Tari merupakan salah satu warisan budaya yang kaya di Indonesia. Keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh negeri ini tercermin dalam berbagai bentuk tarian yang ada, termasuk tarian berpasangan.
Tari berpasangan adalah tarian yang dibawakan oleh sepasang penari dan menampilkan keindahan gerak. Bisakah kamu menyebutkan contoh tari berpasangan tradisional Indonesia?
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tarian berpasangan di Indonesia umumnya tidak hanya menggambarkan keindahan gerakan, tetapi juga mengungkapkan kekayaan budaya dan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia, melalui filosofi dalam setiap koreografinya.
Dirangkum dari buku Pendidikan Seni Tari (2018), tari berpasangan adalah tarian yang dilakukan secara berpasangan dan penari satu dengan lainnya, saling berkaitan atau ada respons dalam membawakan tarian. Tari berpasangan sering kali berkaitan dengan tema-tema pergaulan dan peperangan.
Tari berpasangan bisa juga disebut tarian duet. Tarian ini dapat dibawakan oleh sepasang penari pria dan wanita, atau wanita dan wanita, atau juga pria dan pria.
Tari berpasangan lebih menekankan respons dan interaksi antarpenari. Tarian ini berorientasi pada keterikatan pola dan tidak bebas dalam mengolah ruang tari.
Ada banyak contoh tari berpasangan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Berikut tariannya:
Tari Serampang Dua Belas adalah tarian tradisional Melayu dari Sumatra Utara yang dibawakan oleh sepasang penari pria dan wanita. Tarian ini menggambarkan kehidupan masyarakat Melayu dengan gerakan yang anggun dan saling berpasangan.
Tari Payung berasal dari Sumatra Barat dan merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh seorang penari pria dan seorang penari wanita. Properti utama dalam tarian ini adalah payung yang digunakan sebagai simbol kehormatan dan lambang kebesaran.
Tari Jaipong adalah tarian tradisional Sunda yang dibawakan oleh sepasang penari, yaitu seorang penari pria dan seorang penari wanita atau sesama wanita. Tarian ini menggambarkan kegembiraan dan keceriaan dengan gerakan yang energik dan atraktif.
Tari Janger berasal dari Bali dan merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh sepasang penari pria atau wanita.Tarian ini menggambarkan kisah percintaan dengan gerakan yang anggun dan indah.
Tari Srikandi Suradewati adalah tarian tradisional Yogyakarta yang dibawakan oleh sepasang penari. Tarian ini menggambarkan kisah kepahlawanan Srikandi, seorang putri yang menjadi panglima perang.
Tari Oleg Tamulilingan adalah tarian tradisional Bali yang dibawakan oleh sepasang penari, yang menggambarkan kisah percintaan sepasang kekasih dengan gerakan anggun.
Tari Pemburu Kijang berasal dari Jawa Barat dan merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh seorang penari pria dan seorang penari wanita.
Tarian ini menggambarkan kisah seorang pemburu yang sedang berburu kijang dengan gerakan yang gagah dan lincah.
Tari Retno Tinanding adalah tarian tradisional Jawa Tengah yang dibawakan oleh sepasang penari wanita karena menceritakan kisah peperangan antara dua dewi. Tarian ini menggambarkan peperangan antara Dewi Wara Srikandhi dengan Dewi Larasati.
Tari Srikandi Mustokoweni juga berasal dari Jawa Tengah dan merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh seorang penari pria dan seorang penari wanita.
Tarian ini menggambarkan kisah kepahlawanan Srikandi Mustokoweni dalam peperangan dengan gerakan yang gagah dan kuat.
Tari Legong adalah tarian klasik Bali yang dibawakan oleh sepasang penari wanita. Tarian ini menceritakan kisah percintaan sepasang remaja dengan gerakan yang lembut dan anggun.
Tari Bugis Kembar adalah tarian tradisional Jawa Tengah yang dibawakan oleh sepasang penari pria.
Tari ini menceritakan atau menggambarkan prajurit Bugis yang sedang berlatih perang. Karakter yang dimunculkan dalam figur Bugis tidak lepas dari wayang gedog yakni nggelece.
Tari Rama Sinta juga berasal dari Jawa Tengah dan merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh seorang penari pria dan seorang penari wanita.
Tarian ini mengisahkan cerita Ramayana tentang kisah percintaan Rama dan Sinta dengan gerakan yang halus dan romantis.
Tari Piso Surit adalah tarian tradisional suku Batak Karo dari Sumatra Utara yang dibawakan oleh sepasang, baik itu wanita atau pria. Tari tradisional dari Kabupaten Karo ini biasanya ditampilkan sebagai tari penyambutan tamu kehormatan.
Tari Ulu Ambek berasal dari Sumatera Barat dan merupakan tarian berpasangan yang dibawakan oleh seorang penari pria.
Tarian ini menggambarkan tentang anak laki-laki yang memiliki tanggung jawab besar dalam kehidupan di rumah gadang, kehidupan di surau, kehidupan di lapau, dan kehidupan di balai adat.
Tari Ketuk Tilu adalah tarian tradisional Sunda dari Jawa Barat yang dibawakan oleh sepasang penari, yaitu seorang penari pria dan seorang penari wanita.
Tarian ini diiringi dengan musik ketuk tilu (ketuk tiga) dan menggambarkan kegembiraan dengan gerakan yang energik dan atraktif, sebagai wujud syukur ketika musim panen datang.
Itulah beberapa contoh tari berpasangan dan daerah asalnya. Setiap tarian memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dalam gerakan, cerita, dan filosofi yang terkandung di dalamnya.
(avd/juh)