Akumulasi adalah proses atau hasil dari pengumpulan atas sesuatu secara bertahap. Istilah ini banyak digunakan dalam konteks ekonomi dan keuangan, administrasi, maupun hitung-hitungan lainnya.
Supaya lebih paham, berikut pengertian akumulasi secara lebih mendalam, jenis-jenis, dan cara menghitungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akumulasi adalah proses pengumpulan, penambahan, atau penimbunan sesuatu secara bertahap dalam suatu periode waktu tertentu.
Sementara pengertian khusus akumulasi dalam konteks ekonomi berarti tambahan periodik suatu dana dari bunga atau tambahan lain pada tambahan laba neto pada laba yang ditahan.
Kata akumulasi berasal dari bahasa Latin yaitu "accumulare" yang berarti "menumpuk" atau "mengumpulkan." Sederhananya, akumulasi merujuk pada proses pengumpulan atau penambahan sesuatu secara berkala hingga jumlahnya banyak.
Akumulasi terbagi ke beberapa jenis. Berikut jenis-jenis akumulasi yang paling umum, dikutip dari buku Akuntansi Biaya (2023).
Akumulasi biaya atau cost accumulation adalah proses mengumpulkan dan mencatat semua biaya yang terkait dengan produksi atau pengadaan barang dan jasa dalam suatu perusahaan.
Proses akumulasi biaya ini melibatkan pencatatan dan pengelompokan berbagai jenis biaya yang timbul selama proses produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik dan biaya lainnya.
Biaya-biaya tersebut lalu dikumpulkan dan dicatat dalam sistem akuntansi perusahaan untuk membentuk biaya total yang terkait dengan produk atau jasa yang dihasilkan.
Akumulasi modal adalah kegiatan pengumpulan yang bertujuan untuk mencapai pendapatan atau produksi yang lebih besar di masa depan, dengan menyimpan sebagian dari pendapatan dan kemudian menginvestasikannya kembali.
Selain itu, akumulasi modal memang fokus utamanya pada peningkatan kekayaan yang ada melalui investasi dan tabungan yang menguntungkan.
Hasil keuntungan tersebut biasanya dapat diperoleh dari royalti, capital gain, sewa, atau yang lainnya.
Akumulasi parkir umumnya digunakan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang parkir pada suatu lahan yang tersedia dengan selang waktu tertentu.
Perolehan data akumulasi ini diambil dengan cara menghitung kendaraan yang telah menggunakan lahan parkir, ditambah dengan kendaraan yang masuk.
Akumulasi tersebut kemudian dikurangi dengan kendaraan yang keluar. Nantinya akan muncul hasil penjumlahan maksimum dari kendaraan yang parkir pada hari dan waktu tertentu.
Pada prinsipnya, menghitung akumulasi adalah menambahkan semua nilai yang ada. Berikut contoh dan cara menghitung akumulasi modal melalui tabungan sederhana.
Seseorang menabung Rp 1.000.000 setiap bulan selama 1 tahun.
Perhitungan:
Total Akumulasi = Tabungan per bulan × Jumlah bulan
= Rp1.000.000 × 12
= Rp12.000.000
Sebuah bisnis dengan modal awal Rp20.000.000 dengan reinvestasi 60 persen dari keuntungan tahunan.
· Tahun 1:
· Tahun 2:
Demikian pengertian akumulasi, jenis-jenis, dan cara menghitungnya. Akumulasi adalah proses penambahan atas sesuatu secara bertahap, meliputi uang, aset, zat, atau benda-benda lainnya.
(avd/fef)