Syarat dan rukun umroh merupakan dua hal mendasar yang harus dipahami oleh setiap umat Islam yang ingin melaksanakan ibadah ini. Syarat dan rukun merupakan dua hal yang berbeda.
Istilah syarat merujuk pada ketentuan yang harus dipenuhi sebelum ibadah dapat dilaksanakan. Sementara rukun adalah serangkaian amalan yang wajib dilakukan selama prosesi umroh berlangsung.
Lihat Juga : |
Melansir dari Buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah 2024 Kementerian Agama (Kemenag) dan berbagai sumber lainnya, berikut sejumlah syarat dan rukun umroh yang harus dipenuhi oleh seorang muslim jika ingin melaksanakan ibadah ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syarat umroh merupakan ketentuan yang harus dipenuhi oleh seorang muslim sebelum melaksanakan ibadah umroh. Ketentuan yang dimaksud menentukan apakah seseorang telah memenuhi kriteria untuk menunaikan ibadah tersebut. Berikut sejumlah syarat wajib umroh:
Umroh hanya diperuntukkan bagi umat Islam. Ibadah ini tidak sah jika dilakukan oleh seseorang yang tidak memeluk agama Islam.
Seseorang yang melaksanakan umroh harus sudah mencapai usia balig, yakni 15 tahun, atau ketika ia telah menunjukkan tanda-tanda pendewasaan. Di momen tersebut ia telah dikenai tanggung jawab syariat.
Pelaksana umroh harus memiliki akal yang sehat sehingga mampu memahami dan menjalankan setiap prosesi ibadah dengan baik.
Orang yang akan melaksanakan umroh haruslah seorang yang merdeka, bukan dalam status sebagai budak (sebagaimana konteks zaman dahulu).
Syarat wajib umroh selanjutnya adalah istitha'ah atau mampu secara fisik dan finansial. Fisik yang sehat diperlukan untuk menjalankan ritual seperti tawaf dan sa'i, sedangkan kemampuan finansial mencakup biaya perjalanan, akomodasi, serta kebutuhan keluarga yang ditinggalkan.
Selanjutnya, ada rukun umroh, yakni serangkaian amalan yang wajib dilakukan selama prosesi ibadah berlangsung, seperti ihram, tawaf, dan sa'i. Berikut penjelasan selengkapnya:
Ihram adalah niat untuk memulai ibadah umroh. Pelaksana umroh harus berada di miqat (batas yang telah ditentukan) dan mengenakan pakaian ihram sesuai syariat.
Ihram menandai dimulainya ibadah umroh sehingga sejak saat itu jamaah harus menjaga diri dari larangan-larangan ihram, seperti memotong rambut atau kuku, memakai wewangian, dan lainnya.
Tawaf adalah kegiatan mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali dengan niat beribadah kepada Allah Swt. Prosesi ini dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di tempat yang sama, sambil memperbanyak doa dan zikir.
Sa'i yakni berjalan bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Amalan ini mengingatkan kita pada perjuangan Hajar, ibu Nabi Ismail as., dalam mencari air di padang pasir.
Ritual ini dilakukan sebagai bentuk ketundukan kepada Allah Swt. dan penghayatan terhadap nilai kesabaran serta pengorbanan.
tahalul yakni tindakan memotong atau mencukur sebagian rambut setelah selesai tawaf dan sa'i. Prosesi ini menandai berakhirnya ihram dan larangan-larangan yang menyertainya.
Untuk laki-laki, mencukur rambut hingga habis lebih dianjurkan, sedangkan perempuan cukup memotong sedikit ujung rambutnya.
Tertib artinya semua rukun umroh harus dilaksanakan secara berurutan. Tidak boleh ada rukun yang terlewat atau dilakukan tidak sesuai urutannya, karena hal ini akan membatalkan ibadah umroh.
Demikian penjelasan lengkap mengenai syarat dan rukun umroh yang perlu dipahami oleh seorang muslim. Semoga informasi ini bermanfaat.
(han/juh)