Mandi wajib atau mandi junub adalah bersuci dari hadas besar. Caranya dengan membasuhkan air ke seluruh tubuh dengan tata cara dan membaca doa mandi wajib setelahnya.
Mandi wajib perlu dilakukan sebab berkaitan dengan sahnya ibadah-ibadah lain, baik fardu maupun sunnah, seperti dikutip dari laman NU Online.
Pasalnya, orang yang dalam keadaan junub dilarang melaksanakan sholat, berdiam diri atau duduk di masjid, tawaf atau mengelilingi Kabah, melafalkan ayat Al Quran, dan menyentuh mushaf.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mandi junub disebut juga dengan mandi besar, mandi janabat, mandi wajib, atau mandi janabah. Pada dasarnya, mandi junub adalah salah satu cara bersuci dengan mengalirkan air ke seluruh tubuh dengan niat mengangkat hadas besar.
Lantas kapan mandi wajib harus dilakukan? Simak penjelasannya dilengkapi tata cara dan doa setelah mandi wajib berikut ini.
Ada beberapa alasan seseorang harus melakukan mandi wajib, seperti setelah selesai haid atau nifas, keluarnya mani, dan berhubungan intim.
Mandi wajib diperuntukkan bagi mereka yang dalam keadaan junub. Disebut junub saat seseorang mengalami satu satu dari dua hal.
Pertama keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, gairah, atau pikiran. Kedua, jimak atau berhubungan seksual, meski tidak mengeluarkan mani.
Untuk pelaksanaannya, Rasulullah Saw melakukan mandi wajib saat awal malam atau di akhir malam. Hal ini sesuai dengan hadis shahih riwayat Muslim yang diambil dari Sunan An-Nasai Jilid 1 yang disusun oleh Abu Abdurrahman Ahmad.
۲۲۳ - (صَحِيحٌ) أَخْبَرَنَا يَحْيَى بْنُ حَبِيبِ بْنِ عَرَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا حَمَّادٌ، عَنْ بُرْدٍ، عَنْ عُبَادَةَ بْنِ نُسَيِّ، عَنْ غُضَيْفِ بْن الْحَارِثِ، قَالَ: دَخَلْتُ عَلَى عَائِشَةَ في فَسَأَلْتُهَا، قُلْتُ : أَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ يَغْتَسِلُ مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ أَوْ مِنْ آخِرِهِ؟ قَالَتْ: كُلَّ ذَلِكَ؛ رُبَّمَا اغْتَسَلَ مِنْ أَوَّلِهِ ، وَرُبَّمَا اغْتَسَلَ مِنْ آخِرِهِ، قُلْتُ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي الأمْر سَعَةً [م أَنْظُرُ مَا قَبْلَهُ]
Artinya: (Shahih) Yahya bin Habib bin Arabiy mengabarkan bahwa Hammad dari Burdin dari Ubadah bin Nusaiy dari Ghudaif bin Harits yang berkata, "Saya datang menemui Aisyah RA lalu bertanya kepadanya, 'Apakah Rasulullah mandi pada permulaan malam atau akhir malam?' Aisyah RA menjawab, 'Pada kedua waktu itu. Terkadang beliau mandi di permulaan malam dan terkadang di akhir malam. Saya lalu berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan kelonggaran dalam masalah ini.'" (HR Muslim)
Waktu mandi wajib Rasulullah juga pernah dilakukan ketika fajar tiba. Malam itu beliau mencampuri salah seorang istrinya sehingga tidur hingga waktu fajar tiba.
Setelah itu beliau langsung mandi junub dan melanjutkan puasanya. Hal ini dijelaskan dalam buku Mukhtasar Shahih al-Bukhari karya Imam Zainuddin az-Zubaidi.
٩٤١ - عَنْ عَائِشَةَ وَأَمَّ سَلَمَةَ : أَنَّ رَسُولَ الله ولا كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُومُ
Artinya: Dari 'Aisyah dan Ummu Salamah RA: Suatu ketika, Rasulullah Saw bangun di pagi hari dalam keadaan junub setelah mencampuri istrinya. Sesudah itu, Nabi SAW mandi dan berpuasa. (HR Muslim)
![]() |
Berikut ini tata cara mandi wajib.
1. Membaca niat mandi wajib
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhol lillaahi ta'aala.
Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu karena Allah.
2. Membersihkan tangan sebanyak tiga kali.
3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor menggunakan tangan kiri.
3. Mencuci kembali tangan yang kotor menggunakan sabun.
4. Berwudu.
5. Membasahi kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga ke pangkal rambut.
6. Membersihkan kepala bagian kanan, lalu kepala bagian kiri menggunakan jari tangan.
7. Mengguyur air ke seluruh tubuh dimulai dari sisi kanan hingga dilanjutkan dengan sisi kiri.
8. Membersihkan kaki.
Setelah melakukan mandi wajib yang sesuai dengan tata caranya, kemudian dilanjutkan dengan membaca doa mandi wajib.
Berikut bacaannya yang dikutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah menurut Empat Madzhab karya Isnan Ansory.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِيْ مِنْ الْمُتَطَهِّرِينَ
Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, wajalni minal mutathahirrina.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri."
Lihat Juga : |
Demikian bacaan doa mandi wajib dilengkapi Arab, Latin, dan artinya. Semoga bermanfaat.
(juh)