Saat cuaca sedang cerah dan tanpa awan, langit yang kita lihat tampak berwarna biru terang. Sebenarnya kenapa warna langit biru?
Warna langit biru disebabkan cahaya Matahari yang terdiri dari berbagai panjang gelombang mengalami hamburan Rayleigh saat memasuki atmosfer Bumi.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cahaya biru dan ungu yang memiliki panjang gelombang lebih pendek tersebar lebih banyak dibandingkan cahaya lainnya.
Selain karena atmosfer lebih efektif menyebarkan cahaya biru ke segala arah, mata manusia juga lebih peka terhadap cahaya biru sehingga melihat langit berwarna biru.
Cahaya Matahari terdiri dari berbagai panjang gelombang yang bersama-sama membentuk cahaya putih. Ketika cahaya Matahari masuk ke atmosfer Bumi, ia bertabrakan dengan molekul-molekul udara dan partikel kecil lainnya. Proses ini disebut dengan Hamburan Rayleigh.
Pada langit yang berwarna biru, hamburan ini terjadi ketika cahaya bertabrakan dengan partikel yang ukurannya lebih kecil dari panjang gelombang cahaya itu sendiri.
Menurut teori Hamburan Rayleigh, cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek (seperti biru dan ungu) akan tersebar lebih banyak dibandingkan dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang lebih panjang (seperti merah dan kuning).
Namun, mata manusia lebih sensitif terhadap cahaya biru daripada ungu sehingga yang kita lihat adalah langit yang berwarna biru.
Selain itu, dikutip dari laman NASA, atmosfer Bumi juga menyebarkan cahaya biru dari Matahari ke segala arah lebih efektif dibandingkan dengan panjang gelombang lainnya.
Ditambahkan dari buku "Einstein Aja Gak Tau!" oleh Robert L. Wolke, langit tampak biru karena partikel kecil di atmosfer membaurkan cahaya biru lebih efektif dibandingkan warna lainnya.
Udara murni tidak berwarna. Namun, molekul-molekul udara dan partikel debu yang lebih kecil dari panjang gelombang cahaya menyebabkan sebagian cahaya terbaur.
Cahaya biru tersebar lebih banyak dari arah berbagai penjuru, hal itu membuat langit tampak biru bagi penglihatan manusia.
Saat Matahari terbit atau menjelang terbenam, terkadang langit terlihat berwarna-warni. Hal ini karena kita memandangnya melalui atmosfer pada ketebalan yang setebal-tebalnya.
Ketika pandangan harus menempuh halangan setebal itu, sebagian besar cahaya biru yang sampai ke mata kita tidak memiliki unsur biru.
Cahaya Matahari yang kekurangan unsur biru membuatnya langit terlihat berwarna merah, jingga, atau kekuningan, tergantung pada ukuran partikel-partikel debu yang kebetulan menggantung di udara juga warna-warna lain yang dibaurkan oleh partikel-partikel debu.
Itulah kenapa warna langit tidak biru melainkan berwarna-warni seperti merah, jingga, atau kuning saat Matahari terbit atau saat terbenam.
Demikian penjelasan kenapa warna langit biru. Semoga bermanfaat dan selamat belajar!
(naj/juh)