Apa Itu Sinagoge, Asal Mula Penemuan, dan Ciri-Ciri Bangunannya

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Des 2023 05:00 WIB
Apa itu sinagoge? Sinagoge adalah tempat ibadah kaum Yahudi yang juga berfungsi sebagai pusat kegiatan belajar. Simak penjelasannya.
Ilustrasi. Apa itu sinagoge, asal mula penemuan, dan ciri-ciri bangunannya (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di Indonesia, kita mengenal lima tempat ibadah yakni masjid (Islam), gereja (Kristen Protestan dan Katolik), pura (Hindu), vihara (Buddha), dan kelenteng (Konghucu).

Selain itu, terdapat juga tempat ibadah yang belum banyak diketahui orang-orang yang juga ada di Indonesia, yakni sinagoge. Sebenarnya apa itu sinagoge?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sinagoge adalah rumah ibadah orang Yahudi sekaligus merupakan pusat kegiatan pendidikan bagi anak-anak dan keluarga orang Yahudi, seperti dikutip dari Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti SMP Kelas VII Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2017).

Apa itu sinagoge?

Jewish pilgrims attend the first day of the annual pilgrimage to the El Ghriba Synagogue, the oldest Jewish monument built in Africa, in the Mediterranean Tunisian resort island of Djerba, on May 22, 2019. (Photo by FATHI NASRI / AFP)Ilustrasi. Apa itu sinagoge, asal mula penemuan, can ciri-ciri bangunannya (AFP Photo/Fathi Nasri)

Sinagoge berasal dari istilah Yunani, kata syn yang berarti bersama dan kata agoge yang berarti belajar sehingga sinagoge dapat diartikan sebagai tempat untuk belajar.

Sinagoge juga berarti perkumpulan, umumnya istilah ini mengacu pada sekelompok orang atau suatu komunitas dan jemaat.

Dilansir dari buku Dunia Sosial Kekristenan Mula-Mula, pada awalnya pertemuan sering kali diadakan di rumah-rumah pribadi saat kelompoknya masih kecil.

Sampai kelompok tersebut membesar dan membuat tempat berkumpul bernama sinagoge. Tempat ini terdiri dari sebuah ruangan sederhana dengan bangku-bangku.

Sinagoge menjadi tempat berdoa kaum Yahudi pada hari Sabat dan hari-hari suci lainnya. Selain itu, sinagoge juga berfungsi sebagai pusat masyarakat termasuk belajar.

Jadi, sinagoge berfungsi tak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai tempat dalam memperkuat hubungan sosial dan rasa keyahudian kaumnya.

Asal mula Sinagoge

Berikut ini beberapa pandangan mengenai asal mula sinagoge yang dikutip dari Jurnal Teologi Berita Hidup berjudul Sinagoge pada Masa Intertestamental dan Relevansinya dengan Gereja Masa Sekarang oleh Stanley Santoso.

1. Zaman Musa

Tradisi Yahudi menyebutkan akar sinagoge dimulai sejak zaman Musa, atau bahkan pada zaman para Patriarkh. Mengingat sinagoge adalah rumah ibadah maka adanya sinagoge sejak adanya penyembahan kepada Tuhan.

Namun sinagoge masa itu masih berupa kemah bukan sebagai bangunan permanen sehingga belum bisa dikatakan bahwa sinagoge yang dikenal seperti sekarang. Masa Musa dapat dikatakan akar dari munculnya sinagoge, bukan sebagai awal sinagoge.

2. Masa reformasi Yosia

Ada teori dari Julian Morgenstern yang menyebutkan bahwa sinagoge mulai berdiri di Israel sebagai akibat dari Reformasi Yosia, yakni ketika mezbah-mezbah dan bukit-bukit pengorbanan dari tradisi religius non-Yahudi dihancurkan.

Menurut Morgenstern, kuil-kuil di pelosok Israel terus dipakai sebagai tempat pertemuan keagamaan pada hari Sabat dan pada saat perayaan-perayaan Yahudi.

3. Masa pembuangan ke Babilonia abad ke-6 SM

R.W. Moss berpendapat bahwa sinagoge telah ada sebelum masa Pembuangan ke Babilonia abad ke-6 SM.

Ia menyatakan bahwa pada mulanya sinagoge merupakan sekolah dan instansi pemerintahan setempat sebelum berkembang menjadi pusat ibadah pada masa pembuangan.

4. Zaman Makabe

Ada beberapa ahli yang menyatakan asal mula sinagoge pada zaman Makabe atau setelah penghambatan zaman Makabe.

Pendapat tersebut didasarkan pada bukti-bukti arkeologis yang menyatakan bahwa pada abad ke-3, sinagoge belum dikenal di Palestina.

Bukti arkeologis menyatakan sinagoge tertua yang peninggalannya ditemukan di Palestina berasal dari abad ke-1 M.

Akan tetapi, pendapat ini lemah sebab pemberontakan Makabe terjadi karena Antiokhus Epifanes merampas Bait Suci.

5. Masa pembuangan

Selama masa pembuangan, ketika beribadah di Yerusalem tidak memungkinkan, orang-orang Yahudi berkumpul di rumah-rumah mereka untuk membaca dan membahas kitab suci secara rutin.

Mereka tetap melakukan perayaan-perayaan Yahudi dan perayaaan kurban di tempat-tempat tertentu. Di pembuangan ini asal mula lahirnya sinagoge sebagai tempat untuk pengajaran Kitab Suci dan doa.

Kemudian tercetuslah ide untuk mengkhususkan suatu rumah ibadah yang tidak pernah dimaksudkan untuk menggantikan bait suci, tetapi justru digunakan sebagai sarana untuk terus-menerus mengingat janji Allah dan pengharapan akan kembali beribadah di Bait Suci.

Penemuan sinagoge-sinagoge

Terdapat berbagai bentuk bangunan sinagoge yang berhasil ditemukan. Kebanyakan sinagoge yang ditemukan dengan penanggalan sebelum tahun 1970 di Masada, Herodion, Magdala, dan Gamala dengan penanggalan sebelum masa Perjanjian Baru.

Penemuan Sinagoge-sinagoge lain juga ditemukan di Palestina antara lain di Kapernaum, Chorazim, Hammath, Tiberias, Bar'am, Beth Alpha, dan Maaon.

Sementara penemuan di luar Palestina yang terkenal adalah Ostia, Stobi, Delos, Sardis, dan Dura Europus.

Ciri-ciri sinogage

Di antara sinagoge yang ditemukan tidak ada arsitekturnya yang seragam, tetapi mereka memiliki kesamaan ciri-ciri umum.

Ciri-ciri umum

  • Beberapa sinagoge biasanya menghadap ke Yerusalem. Namun tidak dengan konsistensi dan keakuratan yang mutlak.
  • Berdasarkan bukti-bukti penemuan arkeologi, sinagoge tidak dibangun menurut bentuk Bait Suci di Yerusalem.
  • Biasanya memiliki bak air dekat dengan pintu masuk.
  • Dibangun di atas tanah yang agak tinggi atau lebih tinggi dari rumah-rumah sekitarnya.
  • Di sinagoge diaspora biasanya dibangun di dekat sumber air, seperti laut atau sungai.

Ciri-ciri desain

  • Memiliki sebuah panggung di mana di atas panggung tersebut ada sebuah mimbar untuk membaca; dan ada bangku berbaris di pinggir tembok dan kursi utama yang disebut kursi Musa, biasanya digunakan oleh orang yang memimpin.
  • Bagian inti perkakas adalah sebuah tabut (peti) yang digunakan untuk menyimpan berbagai gulungan kitab-kitab. Peti ini bisa dipindah-pindahkan, dan dibawa masuk untuk ibadah. Namun dalam perkembangannya ada yang menjadi permanen yaitu melekat di tembok yang menghadap ke Yerusalem.
  • Jika di dalam Bait Allah kesucian karena hadirat Allah di dalam sinagoge kesucian Allah dimunculkan dari gulungan kitab-kitab Taurat yang diletakkan di tabut yang dikerangka sesuai dengan syarat-syarat arsitektur Bait Suci.
  • Biasanya pada tembok yang menghadap Yerusalem, ada ceruk, jendela atau pintu, atau atap yang melekuk.
  • Banyak ditemukan sinagoge yang memiliki kamar tamu berdampingan dengan ruang berkumpul.
  • Untuk menghiasi sinagoge dipakai daun pohon anggur, tempat lilin yang bercabang tujuh, anak domba Paskah, dan periuk tempat manna.

Demikian penjelasan mengenai apa itu sinagoge. Semoga bermanfaat!

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER