5 Penyebab Terjadinya Perilaku Menyimpang dan Contohnya di Masyarakat

CNN Indonesia
Kamis, 02 Nov 2023 08:00 WIB
Penyimpangan sosial merujuk pada tingkah laku yang tidak sesuai dengan nilai atau norma di masyarakat. Simak penyebab perilaku menyimpang dan contohnya.
Ilustrasi. Penyebab terjadinya perilaku menyimpang dan contohnya di masyarakat. (iStockphoto/stevanovicigor)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ada banyak penyebab terjadinya perilaku menyimpang dan contohnya di lingkungan sekitar kita.

Perilaku menyimpang adalah istilah penyimpangan sosial yang merujuk pada tingkah laku seseorang atau kelompok yang tidak sesuai dengan norma sosial di masyarakat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perilaku menyimpang juga bisa diartikan sebagai perilaku yang bertentangan dengan kebiasaan, tata aturan, atau norma.


Apa itu perilaku menyimpang?

Dikutip dari buku Perilaku Menyimpang: Tinjauan Sosiologis (2018), perilaku menyimpang menurut ahli sosiologi Amerika Gillin and Gillin adalah perilaku yang tidak lazim dari norma dan nilai sosial keluarga dan masyarakat yang menjadi penyebab memudarnya ikatan atau solidaritas kelompok.

Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku menyimpang pada seseorang bisa karena proses sosialisasi tidak sempurna yang dilakukan oleh generasi pendahulu ke generasi penerus.

Akibatnya, terdapat nilai dan norma sosial serta kebudayaan yang tidak tersosialisasikan dengan baik ke generasi penerus.

Unsur-unsur terjadinya perilaku menyimpang pada seseorang atau kelompok bisa dikarenakan oleh hal-hal berikut:

  1. Adanya suatu perbuatan atau tindakan.
  2. Melanggar norma atau nilai sosial yang diakui masyarakat.
  3. Dilakukan secara sadar atau tidak sadar oleh seseorang atau sekelompok orang.
  4. Pelaku mendapat sanksi dari pihak-pihak yang berwenang.


Penyebab terjadinya perilaku menyimpang dan contoh

Menurut Wilnes dalam bukunya yang berjudul Punishment and Reformation, sebab-sebab terjadinya penyimpangan terbagi jadi dua faktor:

  • Faktor subjektif adalah faktor yang berasal dari seseorang itu sendiri atau merupakan sifat pembawaan yang dibawa sejak lahir.
  • Faktor objektif merupakan faktor yang berasal dari luar atau lingkungan. Misalnya, keadaan rumah tangga seperti hubungan antara orang tua dan anak yang tidak serasi.


Berikut penyebab terjadinya perilaku menyimpang dan contohnya yang ada di lingkungan masyarakat.

1. Proses belajar yang menyimpang

Seseorang bisa berperilaku menyimpang dikarenakan sering membaca atau melihat suatu tayangan-tayangan tentang hal-hal yang menyimpang.

Akibat dari proses belajar yang menyimpang dan tanpa pengawasan inilah seseorang jadi bersikap tidak lazim di lingkungan masyarakat.

Contohnya, malas mengerjakan tugas sekolah, lalu perilaku tersebut dibiarkan begitu saja dan merembet ke hal lain seperti malas belajar di sekolah dan sering izin, malas bangun pagi sehingga sering terlambat ke sekolah.

Ada juga seseorang yang menonton tayangan tentang aksi pencurian, kemudian mereka mengikuti perilaku tersebut dengan mulai mencuri barang-barang kecil dan tidak ada yang memberi efek jera.

Akibatnya, orang tersebut bisa jadi pencuri 'kelas kakap' di kemudian hari.


2. Tidak sanggup menyerap norma kebudayaan

Seseorang atau kelompok tertentu yang tidak sanggup menyerap norma kebudayaan mengakibatkan mereka tidak bisa membedakan mana yang pantas dan tidak pantas.

Keadaan tersebut bisa disebabkan oleh proses sosialisasi yang tidak sempurna, terutama dari lingkungan internal yaitu keluarga.

Contohnya, seorang anak tumbuh dalam keluarga yang retak atau broken home, lalu anak tersebut tidak mendapat haknya untuk dididik dengan baik oleh salah satu orang tuanya.

Akibatnya, anak tersebut jadi tidak tahu hak dan kewajibannya sebagai anggota keluarga.

Selain itu, anak tersebut bisa saja menunjukkan sikap-sikap menentang di kemudian hari sehingga dianggap menyimpang di lingkungan masyarakat.


3. Ikatan sosial yang berlainan

Setiap orang biasanya memiliki kelompoknya tersendiri yang dianggap sepaham dan merasa nyaman dengan kelompoknya itu.

Akan tetapi jika pergaulan dalam kelompok tersebut menyimpang, maka kemungkinan besar anggota kelompok lainnya menerapkan pola perilaku yang menyimpang juga.

Contohnya, kelompok anak-anak muda yang suka main kebut-kebutan di jalan raya. Biasanya kelompok bermainnya masih satu tipe yaitu anak-anak lain yang suka kebut-kebutan kendaraan juga.

Kelompok mereka itu dinilai menyimpang di masyarakat karena perilakunya bisa merugikan dan meresahkan banyak orang.


4. Ketegangan antara kebudayaan dan struktur sosial

Setiap masyarakat tidak hanya memiliki tujuan-tujuan yang dianjurkan oleh kebudayaannya, tetapi juga cara-cara yang diperkenankan oleh kebudayaannya itu untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan.

Apabila seseorang tidak diperkenankan menggunakan cara ini, kemungkinan besar akan menimbulkan perilaku menyimpang.

Contohnya, seorang buruh diberi gaji di bawah standar UMK. Apabila hal ini terjadi terus-menerus dan tidak ada perbaikan, buruh tersebut bisa saja berperilaku menyimpang dengan melakukan aksi boikot atau demo.


5. Media pembentuk perilaku menyimpang

Berbagai informasi dan pemberitaan media massa dapat membentuk berbagai opini bagi siapa saja yang melihat atau membacanya.

Kadang kala ada pemberitaan yang berisi tentang adegan kekerasan, tayangan yang berbau pornografi dan pornoaksi sehingga hal tersebut dapat membentuk dan memicu perilaku menyimpang.

Contohnya, pemberitaan tentang kasus bunuh diri. Apabila media tidak dapat memfilter bentuk tayangan beritanya, dikhawatirkan ada orang-orang tertentu yang mengikuti perilaku menyimpang tersebut.

Itulah beberapa penyebab terjadinya perilaku menyimpang dan contohnya di lingkungan masyarakat yang perlu diketahui.

(avd/fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER