non Blok
Latar belakang Gerakan Non Blok adalah munculnya sikap netral dari sejumlah negara terhadap kemunculan Blok Barat dan Blok Timur setelah berakhirnya Perang Dunia II pada 1945.
Kala itu, Blok Barat beranggotakan negara-negara liberalisme-demokratis, seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Belanda, Belgia, Luksemberg, Norwegia, dan Kanada. Mereka kemudian membentuk North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Sementara Blok Timur beranggotakan negara-negara sosialis-komunis, seperti Uni Soviet, Cekoslovakia, Rumania, dan Jerman Timur. Mereka kemudian membentuk Pakta Warsawa.
Masing-masing blok kemudian mencari anggota baru. Namun rupanya tidak semua negara di dunia ingin bergabung dalam blok tersebut.
Justru, beberapa negara ingin netral saja, tanpa berpihak pada blok mana pun. Akhirnya, negara-negara yang ingin netral itu membentuk Gerakan Non Blok.
Negara pendiri Gerakan Non Blok, yaitu Ghana, India, Indonesia, Mesir, dan Yugoslavia.
Hal ini diprakarsai oleh masing-masing kepala negara dari 5 negara pendiri Gerakan Non Blok sebagai berikut.
- Presiden Ghana Kwame Nkrumah
- Perdana Menteri India Pandit Jawaharlal Nehru
- Presiden Indonesia Soekarno
- Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser
- Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito
Tujuan Gerakan Non Blok
Berikut beberapa tujuan Gerakan Non Blok.
- Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
- Mengusahakan tercapainya pelucutan senjata secara umum dan menyeluruh di bawah pengawasan internasional efektif.
- Mengusahakan agar PBB berfungsi secara efektif.
- Mengusahakan terwujudnya tata ekonomi dunia baru.
- Mengusahakan kerja sama di segala bidang dalam rangka mewujudkan pembangunan ekonomi dan sosial.
Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok
Tak hanya sebagai penggagas atau pendiri organisasi, berikut peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok.
- Sebagai salah satu negara penggagas Konferensi Asia Afrika yang merupakan cikal bakal digagasnya Gerakan Non Blok.
- Sebagai salah satu negara pengundang pada KTT GNB pertama. Hal ini karena Indonesia merupakan salah satu pendiri GNB dan berperan besar dalam mengundang dan mengajak negara lain untuk bergabung dalam KTT.
- Menjadi ketua dan penyelenggara KTT GNB ke-10 yang berlangsung di Jakarta dan Bogor pada 1-7 September 1992. Indonesia juga menjadi perintis dialog utara-selatan, yaitu dialog yang memperkuat hubungan negara maju (utara) dan negara berkembang (selatan).
Itulah penjelasan mengenai Gerakan Non Blok Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(uli/juh)