Di Indonesia, kita mengenal lima tempat ibadah yakni masjid (Islam), gereja (Kristen Protestan dan Katolik), pura (Hindu), vihara (Buddha), dan kelenteng (Konghucu).
Selain itu, terdapat juga tempat ibadah yang belum banyak diketahui orang-orang yang juga ada di Indonesia, yakni sinagoge. Sebenarnya apa itu sinagoge?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sinagoge adalah rumah ibadah orang Yahudi sekaligus merupakan pusat kegiatan pendidikan bagi anak-anak dan keluarga orang Yahudi, seperti dikutip dari Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti SMP Kelas VII Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017).
![]() |
Sinagoge berasal dari istilah Yunani, kata syn yang berarti bersama dan kata agoge yang berarti belajar sehingga sinagoge dapat diartikan sebagai tempat untuk belajar.
Sinagoge juga berarti perkumpulan, umumnya istilah ini mengacu pada sekelompok orang atau suatu komunitas dan jemaat.
Dilansir dari buku Dunia Sosial Kekristenan Mula-Mula, pada awalnya pertemuan sering kali diadakan di rumah-rumah pribadi saat kelompoknya masih kecil.
Sampai kelompok tersebut membesar dan membuat tempat berkumpul bernama sinagoge. Tempat ini terdiri dari sebuah ruangan sederhana dengan bangku-bangku.
Sinagoge menjadi tempat berdoa kaum Yahudi pada hari Sabat dan hari-hari suci lainnya. Selain itu, sinagoge juga berfungsi sebagai pusat masyarakat termasuk belajar.
Jadi, sinagoge berfungsi tak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai tempat dalam memperkuat hubungan sosial dan rasa keyahudian kaumnya.
Berikut ini beberapa pandangan mengenai asal mula sinagoge yang dikutip dari Jurnal Teologi Berita Hidup berjudul Sinagoge pada Masa Intertestamental dan Relevansinya dengan Gereja Masa Sekarang oleh Stanley Santoso.
Tradisi Yahudi menyebutkan akar sinagoge dimulai sejak zaman Musa, atau bahkan pada zaman para Patriarkh. Mengingat sinagoge adalah rumah ibadah maka adanya sinagoge sejak adanya penyembahan kepada Tuhan.
Namun sinagoge masa itu masih berupa kemah bukan sebagai bangunan permanen sehingga belum bisa dikatakan bahwa sinagoge yang dikenal seperti sekarang. Masa Musa dapat dikatakan akar dari munculnya sinagoge, bukan sebagai awal sinagoge.
Ada teori dari Julian Morgenstern yang menyebutkan bahwa sinagoge mulai berdiri di Israel sebagai akibat dari Reformasi Yosia, yakni ketika mezbah-mezbah dan bukit-bukit pengorbanan dari tradisi religius non-Yahudi dihancurkan.
Menurut Morgenstern, kuil-kuil di pelosok Israel terus dipakai sebagai tempat pertemuan keagamaan pada hari Sabat dan pada saat perayaan-perayaan Yahudi.
R.W. Moss berpendapat bahwa sinagoge telah ada sebelum masa Pembuangan ke Babilonia abad ke-6 SM.
Ia menyatakan bahwa pada mulanya sinagoge merupakan sekolah dan instansi pemerintahan setempat sebelum berkembang menjadi pusat ibadah pada masa pembuangan.
Ada beberapa ahli yang menyatakan asal mula sinagoge pada zaman Makabe atau setelah penghambatan zaman Makabe.
Pendapat tersebut didasarkan pada bukti-bukti arkeologis yang menyatakan bahwa pada abad ke-3, sinagoge belum dikenal di Palestina.
Bukti arkeologis menyatakan sinagoge tertua yang peninggalannya ditemukan di Palestina berasal dari abad ke-1 M.
Akan tetapi, pendapat ini lemah sebab pemberontakan Makabe terjadi karena Antiokhus Epifanes merampas Bait Suci.
Selama masa pembuangan, ketika beribadah di Yerusalem tidak memungkinkan, orang-orang Yahudi berkumpul di rumah-rumah mereka untuk membaca dan membahas kitab suci secara rutin.
Mereka tetap melakukan perayaan-perayaan Yahudi dan perayaaan kurban di tempat-tempat tertentu. Di pembuangan ini asal mula lahirnya sinagoge sebagai tempat untuk pengajaran Kitab Suci dan doa.
Kemudian tercetuslah ide untuk mengkhususkan suatu rumah ibadah yang tidak pernah dimaksudkan untuk menggantikan bait suci, tetapi justru digunakan sebagai sarana untuk terus-menerus mengingat janji Allah dan pengharapan akan kembali beribadah di Bait Suci.
Lihat Juga : |
Terdapat berbagai bentuk bangunan sinagoge yang berhasil ditemukan. Kebanyakan sinagoge yang ditemukan dengan penanggalan sebelum tahun 1970 di Masada, Herodion, Magdala, dan Gamala dengan penanggalan sebelum masa Perjanjian Baru.
Penemuan Sinagoge-sinagoge lain juga ditemukan di Palestina antara lain di Kapernaum, Chorazim, Hammath, Tiberias, Bar'am, Beth Alpha, dan Maaon.
Sementara penemuan di luar Palestina yang terkenal adalah Ostia, Stobi, Delos, Sardis, dan Dura Europus.
Di antara sinagoge yang ditemukan tidak ada arsitekturnya yang seragam, tetapi mereka memiliki kesamaan ciri-ciri umum.
Lihat Juga : |
Demikian penjelasan mengenai apa itu sinagoge. Semoga bermanfaat!
(juh)