Kenapa kram terjadi dan apa saja faktor yang menyebabkan kram di beberapa bagian anggota tubuh?
Kram adalah kontraksi yang kerap terjadi secara tiba-tiba, tidak disengaja, dan sering menyakitkan pada satu atau lebih otot di tubuh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari WebMD, kram otot adalah kondisi ketika otot tiba-tiba mengalami kontraksi yang tidak disengaja. Terkadang, kram yang dirasakan tidak hanya pada satu otot saja tetapi bisa lebih.
Selain itu, kram bisa menimbulkan sensasi tidak nyaman pada area otot yang mengalami kontraksi (pengerutan) dan menimbulkan rasa nyeri.
Biasanya kram dapat berlangsung selama beberapa detik, menit, atau jam, tergantung berapa lama otot berkontraksi.
Kram memang memiliki beberapa tanda khas. Berikut tanda-tanda utama yang mengindikasikan terjadinya kram.
Kenapa kram terjadi? Umumnya, penyebab terjadinya kram bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti berikut.
Kekurangan cairan dan elektrolit terutama natrium, kalium, dan magnesium, dapat mengganggu fungsi otot normal.
Saat berolahraga atau beraktivitas di cuaca panas, risiko dehidrasi meningkat yang dapat memicu kram. Jadi, pastikan selalu memenuhi asupan cairan sehari-hari untuk menghindari kram.
Aliran darah yang tidak memadai ke otot dapat menyebabkan kekurangan oksigen dan nutrisi, memicu kram. Ini sering terjadi pada orang lanjut usia atau mereka dengan masalah pembuluh darah.
Penggunaan otot yang berlebihan atau terlalu lama dapat menyebabkan kelelahan dan mengubah sinyal saraf ke otot. Ini sering terjadi pada atlet atau pekerja yang melakukan aktivitas fisik intens.
Wanita hamil sering mengalami kram kaki, terutama di trimester ketiga. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan sirkulasi dan tekanan pada pembuluh darah dan saraf.
Paparan terhadap suhu dingin dapat menyebabkan otot menjadi kaku dan lebih rentan terhadap kram.
Duduk atau berdiri dalam posisi yang sama untuk waktu yang lama dapat mengurangi aliran darah dan menyebabkan kram.
Beberapa penyakit seperti diabetes, penyakit tiroid, atau multiple sclerosis dapat meningkatkan risiko kram.
Beberapa obat, terutama diuretik dan statin dapat menyebabkan kram sebagai efek samping.
Ketika menstruasi, dinding rahim mengalami pelepasan dan kontraksi yang lebih kuat untuk mengeluarkan sel telur yang tidak dibuahi. Kontraksi ini akibat kemunculan hormon prostaglandin yang memicu rasa sakit dan peradangan.
Defisiensi vitamin D, vitamin B kompleks, atau mineral tertentu dapat berkontribusi pada terjadinya kram.
Kram bisa terjadi di bagian tubuh mana pun. Berikut bagian-bagian tubuh yang sering mengalami kram dan penjelasannya.
Kram perut sering terjadi pada wanita saat menstruasi dan bisa juga terjadi karena masalah pencernaan.
Bagian bawah punggung di area dekat pinggang sering mengalami kram, terutama setelah aktivitas berat.
Leher dapat mengalami kram dan biasanya terkait dengan postur tidur yang salah atau stres.
Kram di dada bisa saja terjadi meski jarang, tapi bisa sangat menyakitkan. Perlu diwaspadai karena kram di dada mirip seperti gejala serangan jantung.
Lengan juga memungkinkan mengalami kram dan biasanya terjadi di bisep atau trisep, terutama setelah angkat beban yang cukup berat.
Tak menutup kemungkinan rahang juga bisa terkena kram. Biasanya terkait dengan bruxism (menggertak gigi) atau stres.
Bagian panggul bisa terkena kram. Keadaan ini biasanya dialami oleh atlet atau wanita hamil.
Mata memungkinkan mengalami kram yang biasanya ditandai dengan kedutan karena otot mata tegang.
Lihat Juga : |
Kram memang bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu, berikut beberapa cara mengatasi kram yang bisa dilakukan.
Itulah penjelasan mengenai kenapa kram terjadi. Jika kram terjadi secara sering atau parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena bisa jadi ada masalah kesehatan yang mendasarinya.
(avd/juh)