Umat Kristiani akan merayakan Paskah pada Minggu (31/3). Perayaan kebangkitan Yesus ini juga biasa dilengkapi dengan ornamen telur atau kelinci di gereja-gereja.
Sebenarnya, apa makna Paskah bagi umat Kristiani? Untuk lebih jelasnya, simak pengertian, makna, dan perkembangan Paksah di bawah ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Mengutip buku Mysterium Crucis-Mysterium Paschale, di kalangan Gereja awal, kata Paskah ditafsirkan atas dua cara (Meβner, 2009:317-318). Dalam teologi gereja kecil di Asia Kecil, Paskah dipahami sebagai penderitaan atau sengsara.
Secara etimologis, Paskah dalam kata Yunani berasal dari kata kerja yaitu menderita, sedangkan dari bahasa Latin passio atau berarti sengsara atau penderitaan (Talley, 2000:111).
Tradisi Teologis menekankan Paskah sebagai peringatan sengsara Kristus. Makna Paskah sebagai kenangan penderitaan Kristus tercermin dalam Khotbah Paskah Melitos dari Sardes:
"Apa itu Paskah? Paskah disebut dengan namanya karena apa yang membentuknya. Dari kata menderita muncullah merayakan Paskah sebagai penderitaan. Karena itu pelajarilah, siapa yang menderita dan siapa yang mengambil bagian dalam penderitaan dari seseorang yang menderita dan mengapa Tuhan hadir di dunia ini untuk menyerahkan diri-Nya bersama-sama dengan yang menderita dan mengangkatnya ke surga tinggi (On Pascha, 2001:46).
Sementara itu, dalam tradisi Alexandria (Philo dan Origenes), Paskah dimengerti sebagai peralihan. Maksudnya, peralihan (transitus) dari duka menuju kegembiraan, dari belenggu menuju kebebasan, dari keadaan yang lama menuju yang baru.
Gereja Barat (Latin) menggabungkan dua tradisi tersebut (Meβner 2009:318). Menurut Agustinus, Paskah merupakan transitus per passionem (peralihan melalui penderitaan). Kata Paskah diterjemahkan bukan dengan penderitaan atau passionem, melainkan dengan peralihan atau transitum.
Lewat penderitaan-Nya, Kristus beralih dari kematian menuju kehidupan. Dengan begitu, umat mengambil bagian dalam Paskah Kristus dengan perayaannya.
Mengutip buku Firman Hidup 67 oleh Pdt Ny Hermin Lambe'-Sangka', M.Th, pada perjalanan-Nya yang terakhir, Yesus merayakan Paskah secara khusus. Dia mengadakan perjamuan Paskah (Mat. 26:17-25).
Yesus mengaitkan perayaan Paskah dengan pengorbanan diri-Nya di kayu salib (Mat. 26:2). Kaitan antara Yesus dengan korban Paskah dijelaskan dalam penetapan Perjamuan Kudus seperti dalam Mat. 26:28-29.
Penulis Surat 1 Korintus menyebut Yesus sebagai penyucian yang sama dengan darah anak domba (1 Ptr. 1:18-19). Hal ini seperti Yohanes Pembaptis yang menunjuk Yesus sebagai "Anak Domba Allah" yang menghapus dosa dunia.
Peristiwa kebangkitan Yesus merupakan hal yang penting bagi umat Kristiani. Tanpa kebangkitan-Nya, maka iman Kristen menjadi sia-sia.
Lalu, apa makna Paskah? Salah satu makna yang perlu digarisbawahi adalah aspek "pengorbanan". Dalam Paskah, Yesus diyakini sebagai korban pendamaian Allah dengan manusia yang berdosa kepada-Nya.
Paskah bercerita tentang Yesus yang mengorbankan diri-Nya sehingga manusia selamat dari kemarahan Allah. Hubungan Allah dan manusia pun dipulihkan.
Undangan Paskah merupakan undangan berkorban bagi sesama manusia. Sebut saja, berkorban waktu, tenaga, materi bahkan nyawa demi orang yang dikasihi dan orang banyak.
Selain itu, Paskah seharusnya mendorong kita untuk berkorban bagi sesama. Dasarnya, pengorbanan yang dilakukan Kristus untuk menebus dosa-dosa manusia.
Untuk itulah, umat Kristiani terpanggil merayakan Paskah dengan berusaha berkorban bagi sesamanya, terlebih untuk masyarakat yang kekurangan. Pertolongan kita terhadap sesama menjadi cerminan pengorbanan Kristus.
Awalnya, perayaan Paskah di kalangan jemaat Kristen hanya mencakup malam vigili Paskah dengan 50 hari Pentakosta sebagai masa sukacita.
Abad ke-4 dan 5 merupakan periode inti dari perayaan Paskah mengalami perkembangan yang signifikan (Maur, 1983: 67; Meβner, 2009:332). Perkembangan tersebut adalah:
Perkembangan tersebut berpengaruh besar untuk liturgi Paskah di Gereja Timur dan Barat hingga sekarang.
Demikian pengertian dan apa makna Paskah serta perkembangan perayaannya yang bisa kamu pelajari. Semoga bermanfaat!
(glo/juh)