Membaca doa saat berbuka puasa hukumnya adalah sunnah. Berikut bacaan doa buka puasa qadha Ramadhan yang bisa diamalkan.
Puasa qadha adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa wajib yang pernah ditinggalkan di bulan Ramadhan. Setiap muslim yang meninggalkan atau memiliki utang puasa Ramadhan, wajib baginya untuk mengqadha puasa tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puasa qadha bisa dilakukan kapan pun kecuali di hari yang diharamkan berpuasa dan selama belum datang waktu puasa Ramadhan berikutnya.
Sama halnya seperti puasa Ramadhan, puasa qadha juga diawali dengan niat dan diakhiri dengan doa buka puasa. Bacaan doa buka puasa qadha sama dengan bacaan doa saat berbuka puasa Ramadhan. Berikut doanya.
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.
Artinya: Ya Allah karena Mu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepada Mu aku berserah dan dengan rezeki Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat Mu, ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.
Selain itu, terdapat versi lain dari doa buka puasa di atas yang juga pernah diamalkan oleh Rasulullah Saw. Berikut doanya.
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Latin: Dzahabadh dhoma-u wabtalatil uruqu wa tsabatal ajru insyaa-Allah.
Artinya: Telah hilang rasa haus dan kerongkongan telah basah dan telah tetap pahala insya Allah.
Dirangkum dari buku Berpuasa Seperti Rasulullah (1996), berikut yang dilakukan Rasulullah ketika berbuka puasa.
Dalam sebuah hadis yang dibawakan oleh Sahal bin Sa'ad Ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Umatku senantiasa mengikuti sunnahku selama dalam buka puasanya tidak menunggu-nunggu bintang".
Maksud dari hadis di atas adalah berbuka puasa menunggu terbitnya bintang itu adalah puasanya orang Yahudi dan Nasrani karena mereka memilih mengakhirkan berbuka.
Oleh sebab itu, Rasulullah mengajarkan untuk menyegerakan berbuka puasa bila telah memasuki waktu magrib agar menjadi pembeda antara umat muslim dengan Yahudi dan Nasrani.
Apabila telah memasuki waktu maghrib dan adzan telah berkumandang, sebaiknya lakukan berbuka puasa tanpa menundanya.
Sebuah hadis menyebutkan, Rasulullah Saw biasanya berbuka puasa sebelum bershalat Magrib, karena mempercepat buka puasa merupakan akhlak para Nabi.
Dari Abu Ad-Darda' Ra: "Tiga hal dari akhlak kenabian: ialah mempercepat buka puasa, mengakhirkan makan sahur, dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam shalat."
Rasulullah Saw mengawali berbuka puasa dengan memakan kurma, namun apabila tidak ada dapat digantikan dengan minum air.
Yang dilakukan Rasulullah ini bukan tanpa alasan, bahkan dalam penelitian disebutkan bahwa makanan manis seperti kurma baik bagi tubuh terutama pada saat usus dalam keadaan kosong. Sedangkan air berguna untuk memulihkan kekeringan yang dialami tubuh setelah menahan berpuasa.
Dibawakan oleh Sulaiman bin Amir Addhabi Ra, dari Nabi Saw sabdanya: "Kalau salah seorang di antara kalian berbuka puasa supaya berbuka dengan kurma, karena ia mengandung keberkahan, kalau tidak menemukannya supaya minum air, karena ia berkhasiat menyucikan."
Dibawakan oleh Anas Ra, sabda Rasulullah Saw: "Siapa yang mendapatkan kurma supaya berbuka puasa dengannya, kalau tidak menemukannya supaya berbuka puasa dengan air, karena ia menyucikan."
Waktu berbuka puasa adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Sehingga bagi muslim yang berpuasa dianjurkan menggunakan waktu tersebut untuk banyak berdoa. Berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa Allah akan menerima dan mengabulkannya.
Mustajabnya doa pada waktu berbuka ini disebutkan dalam beberapa hadis shahih, di antaranya sebagai berikut.
Dibawakan oleh Abu Hurairah Ra, sabda Rasulullah Saw: "Tiga buah doa mustajab: doa seorang yang sedang puasa, doa seorang yang dizolimi orang dan doa seorang musafir."
Hadis yang serupa juga dibawakan oleh Anas Ra dari Rasulullah Saw, sabdanya: "Tiga buah doa yang tidak ditolak yaitu doa ayah kepada anaknya, doa orang puasa, dan doa orang musafir."
Doa-doa yang tidak ditolak itu dibaca pada waktu anda berbuka puasa, berdasarkan hadits Abu Hurairah Ra dari Na-bi Saw: "Tiga doa yang tidak ditolak adalah orang puasa ketika sedang berbuka, imam yang adil, dan doa seorang yang teraniaya."
Demikian bacaan doa buka puasa qadha serta hal-hal yang biasa dilakukan Rasulullah Saw saat berbuka untuk diamalkan. Semoga bermanfaat.
(mrs/fef)