Proses Terjadinya Konflik di Masyarakat dan Cara Menyelesaikannya

CNN Indonesia
Jumat, 27 Okt 2023 09:15 WIB
Konflik dapat muncul karena pertentangan atau benturan antara dua unsur masyarakat. Berikut proses terjadinya konflik di masyarakat dan cara menyelesaikannya.
Ilustrasi. Proses terjadinya konflik di masyarakat serta cara menyelesaikannya. (iStockphoto/LumiNola)
Jakarta, CNN Indonesia --

Proses terjadinya konflik di masyarakat tidak terjadi begitu saja, melainkan ada tahap perkembangan sehingga memunculkan konflik.

Konflik hampir pernah dialami oleh berbagai jenis lapisan masyarakat sehingga perlu pemahaman tentang pengertian, dampak, hingga cara menyelesaikan konflik tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Apa itu konflik?

Dirangkum dari buku Sosiologi: Memahami dan Mengkaji Masyarakat, konflik berasal dari bahasa Latin configere yang artinya saling memukul. Dengan kata lain, kondisi konflik bisa saja mengakibatkan tindakan saling menyerang secara fisik.

Sementara pengertian konflik menurut ahli sosiologi Soerjono Soekanto adalah suatu proses sosial ketika seseorang atau sekelompok orang berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan disertai ancaman atau kekerasan.

Sederhananya, konflik muncul karena adanya pertentangan atau benturan antara dua unsur dalam masyarakat.

Keadaan masyarakat yang beragam praktis dapat memicu terjadinya konflik. Perbedaan yang dibawa oleh individu atau sekelompok pada saat berinteraksi bisa menimbulkan terjadinya konflik sosial yang dapat berdampak pada keteraturan hidup masyarakat.

Penyebab terjadinya konflik di masyarakat

Konflik bisa terjadi di masyarakat karena beragam penyebab, seperti:

  1. Perbedaan keyakinan, nilai, dan pendirian
  2. Perbedaan latar belakang kebudayaan antarkelompok masyarakat
  3. Perbedaan tujuan dan kepentingan antarindividu atau kelompok
  4. Kesenjangan sosial mengenai tingkat kesejahteraan
  5. Ketidaksiapan masyarakat menerima perubahan sosial

Proses terjadinya konflik di masyarakat

Proses terjadinya konflik di masyarakat bermula dari suatu penyebab, kemudian berkembang hingga memicu konflik atau perselisihan.

Berikut proses terjadinya konflik di masyarakat.

1. Prakonflik

Prakonflik adalah fase awal yang ditandai oleh rasa tidak puas atau tidak nyaman dari individu atau kelompok tertentu terhadap suatu lingkungan.

Misalnya tidak puas dengan kinerja kepemimpinan atau fasilitas setempat atau karena ada unsur lain yang mengganggu sehingga masyarakat dibuat tidak aman dan kehilangan rasa nyaman.


2. Konfrontasi

Konfrontasi adalah fase kedua ketika suatu konflik mulai berkembang secara terbuka. Umumnya yang merasa terganggu atau tidak puas bukan hanya satu orang melainkan banyak.

Antara satu individu dengan individu lain yang merasa dirugikan bisa saling mengumpulkan sumber daya untuk menyatukan kekuatan dan mulai memberontak.


3. Krisis

Krisis adalah fase ketiga yang disebut puncak konflik. Proses konflik di tahap ini memungkinkan sudah mulai terjadi ketegangan antara satu individu dengan individu lain atau kelompok.

Misalnya terjadi perpecahan suatu kelompok, peperangan, demo, komunikasi antarsuku, agama atau budaya terputus, hingga memicu korban.


4. Akibat

Akibat adalah fase keempat suatu konflik yang memungkinkan antara satu pihak dengan pihak lawan mengalah.

Di tahap ini, suatu individu atau kelompok bisa saja mengalah karena keadaan, negosiasi, atau ada desakan dari pihak lain.


5. Pascakonflik

Pascakonflik adalah fase terakhir dari suatu konflik di masyarakat. Situasi pascakonflik ini bisa saja damai atau sebaliknya tetap berselisih tetapi terikat perjanjian yang saling menguntungkan.


Dampak terjadinya konflik di masyarakat

Konflik sosial di lingkungan masyarakat dapat membawa berbagai dampak, baik itu dampak positif atau negatif.


Dampak positif konflik:

  • Terciptanya norma atau aturan baru.
  • Meningkatkan solidaritas suatu kelompok.
  • Meningkatkan kekuatan pribadi untuk menghadapi berbagai situasi konflik.
  • Mendorong kesadaran kelompok yang berkonflik untuk melakukan kompromi.


Dampak negatif konflik:

  • Menimbulkan perpecahan dan permusuhan
  • Melumpuhkan roda perekonomian.
  • Meningkatkan keresahan masyarakat.
  • Menyebabkan kerusakan sarana dan prasarana umum.
  • Merusak struktur sosial.
  • Menghancurkan harta benda dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa.


Cara menyelesaikan konflik di masyarakat

Suatu konflik sebaiknya segera diatasi supaya kehidupan di masyarakat bisa kembali teratur, aman, dan damai. Berikut cara menyelesaikan konflik di masyarakat yang bisa diterapkan.

  1. Koersi (coercion) yaitu bentuk akomodasi melalui paksaan fisik atau psikologis.
  2. Kompromi (compromise) yaitu pihak-pihak yang terlibat dalam konflik saling mengurangi tuntutan untuk mencapai suatu penyelesaian.
  3. Arbitrase (arbitration) yaitu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga majelis arbitrase yang bersifat formal karena pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri.
  4. Mediasi (mediation) yaitu akomodasi melibatkan pihak ketiga yang bersifat netral dan tidak berwenang mengambil putusan masalah.
  5. Negosiasi (negotiation) yaitu proses komunikasi dua atau lebih pihak yang berkonflik untuk menyelesaikan permasalahan dengan mencapai penyelesaian yang diterima semua pihak.
  6. Konsiliasi (conciliation) yaitu usaha mempertemukan pihak-pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan. Konsiliasi merupakan mediasi yang bersifat lebih formal. Keputusan pihak ketiga dalam konsiliasi bersifat tidak mengikat.
  7. Rekonsiliasi (reconciliation) yaitu usaha menyelesaikan konflik pada masa lalu sekaligus memperbarui hubungan ke arah perdamaian yang lebih harmonis.
  8. Stalemate yaitu proses akomodasi yang terjadi karena kedua belah pihak memiliki kekuatan seimbang sehingga pertikaian berhenti dengan sendirinya.
  9. Transformasi konflik (conflict transformation) yaitu upaya penyelesaian konflik dengan mengatasi akar penyebab konflik sehingga dapat mengubah konflik yang bersifat destruktif menjadi konflik konstruktif.
  10. Ajudikasi (ajudication) yaitu penyelesaian konflik di pengadilan.
  11. Segregasi (segregation) yaitu tiap-tiap pihak memisahkan diri dan saling menghindar untuk mengurangi ketegangan.
  12. Eliminasi (elimination) yaitu salah satu pihak yang berkonflik memutuskan mengalah atau mengundurkan diri dari konflik.
  13. Subjugation atau domination yaitu pihak yang mempunyai kekuatan lebih kuat dan dominan meminta pihak yang lebih lemah untuk memenuhi keinginannya.
  14. Keputusan mayoritas (majority rule) yaitu keputusan yang diambil berdasarkan suara terbanyak atau melakukan voting.

Itulah penjelasan mengenai proses terjadinya konflik di masyarakat serta cara menyelesaikannya.

(avd/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER