Pengertian dan Contoh Budaya Organisasi di Dunia Kerja

CNN Indonesia
Selasa, 21 Mei 2024 14:00 WIB
Budaya organisasi adalah keyakinan dari pemahaman atas nilai-nilai organisasi yang diyakini anggotanya. Simak contoh budaya organisasi di dunia kerja.
Ilustrasi. Contoh budaya organisasi di dunia kerja. (istockphoto/Chaay_Tee)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Budaya organisasi merupakan bentuk keyakinan dari pemahaman atas nilai-nilai organisasi yang diyakini dan diterapkan oleh para anggotanya.

Budaya organisasi dapat dipelajari untuk memahami suatu perusahaan. Sebab, tiap perusahaan memiliki contoh budaya organisasi masing-masing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian budaya organisasi

Dikutip dari buku Kepemimpinan & Budaya Organisasi, terdapat beberapa definisi mengenai budaya organisasi dari para ahli. Berikut penjelasannya.

  • Deshpande & Webster Jr, 1989: Budaya organisasi merupakan pola dari nilai dan keyakinan bersama karyawan dalam memahami fungsi organisasi melalui norma-norma dan perilaku.
  • Schein, 2004: Budaya organisasi merupakan gambaran tentang kepercayaan, kebiasaan, nilai, norma perilaku, dan emosi yang mengatur karyawan dalam melakukan aktivitas.
  • Davis, 1984: Budaya organisasi dipahami juga sebagai bentuk keyakinan dari pemahaman atas nilai-nilai organisasi yang dijiwai dan diterapkan anggota organisasi sehingga memberikan makna untuk organisasi dan menjadi bentuk dasar aturan perilaku dalam organisasi.
  • Dawson dalam Trapanier 2017: Menurut Dawson dalam Trapanier 2017, budaya organisasi dipahami sebagai way of life.

Contoh budaya organisasi

Untuk lebih memahami budaya organisasi, simak contohnya berikut ini.

1. Kaizen

Dikutip dari buku Ajar Pengantar Manajemen, kaizen atau continous improvement merupakan budaya kerja yang dipakai oleh perusahaan di Jepang.

Dalam bahasa Jepang, kaizen berarti perbaikan berkesinambungan, mencakup pengertian perbaikan yang melibatkan semua orang, baik manajer dan karyawan.

Filsafat kaizen berpandangan bahwa cara hidup kita apakah itu kehidupan kerja atau sosial maupun rumah tangga, hendaknya berfokus pada upaya perbaikan terus-menerus (Imai, 1998:1).

2. Kepemimpinan terbuka

Organisasi dengan budaya kepemimpinan terbuka mendorong komunikasi terbuka antara pemimpin dan anggota tim.

Pemimpin bersedia mendengarkan masukan dan ide-ide dari semua tingkatan organisasi.

3. Keseimbangan hidup

Contoh budaya organisasi selanjutnya adalah budaya keseimbangan hidup antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi karyawan.

Organisasi atau perusahaan memberikan dukungan dan kebijakan yang memungkinkan karyawan menjaga keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

4. Kolaborasi

Organisasi dengan budaya kolaborasi menekankan kerja sama tim dan kerja sama lintas departemen. Mereka bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan saling berbagi pengetahuan dan sumber daya.

5. Fleksibilitas

Budaya fleksibel menghargai adaptabilitas dan responsif terhadap perubahan. Organisasi dengan budaya ini dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar, teknologi, atau kebutuhan pelanggan.

6. Spiritual

Spiritual di tempat kerja adalah kesadaran bahwa manusia punya kehidupan batin yang tumbuh dan ditumbuhkan oleh pekerjaan yang bermakna dalam konteks komunitas.

Ada beberapa alasan mengapa spiritual di tempat kerja penting. Salah satunya sebagai penyeimbang terhadap tekanan dan ketegangan dari dinamika kehidupan yang tidak beraturan.

Budaya organisasi spiritual menyadari makna dan nilai tiap manusia dan menciptakan budaya di mana karyawan dapat terus belajar dan tumbuh.

Meski laba perusahaan adalah hal yang penting tetapi hal itu bukan merupakan nilai mendasar organisasi. Ciri-ciri organisasi ini tumbuhnya sikap saling percaya, jujur, dan terbuka.

7. Organizational citizenship behavior

Organizational citizenship behavior (OCB) merupakan bentuk perilaku inisiatif individual dan tidak berkaitan dengan sistem reward formal organisasi.

Sederhananya, OCB adalah perilaku karyawan yang secara sukarela mengerjakan pekerjaan yang melebihi dari standar tugas yang diberikan kepadanya untuk membantu keberlangsungan perusahaan dalam mencapai tujuan.

Setelah melakukan hal tersebut, ia akan merasakan kepuasan di dalam dirinya. Namun, apabila tidak menunjukkan perilaku tersebut tidak akan menyebabkan hukuman dalam organisasi.

Bagi anggota organisasi atau karyawan baru, rasa memiliki terhadap organisasi dapat mencorong munculnya perilaku OCB.

Demikian pengertian dan contoh budaya organisasi yang dapat dipelajari. Semoga dapat bermanfaat.

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER