Culture lag adalah ketertinggalan budaya yang merupakan bagian dari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat. Sebenarnya, apa itu culture lag?
Untuk memahami istilah tersebut, kita dapat melihat contoh culture lag yang terjadi di sekitar kita. Salah satu contohnya adalah dunia internet.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Internet sebagai penghubung satu orang dengan orang lain, dapat menghubungkan seseorang dengan jaringan dunia dan masyarakat global.
Namun, informasi yang disajikan di internet terkadang sulit dibedakan mana yang salah dan benar sehingga menimbulkan kerawanan di masyarakat.
Untuk lebih memahaminya, simak pengertian, penyebab, dan penjelasan mengenai contoh culture lag di bawah ini.
Dikutip dari buku Geografi dan Sosiologi, culture lag atau ketertinggalan kebudayaan bisa diartikan sebagai ketertinggalan antara alam pikiran dan perkembangan teknologi yang sangat pesat.
Teori culture lag dikemukakan oleh William F. Ogburn yang menyatakan bahwa pertumbuhan kebudayaan tidak selalu sama cepatnya secara keseluruhan.
Hal itu karena terdapat perbedaan pertumbuhan. Ada bagian yang tumbuh cepat, sedang, dan ada pula bagian lain yang tumbuh lambat.
Perbedaan taraf kemajuan antara berbagai bagian dalam suatu kebudayaan dinamakan ketertinggalan kebudayaan atau disebut culture lag.
Maka bisa diartikan bahwa cultural lag adalah periode antara masuknya perkembangan teknologi baru (budaya material) ke dalam suatu budaya atau suatu masyarakat.
Cultural lag dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan suatu budaya untuk mengejar inovasi teknologi. Ketertinggalan budaya juga bisa disebut ketidaksesuaian budaya.
Berikut ini faktor-faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya culture lag.
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini contoh culture lag.
Kehadiran internet memang memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai penghubung satu orang dengan orang lain melalui jaringan global.
Selain itu, ada banyak informasi yang bisa didapat dari internet. Akan tetapi, internet juga memiliki dampak negatif.
Salah satunya adalah berita bohong yang tersebar begitu cepat yang dapat menimbulkan provokasi.
Teknologi berkembang dengan pesat. Namun sayangnya, beberapa daerah masih sulit mengakses listrik dan elektronik.
Inovasi dan teknologi di daerah terpencil membutuhkan waktu yang lebih lama sehingga penduduk yang tinggal di dalamnya akan lebih sulit mengakses kemajuan teknologi.
Vaksin HPV adalah vaksin yang bertujuan untuk mencegah kanker serviks akibat virus HPV. Vaksin ini diberikan kepada remaja maupun bayi.
Akan tetapi, berubahnya budaya menyebabkan munculnya asumsi bahwa adanya vaksin ini mendorong anak-anak terlibat dalam aktivitas seksual di usia dini.
Demikian pengertian, penyebab, dan contoh culture lag. Semoga dapat bermanfaat.
(juh)