Seni kriya adalah seni kerajinan atau seni terapan yang termasuk ke dalam karya seni tiga dimensi. Contoh seni kriya sering kali ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Seni kriya memiliki nilai estetika sekaligus berfungsi praktis, sebab tujuannya adalah menciptakan suatu objek yang bersifat seni fungsional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sama seperti karya seni lainnya, seni kriya juga dibuat dengan menggabungkan antara keahlian tangan dan kreativitas artistik sehingga memiliki nilai seni dan utilitas.
Dikutip dari Modul Pembelajaran Seni Budaya SMA Kelas XII Kemdikbud (2020), seni kriya adalah karya seni yang menggunakan hand skill atau keterampilan tangan yang memerhatikan antara segi fisik dan keindahan.
Karya seni kriya termasuk sebagai karya seni rupa terapan. Kebanyakan kriya digunakan sebagai dekorasi dan benda terapan siap pakai seperti furnitur dan patung, serta benda mainan.
Seni kriya juga memiliki beragam jenis seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit dan seni kriya batu.
Lihat Juga : |
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut contoh seni kriya berdasarkan jenisnya yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh seni kriya kayu adalah patung, topeng wayang golek, ukiran-ukiran dari kayu, perkakas dari bahan dasar kayu.
Contoh seni kriya tekstil adalah kain batik dan kain tenun.
Contoh seni kriya keramik adalah kuali, guci, gerabah, gentong, genting.
Contoh seni kriya logam adalah alat musik gamelan, pisau dapur, senjata tajam, kering, dan berbagai macam perhiasan.
Contoh seni kriya kulit adalah dompet, tas, ikat pinggang, sepatu jaket, dan masih banyak lagi.
Contoh seni kriya batu adalah perhiasan, patung, cobek dan sebagainya.
Untuk menciptakan seni kriya yang fungsional, diperlukan kemampuan dalam menguasai teknik-teknik pembuatannya. Berikut teknik pembuatan seni kriya.
Teknik pahat adalah metode pembuatan seni rupa yang caranya melibatkan penghapusan bahan untuk menciptakan bentuk tiga dimensi.
Seni pahat sering dilakukan dengan menggunakan berbagai alat tajam, seperti pahat, gergaji, dan pisau.
Teknik butsir adalah teknik yang menambahkan dan mengurangi objek yang bahan utamanya menggunakan tanah liat atau bahan lain yang sifatnya lunak.
Teknik batik adalah suatu metode tradisional pewarnaan kain yang melibatkan penggunaan lilin sebagai penghalang, untuk mencegah pewarna menyebar ke seluruh permukaan kain.
Teknik tenun adalah proses membuat kain yang melibatkan penyilangan dua set benang yang disebut lusi dan pakan untuk membentuk kain.
Teknik anyaman adalah teknik dengan tindih-menindih, silang-menyilang, lipat-melipat, bolak-balik dan lungsen dengan pola yang sudah ditentukan.
Bahan-bahan untuk membuat seni kriya dengan teknik anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plasti dan tari.
Teknik bordir atau teknik sulam pada kriya biasanya menempatkan hiasan dari benang yang sudah dijahitkan pada kain
yang fungsinya sebagai penghias kain. Pengaplikasian kriya bordir biasanya digunakan pada baju, tas, kerudung, taplak meja, bantal dan sebagainya.
Itulah contoh seni kriya yang hasil karyanya banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
(avd/fef)