Niat, Tata Cara, dan Bacaan Doa Memandikan Jenazah

CNN Indonesia
Rabu, 19 Jun 2024 11:00 WIB
Dalam Islam, jenazah harus dimandikan, dikafani, dan disholati, dan lalu dikuburkan. Simak niat, tata cara, dan doa memandikan jenazah.
Ilustrasi. Bacaan niat, tata cara, dan doa memandikan jenazah dalam Islam. (Istockphoto/Nito100)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam Islam, jenazah harus dimandikan, dikafani, dan disholati sebelum akhirnya dikuburkan. Hukum seluruh tahapan tersebut adalah fardu kifayah.

Maka itu, muslim harus mengetahui tata cara dan bacaan doa memandikan jenazah. Dalil mengenai memandikan jenazah sendiri diterangkan oleh hadis riwayat Bukhari-Muslim.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibnu Abbas ra berkata: Nabi Saw bersabda perihal orang yang meninggal dunia karena terjatuh dari untanya: "Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara". (HR. Bukhari-Muslim)

Ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam memandikan jenazah. Mulai dari niat, tata cara, hingga doa yang panjatkan. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut ini tahapan dan penjelasannyanya.

Niat memandikan jenazah

Sebelum memandikan jenazah, seseorang harus membacakan niatnya terlebih dahulu yang disesuaikan dengan jenis kelamin jenazah. Simak bacaan niatnya seperti yang dikutip dari buku Terjemah dan Fadhilal Majmu' Syarif.

Niat memandikan jenazah laki-laki

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِهَذَا الْمَيِّتِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla lihaadzal mayyiti lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat memandikan jenazah (laki-laki) karena Allah Taala.

Niat memandikan jenazah perempuan

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِهَذِهِ الْمَيِّتَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla lihaadzihil mayyitati lillaahi ta'aalaa.

Artinya: Saya berniat memandikan jenazah (perempuan) karena Allah Taala.

Tata cara memandikan jenazah

Di bawah ini tata cara memandikan jenazah dihimpun dari buku Pendidikan Agama Islam: Referensi Perkuliahan Terlengkap dan sumber lainnya.

  1. Jenazah ditempatkan pada area yang terlindung dari sengatan matahari, hujan, atau pandangan orang banyak.
  2. Diletakkan pada tempat yang lebih tinggi, seperti balai-balai atau dipan.
  3. Jenazah diberikan pakaian seperti sarung atau kain agar auratnya tetap tertutup.
  4. Orang yang memandikan hendaknya mengenakan sarung tangan.
  5. Air yang digunakan untuk memandikan jenazah adalah air dingin, kecuali dalam keadaan darurat seperti di daerah sangat dingin atau sebab lainnya.
  6. Sebagian air dapat dicampur dengan wewangian seperti kapur barus yang dapat digunakan sebagai siraman terakhir.
  7. Disunnahkan memandikan jenazah dengan daun bidara atau sesuatu yang bisa menghilangkan daki, seperti sabun.
  8. Bersihkan jenazah dari najis yang melekat di bagian anggota badannya.
  9. Tekan perut jenazah secara hati-hati untuk mengeluarkan kotoran yang mungkin terdapat di dalamnya. Kemudian sucikan dengan air.
  10. Bersihkan kotoran yang ada pada kuku, jari-jari tangan, mulut, hingga gigi.
  11. Selama memandikan jenazah disunnahkan mendahulukan anggota tubuh yang biasanya dipakai wudu dan dimulai dari anggota badan sebelah kanan.
  12. Selanjutnya menyiramkan air ke seluruh badan jenazah sampai merata dari ujung kepala hingga ujung kaki.
  13. Baringkan jenazah ke kiri ketika membasuh anggota badan yang ada di sebelah kanan, lalu baringkan jenazah ke kanan saat membasuh anggota badan yang ada di sebelah kiri.
  14. Serangkaian kegiatan tadi dihitung satu kali basuhan dalam memandikan jenazah. Disunnahkan memandikan jenazah sebanyak 3-5 kali.
  15. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, basuhan terakhir dapat menggunakan air yang telah diberi wewangian.

Doa memandikan jenazah

Merujuk dari buku Modul Fikih Ibadah, berikut bacaan doa setelah memandikan jenazah yang dapat dibacakan untuk jenazah laki-laki maupun perempuan.

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لا شَريكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي وَإِيَّاهُ (هَا) مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي وَإِيَّاهُ (هَا) مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: Tiada Tuhan selain Allah Yang Esa Yang tiada sekutu bagi-Nya. Segala puji hanya bagi-Nya, Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, mohon Engkau jadikan aku dan dia (jenazah ini) termasuk orang- orang yang bertaubat serta orang-orang yang suka bersuci.

Ketentuan memandikan jenazah

Sebelum memandikan jenazah, muslim juga perlu memahami tentang orang yang berhak memandikan jenazah. Berikut penjelasannya:

  • Jenazah adalah muslim atau muslimah dan bukan bayi yang mati dalam kandungan.
  • Anggota badannya masih ada, sedikit, atau sebagian.
  • Jenazah bukan mati syahid, sebab orang mati syahid tidak wajib dimandikan.
  • Jika jenazah laki-laki, maka yang berhak memandikannya adalah anak laki-laki dan laki-laki lain, serta istri, anak wanita, atau mahramnya.
  • Jika jenazah wanita yang diperbolehkan memandikannya adalah anak wanita atau wanita lain, suami, anak laki-laki, atau mahramnya.
  • Jika jenazah anak-anak, yang boleh memandikannya adalah laki-laki atau wanita.
  • Apabila pada anggota badan jenazah terdapat cacat, orang yang memandikan harus merahasiakan hal tersebut.
  • Apabila melihat hal-hal yang positif pada jenazah, maka diperkenankan untuk menyebarluaskan sebagai motivasi bagi orang lain untuk meniru perilaku terpuji jenazah selama hidup.

Demikian niat, tata cara, dan doa memandikan jenazah dilengkapi dengan ketentuannya. Semoga bermanfaat.

(juh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER