Apa Itu Retensi, Manfaat, dan Contohnya pada Karyawan

CNN Indonesia
Minggu, 30 Jul 2023 11:00 WIB
Retensi adalah istilah yang kerap dijumpai dalam beberapa aspek, salah satunya di dunia pekerjaan. Sebenarnya apa itu retensi?
Ilustrasi. Apa itu retensi, pengertian, manfaat, dan contohnya pada karyawan (iStock/jacoblund)
Jakarta, CNN Indonesia --

Retensi adalah istilah yang kerap dijumpai dalam beberapa aspek, salah satunya di dunia kerja bagi karyawan dan perusahaan. Sebenarnya apa itu retensi?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), secara umum retensi adalah penyimpanan atau penahanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari pengertian tersebut dapat diketahui retensi karyawan adalah upaya perusahaan untuk mempertahankan pegawai terbaiknya.

Untuk lebih memahaminya, simak ulasan selengkapnya berikut ini yang dihimpun dari berbagai sumber.

Apa Itu Retensi?

Kata retensi memiliki pengertian yang berbeda dari sejumlah ahli. Pasalnya, istilah ini tidak digunakan dalam dunia kerja saja.

Dikutip dari buku Pengembangan dan Pembelajaran Motorik pada Usia Dini, retensi adalah salah satu fase dalam tindakan belajar yang menekankan pada penyimpanan informasi baru yang diperoleh dan pemindahan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

Sementara itu, dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan Retensi adalah jumlah termin (progress billing) yang belum dibayarkan atau ditahan hingga pemenuhan kondisi yang ditentukan dalam kontrak untuk pembayaran jumlah tersebut.

Dalam dunia kerja, retensi karyawan adalah suatu keharusan perusahaan untuk mempertahankan sumber daya manusia terbaik yang dimilikinya, seperti dikutip dari buku Manajemen Sumber Daya Manusia (Manusia, Data, dan Analisis).

Manfaat Retensi

Dalam dunia kerja, retensi memiliki manfaat, baik untuk karyawan maupun perusahaan. Berikut manfaatnya yang dihimpun dari laman Indeed.

1. Meningkatkan loyalitas karyawan

Manfaat retensi yang pertama adalah meningkatkan loyalitas karyawan. Kesetiaan ini bisa dibangun dengan melakukan strategi retensi karyawan, seperti memberikan benefit dan kompensasi.

2. Menghemat biaya

Retensi karyawan juga dapat menghemat biaya perusahaan dalam proses rekrutmen. Menurut survei yang dilakukan oleh SHRM, biaya keseluruhan untuk merekrut karyawan baru mencapai 90 persen lebih mahal dibanding mempertahankan karyawan aktif saat ini.

Adapun "biaya-biaya" lainnya yang dimaksud bukan hanya gaji, tetapi juga dapat berupa imbas produktivitas tim, sampai biaya training.

3. Menumbuhkan produktivitas

Manfaat berikutnya adalah dapat menumbuhkan semangat dan produktivitas. Pasalnya, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar bagi karyawan baru untuk mencapai tingkat produktivitas yang sama dengan pendahulunya.

4. Meningkatkan keterlibatan karyawan

Tingkat retensi karyawan yang tinggi juga dapat membantu meningkatkan engagement atau keterikatan dan keterlibatan karyawan pada tim dan perusahaan.

Sebaliknya, apabila terjadinya perputaran karyawan yang masuk dan keluar secara terus menerus dapat menurunkan kualitas kedekatan antara karyawan.

5. Membagikan kultur perusahaan

Strategi retensi juga bermanfaat sebagai sarana untuk mengenalkan kultur perusahaan kepada karyawan. Visi, misi, dan rencana perusahaan dapat dibagikan melalui strategi retensi karyawan.

Contoh Retensi Karyawan

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk retensi karyawan. Berikut beberapa contoh strategi yang dapat dilakukan.

1. Onboarding

Onboarding merupakan cara untuk mengenalkan perusahaan kepada karyawan, mulai dari budaya, produk, hingga pelatihan.

Kegiatan ini diharapkan dapat membangun hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan sehingga karyawan merasa nyaman bekerja untuk perusahaan.

2. Membuat karyawan berkembang

Menurut Amy Schultz, HR dari Canva melalui LinkedIn, saat ini karyawan tidak lagi sekadar bekerja dan ingin naik jabatan.

Namun lebih kepada bagaimana perusahaan membebaskan karyawan untuk menemukan hal baru dan berkembang selama bekerja.

Hal ini dapat mencegah karyawan keluar dengan alasan mencari hal baru karena mereka bisa mendapatkan hal baru di tempat kerjanya saat ini.

3. Menciptakan sistem organisasi yang terbuka

Perusahaan juga harus selalu terbuka mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan karyawan. Hal itu perlu dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan karyawan kepada perusahaan.

4. Memberikan kompensasi dan tunjangan

Contoh strategi retensi karyawan berikutnya adalah memberikan kompensasi dan tunjangan, dapat berupa bonus, health benefit, atau lifestyle benefit.

Makin banyak benefit yang diberikan perusahaan, maka makin besar juga kepuasan karyawan kepada perusahaan.

Demikian penjelasan mengenai apa itu retensi, pengertian, manfaat, dan contohnya. Semoga bermanfaat! 

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER