5 Teori Terjadinya Tata Surya, Nebula hingga Big Bang

CNN Indonesia
Rabu, 15 Nov 2023 10:00 WIB
Teori terjadinya tata surya muncul karena keingintahuan manusia tentang asal-usul tata surya. Berikut teori-teori terjadinya tata surya.
Ilustrasi. Mengenal lima teori terjadinya tata surya yang dikemukakan para ahli. (dok. NASA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Teori terjadinya tata surya muncul karena rasa ingin tahu manusia tentang asal-usul tata surya. Sejak dulu, manusia telah mengamati dan berusaha untuk memahami bagaimana tata surya terbentuk.

Teori-teori terjadinya tata surya merupakan pendapat yang didasarkan pada pengamatan dan penelitian ahli tentang matahari, planet, dan satelit yang bisa terbentuk di alam semesta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Bumi tempat tinggal manusia saat ini adalah bagian dari suatu sistem yang kita kenal dengan sebutan tata surya.

Tata surya adalah suatu kesatuan yang di dalamnya terdiri atas matahari yang dikelilingi planet-planet, meteor, bulan, komet, serta benda langit lainnya yang terus bergerak.

Proses terbentuknya tata surya sendiri diyakini membutuhkan waktu serta proses yang sangat panjang. Karenanya, banyak ahli mencoba untuk menemukan teori pembentukan tata surya yang logis.


Teori-Teori terjadinya tata surya

Dikutip dari Modul Pembelajaran Geografi SMA Kelas X Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2020), berikut teori-teori terjadinya tata surya yang dikemukakan oleh para ahli.

1. Teori nebula Kant-Laplace

Teori kabut atau nebula Kant-Laplace dikemukakan oleh seorang filsuf Jerman Immanuel Kant pada 1755 dan disempurnakan oleh Pierre de Laplace pada 1796. Maka, teori ini sering dikenal sebagai teori Kant-Laplace.

Dalam teorinya dijelaskan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut atau nebula.

Gaya tarik-menarik antargas ini kemudian membentuk kumpulan kabut sangat besar dan berputar cepat.

Dalam proses perputaran yang cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat. Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.

2. Teori planetesimal

Teori planatesimal dikemukakan oleh Ray Moulton, seorang ahli astronomi Amerika Serikat bersama dengan rekannya Thomas C. Chamberlain, seorang ahli geologi.

Menurut mereka, pada dasarnya proses teoretis terjadinya planet-planet dan bumi dimulai dari benda berbentuk gas dan suhunya sangat panas.

Kemudian karena proses waktu dan perputaran cepat, terjadilah pendinginan yang menyebabkan pemadatan pada bagian luar.

Kabut gas dari sebagian bintang lain juga terpengaruh oleh gravitasi matahari dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda yang disebut planetesimal.

3. Teori pasang surut gas (tidal)

Teori pasang surut gas ini dikemukakan oleh James Jeans dan Harold Jeffrey pada 1918. James dan Harold berpendapat terbentuknya planet-planet dan anggota lainnya berawal dari bintang besar yang mendekati matahari dalam jarak dekat.

Dikarenakan gaya tarik bintang besar dan matahari sangat besar, membentuk lidah pijar atau filamen gas matahari menjulur panjang dan merentang ke arah bintang besar yang berbentuk cerutu.

Filamen ini mengalami perapatan gas hingga terpecah menjadi planet-planet, mulai dari planet yang terdekat dengan matahari sampai planet yang terjauh dari matahari.

Sementara bintang besar yang mendekati matahari bergerak menjauh sehingga keberadaan bintang besar sudah tidak berpengaruh terhadap planet-planet yang terbentuk.

4. Teori bintang kembar

Teori ini dikemukakan oleh ahli astronomi R. A. Lyttleton. Menurut teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar.

Dikarenakan bintang yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak.

Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet yang mengelilinginya.

5. Teori ledakan besar

Teori ledakan besar atau Big bang theory mungkin menjadi salah satu yang paling terkenal. Teori ini dikemukakan pertama kali oleh fisikawan Belgia Georges Lemaître pada 1930-an.

Teori big bang berlandaskan dari asumsi adanya massa yang sangat besar dengan massa jenis yang juga sangat besar, serta sangat panas dan padat.

Reaksi inti kemudian menyebabkan massa tersebut meledak hebat kemudian mengembang dengan sangat cepat dan melemparkan partikel-partikelnya ke segala arah.

Partikel-partikel yang terlempar tersebut menjadi galaksi. Dikarenakan gravitasi, maka bintang yang paling kuat gravitasinya-lah yang menjadi pusatnya.

Dari berbagai teori yang dikemukakan para ahli, teori big bang adalah teori yang paling banyak diterima oleh para ilmuwan.

Menurut mereka, ledakan besar tersebut didukung oleh banyak bukti dan dapat menjelaskan awal terbentuknya alam semesta.

Demikian teori-teori terjadinya tata surya yang dikemukakan para ahli. Selamat belajar.

(avd/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER