Surat Al Maidah ayat 11 adalah ayat yang mengajak orang beriman untuk bersyukur dan mengingat kembali semua nikmat yang diberikan oleh Allah Swt.
Sebab, Allah Swt senantiasa melindungi hamba-hamba-Nya yang beriman dari kesulitan, bahaya, kejahatan, atau gangguan musuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Al Maidah merupakan surat kelima dalam Al Quran yang terdiri dari 120 ayat. Al Maidah termasuk golongan surat Madaniyah.
Berikut bacaan surat Al Maidah ayat 11 dalam Arab, Latin, dilengkapi terjemahan dan juga tafsirnya.
Sebelum mengetahui tafsirnya, simak bacaan surat Al Maidah ayat 11 berikut dalam Arab, Latin, dan dilengkapi artinya yang dikutip dari laman Quran.com.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ هَمَّ قَوْمٌ اَنْ يَّبْسُطُوْٓا اِلَيْكُمْ اَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ࣖ
Arab-latin: Yâ ayyuhalladzîna âmanudzkurû ni'matallâhi 'alaikum idz hamma qaumun ay yabsuthû ilaikum aidiyahum fa kaffa aidiyahum 'angkum, wattaqullâh, wa 'alallâhi falyatawakkalil-mu'minûn.
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah nikmat Allah (yang diberikan) kepadamu, ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang beriman itu bertawakal.
Surat Al Maidah ayat 11 mengingatkan orang-orang beriman agar mensyukuri anugerah keselamatan dari gangguan musuh, seperti yang dikutip dari Tafsirweb.
Di waktu suatu kaum, yakni orang-orang kafir Mekah dan orang-orang Yahudi Bani Nadir, hendak menyerang dengan tangannya untuk membunuhmu dan para sahabat yang bersamamu dengan cara yang licik, Allah menahan tangan mereka dari kamu sehingga mereka tidak dapat melaksanakan niatnya berbuat jahat kepadamu.
Dan bertakwalah kepada Allah dengan menjalankan syariat-Nya, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakal, Dialah penjaga mereka dari segala keburukan.
Ibnu Abbas berkata: Sesungguhnya Bani Nadhir bermaksud untuk melempar batu kepada Nabi beserta para sahabat.
Kemudian datanglah Jibril, maka Jibril memberitahu niatan mereka. Maka Rasul dan para sahabat pun beranjak dan turunlah ayat ini.
Ini adalah pendapat jumhur ulama', dan ada sekelompok ulama yang berpendapat dengan riwayat Jabir: Sebab turunnya ayat adalah kelakuan seorang Arab Ghurats bin Harits dalam peperangan yang terdapat papan-papan dengan Bani Maharib.
Saat itu Nabi turun, kemudian orang-orang berpencar untuk berteduh di bawah pohon 'adhah/syajar barriy. Kemudian Nabi menyandarkan pedangnya pada pohon. Kemudian datang seorang Arab dengan membawa pedang kepada Nabi. Kemudian mengayunkannya kepada Nabi.
Orang itu berkata: Siapa yang dapat menyelamatkanmu dariku? Nabi menjawab: Allah. Kemudian orang itu mengatakan perkataannya dua atau tiga kali. Dan Nabi berkata: Allah.
"Kemudian orang itu memasukkan pedang itu ke sarung pedang. Nabi kemudian memanggil para sahabat, dan memberitahu kejadian/perbuatan orang Arab itu, dan dia sedang duduk di dekat Nabi dan Nabi tidak membalasnya."
Ayat ini mengingatkan orang-orang beriman agar mensyukuri anugerah keselamatan dari gangguan musuh. Selain itu, pada ayat ini diingatkan sikap dan perilaku ahli kitab terhadap perjanjian-perjanjian mereka dengan Allah, agar orang-orang yang beriman tidak mengalami apa yang menimpa ahli kitab itu.
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil, sebagaimana kami telah mengambil perjanjian pula dari kamu, wahai kaum muslim, dan kami telah mengangkat dengan mengutus Nabi Musa untuk memilih dua belas orang pemimpin di antara mereka yang bertugas membimbing mereka.
Jumlah itu ditentukan sesuai dengan jumlah suku-suku Bani Israil pada masa itu. Dan Allah berfirman kepada Bani Israil, aku bersamamu, senantiasa melindungi dan menolong kamu, jika kamu memenuhi perjanjianmu dengan-ku.
Bagian selanjutnya dari ayat ini menyebutkan sebagian dari tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka.
Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dengan baik dan benar sesuai dengan syarat-syarat dan rukunnya, dan menunaikan dengan sempurna kewajiban zakat serta beriman kepada rasul-rasulKu seluruhnya, dan kamu bantu mereka, kamu dukung dengan dukungan yang kuat dari gangguan orang-orang yang memusuhinya.
Dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik dengan bersedekah dan berinfak di jalan Allah. Pasti akan aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai.
Namun barang siapa kafir di antaramu dengan melanggar perjanjian dengan-ku setelah itu, yakni setelah diikatnya perjanjian itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus."
Hai orang-orang yang beriman, renungkanlah nikmat Allah saat kalian mengalami kesusahan, ketika suatu kaum--yaitu sekelompok orang musyrik--hendak menghancurkan kalian dan Rasulullah, lalu Allah melindungi dan menyelamatkan kalian dari siksa mereka.
Bertakwalah kepada Allah dan bersandarlah hanya kepada-Nya dalam segala urusan, karena Dia yang mencukupimu. Selayaknya bagi orang yang beriman untuk selalu bersandar kepada Allah.
Demikian bacaan surat Al Maidah Ayat 11 dalam Arab, Latin, terjemahan, dan dilengkapi tafsirnya.
(juh)