Musik Daerah Nusantara Didominasi Tangga Nada Apa?

CNN Indonesia
Senin, 02 Des 2024 09:00 WIB
Secara umum musik daerah Nusantara didominasi oleh tangga nada tertentu. Lantas, musik daerah Nusantara didominasi tangga nada apa? Ini penjelasannya.
Ilustrasi. Secara umum musik daerah Nusantara didominasi oleh tangga nada tertentu. Lantas, musik daerah Nusantara didominasi tangga nada apa? (iStockphoto/LuckyBusiness)
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia kaya akan musik daerah dengan kekhasannya masing-masing yang terlihat dari instrumen, melodi, hingga ritme.

Namun, secara umum musik daerah Nusantara didominasi oleh tangga nada tertentu. Lantas, musik daerah Nusantara didominasi tangga nada apa? Simak penjelasannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Buku Panduan Guru Seni Musik untuk SMP Kelas VIII (2021), musik daerah Nusantara kebanyakan didominasi oleh tangga nada nondiatonis alias pentatonik.

Meski demikian, tetap ada instrumen musik daerah yang menggunakan tangga nada diatonis.

Tangga nada pentatonik digunakan dalam berbagai jenis musik tradisional Indonesia, seperti gamelan Jawa, gamelan Bali, tifa, calung, dan sebagainya.

Apa itu tangga nada pentatonik?

Pentatonik berasal dari kata penta yang artinya lima dan tone yang berarti nada. Maka, pengertian tangga nada pentatonik adalah tangga nada yang menggunakan lima nada pokok pada tiap oktafnya.

Dikutip dari buku Seni Budaya Musik Kelas X/1 (2020), tangga nada pentatonik atau pentatonic scale ini identik digunakan pada lagu-lagu rakyat atau musik-musik tradisional.

Misalnya, pada musik yang dimainkan dengan instrumen tradisional Indonesia seperti gamelan Jawa, gamelan Sunda, gamelan Bali, gambang kromong, calung. Sebab, alat-alat musik tersebut menghasilkan skala nada pentatonik.

Terdapat dua jenis tangga nada pentatonik, yaitu pelog dan slendro. Keduanya memiliki jangkauan harmoni yang berbeda. Perbedaan tangga nada pentatonik pelog dan slendro akan terdengar jelas jika dimainkan dalam musik.


Tangga nada pentatonik pelog

Tangga nada pentatonik pelog tersusun atas 7 nada, hanya saja, cuma 5 nada dominan yang dipakai lantaran nada re (2) dan la (6) sangat jarang dipakai.

Maka, nada yang digunakan pada pentatonik pelog adalah 1-3-4-5-7 atau do-mi-fa-sol-si atau C-E-F-G-B.

Ciri-ciri tangga nada pentatonik pelog yakni bersifat tenang, damai, khidmat, dan sakral.

Contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada pentatonik pelog, yaitu Gundul-Gundul Pacul (Jawa Tengah), Suwe Ora Jamu (Jawa Tengah), Jamuran (Jawa Tengah), Pitik Tukung (Jawa Tengah), Macepet-cepetan (Bali), Ngusak Asing (Bali).


Tangga nada pentatonik slendro

Tangga nada pentatonik slendro tidak memiliki nada fa (4) dan si (7), sehingga susunan nadanya adalah 1-2-3-5-6 atau do-re-mi-sol-la atau C-D-E-G-A.

Ciri-ciri tangga nada pentatonik pelog yakni musiknya bersifat gembira, lincah, dan semangat.

Contoh lagu daerah yang menggunakan tangga nada pentatonik slendro yakni, Cublak-Cublak Suweng (Jawa Tengah), Lir Ilir (Jawa Tengah), Te Kate Dipanah (Jawa Tengah), Cing Cangkeling (Jawa Barat), Janger (Bali).

Demikian jawaban dari pertanyaan musik daerah Nusantara didominasi tangga nada apa. Musik daerah Nusantara kebanyakan menggunakan tangga nada pentatonis yang menggunakan lima nada pokok.

(fef)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER