Menerapkan teknik tolak peluru yang benar dapat membantu menghasilkan lemparan yang jauh sekaligus menurunkan risiko cedera. Karena itu, jangan asal-asalan ketika melakukan gerakannya.
Tolak peluru termasuk cabang olahraga atletik kategori lempar yang dikompetisikan dalam Asean Games hingga Olimpiade. Namun, olahraga ini memang tidak terlalu populer di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam praktiknya, atlet akan mendorong peluru berbentuk bulat yang terbuat dari besi sejauh-jauhnya untuk mendapatkan poin paling tinggi. Berat peluru tersebut adalah 4 kg untuk kelas putri dan 7,26 kg untuk kelas putra.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, tentu ada sejumlah teknik dasar yang perlu dipahami setiap atlet. Teknik ini meliputi cara memegang peluru hingga tahapan menolak.
Berikut ulasan selengkapnya dilansir dari Ensiklopedi Olahraga Atletik: Lompat Jauh hingga Tolak Peluru (2021).
Landasan awal untuk menolak peluru adalah menerapkan cara memegang yang benar. Berikut cara memegang peluru yang perlu diperhatikan:
Sebagai catatan, kamu juga bisa meregangkan jari manis, tengah, dan telunjuk agar beban tidak bertumpu pada ketiga jari tersebut.
Selanjutnya, atlet perlu meletakkan peluru di dekat bahu sebagai kuda-kuda awal untuk melempar. Langkahnya sebagai berikut:
Selanjutnya, teknik tolak peluru yang terbagi menjadi persiapan, gerakan, dan akhir. Seluruh tahapannya harus dilakukan dalam waktu enam puluh detik.
Di tahap persiapan, atlet bisa melakukan gerakan berikut:
Setelah itu, kamu bisa melemparkan peluru agar jatuh ke dalam sektor lingkaran dengan radius 34,92 derajat dari area lempar. Caranya sebagai berikut:
Tahap berikutnya adalah gerakan akhir, yakni sebagai berikut:
Setelah peluru tertolak dengan baik, usahakan badan seimbang, tidak jatuh ke depan atau keluar dari lingkaran batas tempat melakukan tolakan.
Itulah penjelasan lengkap mengenai sejumlah teknik tolak peluru dasar. Selamat mempelajarinya.
(han/fef)