Biografi RA Kartini Singkat, Sang Pejuang Emansipasi Wanita

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Apr 2024 06:00 WIB
Ilustrasi. Biografi R.A. Kartini singkat berikut bisa dipelajari untuk menambah wawasan mengenai pahlawan yang berjasa memperjuangkan emansipasi wanita Indonesia. (Collectie Stichting Nationaal Museum van Wereldculturen via Wikimedia Commons CC-BY-SA-3.0)
Jakarta, CNN Indonesia --

Raden Adjeng Kartini atau lebih dikenal dengan R.A. Kartini adalah sosok yang menjadi simbol perjuangan emansipasi wanita di Indonesia.

Biografi R.A. Kartini singkat berikut bisa dipelajari untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai salah satu pahlawan wanita Indonesia.

R.A. Kartini banyak berjasa dalam memajukan kehidupan perempuan. Ia berjuang untuk membuka akses bagi perempuan agar tidak tertinggal.

Melalui kegigihannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan, Kartini telah memberikan kontribusi yang besar bagi perubahan sosial dan pendidikan di Indonesia.

Sebagai bentuk apresiasi atas perjuangannya, setiap tahun ada peringatan Hari Kartini yang jatuh pada 21 April.

Biografi R.A. Kartini

Kartini lahir dalam lingkungan keluarga priyayi atau bangsawan, karena itu ditambahkan gelar Raden Ajeng (R.A.) di depan namanya.

Dirangkum dari buku "Sisi Lain Kartini" oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut biografi R.A. Kartini singkat.

Kehidupan pribadi R.A. Kartini

Tidak lama menjadi pengajar di Sekolah Kartini, Ia pun dilamar oleh Bupati Rembang Raden Adipati Djojo Adiningrat. Pernikahan R.A. Kartini dan Bupati Rembang berlangsung pada 8 November 1903.

Sesuai permintaannya, pernikahan R.A. Kartini dan Raden Adipati Djojo Adiningrat ini tidak disertai dengan upacara mencium kaki mempelai laki-laki oleh mempelai perempuan.

Mempelai laki-laki hanya mengenakan pakaian dinas, sedangkan mempelai perempuan hanya memakai pakaian seperti keseharian biasa.

Pada 13 September 1904 R.A. Kartini melahirkan seorang anak laki-laki dengan selamat yang diberi nama Soesalit Djojoadhiningrat.

Akhir hayat R.A. Kartini

Aktivitas keseharian R.A. Kartini mulai terhambat setelah mengandung anak pertamanya. Kondisi fisiknya mulai menurun sehingga beberapa kali menderita sakit.

Pada 7 September 1903 R.A. Kartini sempat menulis surat kepada Nyonya Abendanon yang sudah mengirimkan hadiah untuk bayinya nanti dan menceritakan kondisinya.

Setelah melahirkan kondisi R.A. Kartini tampak sehat dan berseri-seri. Namun pada 17 September 1903 Kartini wafat dalam usia yang masih sangat muda 25 tahun.

Peringatan Hari Kartini

Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 yang menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Keputusan tersebut sekaligus menetapkan hari lahir Kartini, tanggal 21 April untuk diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian dikenal sebagai Hari Kartini.

Demikian biografi R.A. Kartini singkat, lengkap dari awal kelahirannya sampai akhir hayatnya yang sampai saat ini masih terus dikenang oleh bangsa Indonesia.

(avd/juh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK