Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan Berjamaah dan Sendiri
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap bakal terjadi gerhana bulan sebagian yang akan berlangsung pada Minggu (29/10) dini hari.
Umat Muslim yang mengetahui fenomena ini dianjurkan melakukan sholat sunah. Berikut tata cara dan niat sholat gerhana bulan berjamaah dan sendiri (munfarid).
Anjuran melaksanakan sholat sunah gerhana bulan bukan tanpa alasan. Gerhana adalah peristiwa penting yang menunjukkan kekuatan Yang Maha Agung di luar batas kemampuan manusia.
Sebagai manusia yang merasa rendah di hadapan Sang Pencipta, tentu akan menadahkan muka, menghadap Allah, dan mengerjakan sholat gerhana secara berjamaah atau sendiri.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda-tanda kekuasaan Allah, maka apabila kalian melihat gerhana, maka berdoalah kepada Allah, lalu sholatlah sehingga hilang dari kalian gelap, dan bersedekahlah." (HR Bukhari-Muslim)
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan Berjamaah
Sholat gerhana bulan dianjurkan dikerjakan secara berjamaah, tanpa didahului azan dan ikamah. Berikut tata cara sholat gerhana berjamaah dan bacaan niatnya, dilansir dari laman NU Online.
Niat sholat gerhana bulan berjamaah yang dibaca imam dan makmumnya:
صَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا/مَأمُومًا لله تَعَالَى
Ushalli sunnatal khusufi rak'ataini imaman/makmuman lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat sholat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT."
Tata cara sholat gerhana bulan untuk berjamaah:
- Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
- Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
- Baca taawudz dan Surat Al Fatihah. Setelah itu baca Surat Al Baqarah atau selama surat itu dibaca dengan jahar (lantang).
- Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat Surat Al Baqarah.
- Iktidal, bukan baca doa iktidal tetapi baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu baca Surat Ali Imran.
- Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat Surat Al Baqarah.
- Iktidal, baca doa iktidal.
- Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
- Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Hanya saja, bedanya pada rakaat kedua dan berdiri pertama dianjurkan membaca surat An Nisa, sedangkan pada berdiri kedua dianjurkan membaca Surat Al Maidah.
- Salam
Terakhir setelah sholat, imam atau orang yang diberi wewenang menyampaikan dua khutbah sholat gerhana dengan tausiyah agar jamaah beristighfar, semakin takwa kepada Allah, bertaubat, sedekah, dan lain sebagainya.
Tata Cara dan Niat Sholat Gerhana Bulan Sendiri
Menurut Madzhab Hanafi dan Maliki, sholat sunah gerhana bulan diperbolehkan dikerjakan sendiri di rumah masing-masing. Berikut bacaan niat dan tata cara sholat gerhana bulan sendiri.
Niat sholat gerhana bulan sendiri:
أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushalli sunnatal khusufi rak'ataini lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat sholat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT."
Tata cara sholat gerhana bulan untuk sendiri:
- Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram.
- Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati.
- Baca taawudz dan surat Al Fatihah. Setelah itu baca surat Al Baqarah atau selama surat itu.
- Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 100 ayat surat Al Baqarah.
- Iktidal, bukan membaca doa iktidal, tetapi surat Al Fatihah. Setelah itu baca surat Ali Imran atau selama surat itu.
- Rukuk dengan membaca tasbih selama membaca 80 ayat surat Al Baqarah.
- Iktidal dengan membaca doa iktidal.
- Sujud dengan membaca tasbih selama rukuk pertama.
- Duduk di antara dua sujud.
- Sujud kedua dengan membaca tasbih selama rukuk kedua.
- Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.
- Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama seperti rakaat pertama. Hanya saja bedanya, pada rakaat kedua saat berdiri pertama dianjurkan membaca surat An-Nisa. Sedangkan ketika berdiri kedua dianjurkan membaca surat Al Maidah.
- Salam.
- Istighfar dan doa.
Menurut Mazhab Maliki tidak ada batasan jumlah rakaat sholat gerhana bulan. Sholat sunah gerhana bulan ini dapat dikerjakan per dua rakaat.
Lihat Juga : |
Jadwal Gerhana Bulan Sebagian
Setelah mengetahui tata cara dan niat sholat gerhana bulan berjamaah dan sendiri, berikut jadwal berlangsungnya gerhana bulan sebagian.
Selama gerhana bulan parsial berlangsung, umat Muslim dapat menunaikan sholat gerhana bulan sampai gerhananya selesai di jam berikut:
1. Gerhana mulai (P1) terjadi pada pukul 01.00.00 WIB/02.00.00 WITA/03.00.00 WIT (dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia)
2. Gerhana Sebagian mulai (U1) pukul 02.34.37 WIB/03.34.37 WITA/04.34.37 WIT (dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia)
3. Puncak Gerhana (Puncak) pukul 03.14.05 WIB/04.14.05 WITA/05.14.05 WIT (dapat dilihat di seluruh wilayah Indonesia)
4. Gerhana Sebagian berakhir (U4) pukul 03.53.34 WIB/04.53.34 WITA/05.53.34 WIT (seluruh wilayah Indonesia kecuali Papua bagian Timur)
5. Gerhana berakhir (P4) pukul 05.28.10 WIB/06.28.10 WITA/07.28.10 WIT (Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, Jambi, Bengkulu, Kep. Riau, Bangka Belitung, Lampung, Banten, DKI Jakarta, sebagian Jawa Barat, dan sebagian Kalimantan Barat).
Sebagai informasi, BMKG menjelaskan bahwa gerhana bulan adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.
Peristiwa ini merupakan efek dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan, dan hanya terjadi pada fase purnama.
Sementara gerhana bulan sebagian atau parsial terjadi ketika posisi bulan dan matahari serta bumi sejajar secara bersamaan.
Itulah penjelasan tentang gerhana bulan serta tata cara dan niat sholat gerhana bulan berjamaah dan sendiri yang bisa dikerjakan umat Islam.
(avd/fef)