Rukun iman keenam dalam Islam adalah percaya pada qada dan qadar. Apa pengertian dan perbedaan qada dan qadar?
Qada dan qadar dikenali umat Islam sebagai ketentuan dan takdir yang telah ditentukan oleh Allah Swt. Karena menjadi salah satu dari rukun Islam, semua muslim wajib untuk menerima dan percaya pada takdir.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ternyata tidak semua takdir memiliki pengertian yang sama. Maka dari itu, Allah membedakan takdir menjadi dua dan menamakannya qada dan qadar. Apa perbedaan dari keduanya?
Sebelum mengetahui perbedaannya, penting bagi umat Islam untuk memahami pengertian dari kedua takdir ini.
Berdasarkan buku Beriman kepada Qada dan Qadar oleh Abdul Hadi Awang, qada memiliki arti kehendak Allah yang telah ada sejak dahulu dan berlaku untuk semua makhluk hidup.
Sementara itu, qadar adalah sesuatu yang ditentukan berdasarkan sifat, masa, kedudukan, dan suatu sebab.
Dilansir dari NU Online, qada dan qadar juga memiliki pengertian yang berbeda menurut kelompok Asyariyyah, Maturidiyyah, dan para ulama.
اختلفوا في معنى القضاء والقدر فالقضاء عند الأشاعرة إرادة الله الأشياء في الأزل على ما هي عليه في غير الأزل والقدر عندهم إيجاد الله الأشياء على قدر مخصوص على وفق الإرادة
Artinya: "Ulama tauhid atau mutakallimin berbeda pendapat perihal makna qada dan qadar. Qada menurut ulama Asy'ariyyah adalah kehendak Allah atas sesuatu pada azali untuk sebuah 'realitas' pada saat sesuatu di luar azali kelak. Sementara qadar menurut mereka adalah penciptaan (realisasi) Allah atas sesuatu pada kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya pada azali," (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Kasyifatus Saja, [Indonesia, Daru Ihyail Kutubil Arabiyyah], halaman 12).
Lihat Juga : |
Dari penjelasan di atas, kita bisa menyederhanakan pengertian dari qada dan qadar. Qada adalah ketentuan pasti yang tidak bisa diubah, sedangkan qadar adalah ketentuan yang bisa diubah berdasarkan keinginan dan upaya seseorang.
Contohnya, qada adalah ketentuan kapan seseorang lahir dan mati, kebangsaan seseorang, warna kulit seseorang, atau tinggi seseorang.
Sementara, contoh dari qadar adalah kegagalan dan keberhasilan seseorang atau tingkat kepandaian seseorang.
Allah Swt telah menentukan takdir kematian seseorang jauh sebelum orang tersebut dilahirkan. Takdir tersebut tidak bisa diganti sekeras apa pun orang tersebut berusaha. Oleh karena itu, kematian seseorang disebut sebagai qada.
Sementara tingkat kepandaian seseorang bisa diubah oleh upaya orang tersebut. Contohnya, A adalah siswa biasa yang memiliki prestasi biasa saja di kelasnya.
Jika A memilih untuk belajar dan membaca buku, A bisa berubah menjadi seseorang yang pintar. Namun, jika A memilih untuk berleha-leha dan bermain setiap hari, A bisa berubah menjadi seseorang yang tidak pandai.
Oleh karena itu, umat Islam tidak harus selalu menyerah dan berserah diri pada takdir. Sebab Allah telah menyiapkan qadar atau ketentuan yang bisa diubah berdasarkan keinginan dan upaya hambanya untuk mengubah takdir tersebut.
Allah Swt juga mendorong umat Islam untuk selalu berikhtiar dan berupaya untuk memaksimalkan potensi yang telah Allah anugerahkan pada manusia.
Namun, tentunya umat Islam tetap harus mengimbangi upaya atau aksi mereka dengan doa dan beribadah pada Allah Swt.
Jadi, perbedaan qada dan qadar adalah bisa diubahnya takdir tersebut atau tidak. Qada merupakan takdir yang tetap, sedangkan qadar adalah takdir yang dapat diubah. Semoga bermanfaat.
(sac/juh)