Arti Al-Kabir dalam Asmaul Husna dan Cara Meneladaninya

CNN Indonesia
Rabu, 15 Nov 2023 14:00 WIB
Ilustrasi. Arti al-kabir dalam Asmaul Husna dan cara meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. (iStockphoto/irayoflight)
Jakarta, CNN Indonesia --

Al-kabir adalah salah satu dari nama terbaik Allah dalam Asmaul Husna. Al-kabir artinya Yang Maha Besar, Yang Maha Agung, atau Yang Maha Tinggi.

Dalam bahasa Arab, kata "kabir" berarti besar. Ketika digunakan sebagai salah satu nama atau sifat Allah, kata ini menggambarkan kebesaran-Nya baik dari segi zat, sifat, kekuasaan, dan kehendak.

Sifat Al-Kabir Allah atau Yang Maha Besar tercermin dalam kebesaran-Nya sebagai pencipta, pengatur, pemilik alam semesta, serta dalam kebijaksanaan-Nya yang tak terbatas.

Dalam Al Quran ditegaskan bahwa Allah adalah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar dan tidak ada yang menyamai-Nya:

"Hal itu (kekuasaan Allah berlaku) karena Allah, Dialah (Tuhan) Yang Mahabenar dan apa saja yang mereka seru selain Dia itulah yang batil. Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar." (Q.S. Al Hajj: 62)

Dikutip dari buku Aqidah Akhlak (2006), salah satu wujud kebesaran Allah dapat dibuktikan dengan melihat alam semesta yang diciptakan-Nya. Alam semesta berupa langit, bumi, dan seisinya yang begitu luas dan kompleks menjadi bukti kebesaran Allah.

Ayat-ayat Al Quran tentang sifat al-kabir Allah SWT

Kebesaran dan keagungan Allah SWT telah dijelaskan semuanya di dalam Al Quran.

Sifat al-kabir artinya Yang Maha Besar ini banyak ditulis dalam penggalan ayat Al Quran karena mencerminkan sifat baik Allah SWT. Berikut beberapa ayatnya.


· Surat Saba [34] ayat 23:

وَلَا تَنفَعُ ٱلشَّفَٰعَةُ عِندَهُۥٓ إِلَّا لِمَنْ أَذِنَ لَهُۥ ۚ حَتَّىٰٓ إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمْ قَالُوا۟ مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ ۖ قَالُوا۟ ٱلْحَقَّ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْكَبِيرُ

Wa laa tanfa'usy-syafaa'atu 'indahuu illaa liman ażina lah, ḥattaa iżaa fuzzi'a 'ang qulubihim qaalu maażaa qaala rabbukum, qaalul-haqq, wa huwal-'aliyyul-kabiir.

Artinya: "Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafa'at itu, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata, 'Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?' Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar, dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar."


· Surat Al-An'am [6] ayat 103:

لَا تُدْرِكُهُ الْاَبْصَارُ وَهُوَ يُدْرِكُ الْاَبْصَارَۚ وَهُوَ اللَّطِيْفُ الْخَبِيْرُ 

La tudrikuhul-absharu wa huwa yudrikul-abshar, wa huwal-lathiful-khabir.

Artinya: "Dia tidak dapat dijangkau oleh penglihatan mata, sedangkan Dia dapat menjangkau segala penglihatan itu. Dialah Yang Mahahalus lagi Mahateliti."


· Surat Al-Hadid [57] ayat 24:

ࣙالَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ وَيَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبُخْلِۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ ۝٢٤

Alladzina yabkhaluna wa ya'murunan-nasa bil-bukhl, wa may yatawalla fa innallaha huwal-ghaniyyul-hamid.

Artinya: "(Mereka itu adalah) orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain (berbuat) kikir. Siapa yang berpaling (dari perintah Allah), sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji."

· Surat Ar-Rad [5] ayat 9:

عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيْرُ الْمُتَعَالِ 

Alimul-ghaibi wasy-syahadatil-kabirul-muta'al.

Artinya: "(Allahlah) yang mengetahui semua yang gaib dan yang nyata. (Dia) Yang Mahabesar lagi Mahatinggi."


· Surat Lukman [31] :30:

ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْحَقُّ وَاَنَّ مَا يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ الْبَاطِلُۙ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُࣖ ۝٣٠

Dzalika bi'annallaha huwal-haqqu wa anna ma yad'una min dunihil-bathilu wa annallaha huwal-'aliyyul-kabir.

Artinya: "Demikian itu karena sesungguhnya Allahlah (Tuhan) yang sebenar-benarnya, apa saja yang mereka seru selain Allah adalah batil, dan sesungguhnya Allahlah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar."


Cara meneladani sifat al-kabir Allah SWT

Berikut beberapa cara meneladani sifat Al-Kabir Allah:

1. Meyakini kebesaran Allah SWT

Kita dapat meyakini kebesaran Allah dengan melihat kebesaran alam semesta yang diciptakan-Nya. Selain itu, muslim yang beriman kepada sifat al-kabir Allah akan senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang diberikan oleh-Nya.


2. Meneguhkan ibadah kepada Allah SWT

Mengamalkan ibadah sebaik-baiknya menjadi salah satu wujud mengagungkan kebesaran Allah SWT. Seorang muslim akan selalu menjadi hamba yang bertakwa dan taat dengan melakukan segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.


3. Mengikis sifat sombong

Meneladani sifat al-kabir Allah berarti harus menghilangkan sifat sombong, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Sebab kesombongan adalah sifat yang bertentangan dengan sifat Al-Kabir Allah.


4. Merasa rendah diri di hadapan Allah SWT

Manusia adalah makhluk yang kecil, lemah, dan hina di hadapan Allah SWT. Untuk itu, kita sebagai hamba-Nya harus selalu merasa rendah diri di hadapan Allah SWT dan meminta pertolongan-Nya.

Dengan meneladani sifat Allah al-kabir ini, hendaknya kita sebagai manusia sadar bahwa kita hanyalah makhluk kecil yang tak memiliki daya apa pun tanpa kehendak Allah SWT.

Demikian arti al-kabir dan cara meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari.

(avd/fef)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK